1- Sekolah Aneh

6.9K 508 105
                                    

Sepatu kets nya sudah memasuki koridor sekolah yang tidak begitu terkenal di Seoul. Tidak ingin sekolah di tempat yang besar dan dipenuhi artis-artis dari grup terkenal dinegaranya.

Jeon Jungkook, 18 tahun. Hobi mengambil foto, menggambar, mendengar musik dan sedikit senang untuk menyendiri. Kalau ada yang ingin mengajaknya berkumpul, ia tidak masalah. Hanya saja, jangan paksa dirinya untuk bertingkah gila atau bernyanyi saat karaoke.

"Permisi, ruang guru dimana, ya?"

Dua gadis yang dihampiri Jungkook itu menahan nafas, terdengar sedikit pekikan kecil. "D-disana..."

Jungkook membungkuk dan berterimakasih, lalu menghampiri pintu ruang yang telah ditunjukkan salah satu dari dua gadis yang Jungkook dengar kini sedang bicara "Yaampun, dia ganteng banget!"

Seolah tidak dengar, dan memang tidak tertarik mendengar lebih, Jungkook mengetuk pintu. "Permisi..." Jungkook sopan.

Menghampiri salah satu guru dan bertanya, yang manakah wali kelas dari kelas 2A. Setelah mendapat jawaban, Jungkook langsung menghampirinya, memperkenalkan diri, dan mendapatkan seragam khas sekolahnya sekarang.

"Min Yoongi!" wali kelas Jungkook memanggil pria --yang wajahnya terlihat masam sekali. "Anter dia ke kelas 2A."

Sementara pria itu semakin memasang wajah yang masam, matanya memutar jengah. Tampaknya pria itu habis terkena omelan karena sesuatu yang dia buat. Terlihat sekali, wajahnya sangat menandakan bahwa pria itu siswa berandal.

"Panggil saya Suga dulu, baru saya mau."

"Kocheng!" siswa lain datang tiba-tiba. Kali ini penampilannya cukup rapi, lebih rapi daripada pria berkulit pucat dan rambut hitam kelam itu. "Suga apaan Suga? Manisan kucing."

Wali kelas Jungkook tersenyum dan menepuk tangan sekali, "Nah, Jimin! Pas banget. Sini!"

Pria bernama Jimin menghampiri, "Ya, pak?" lalu menoleh pada Jungkook. "Aaahh... Ini pasti Jungkook ya, pak?" Jimin mengulurkan tangannya, "Gue Park Jimin, gue ketua kelas 2A."

Jungkook menyambut tangan Jimin dan tersenyum, "Jeon Jungkook."

Jimin tersenyum lebar sekali sampai matanya hampir hilang. Wajahnya kini menghadap pada wali kelas mereka. "Pak, ini proposal partisipasi kelas buat festival sekolah 2 bulan lagi. Kelas kita ambil tema horror, kita bikin rumah hantu. Buat kejelasannya lagi, Bapak liat aja lagi disana. Saya nyelipin link sumber ide juga, kok. Banyak yang udah pake tema itu, dan bagus-bagus semua."

Wali kelas mereka menepuk dahi lalu menggeleng pelan, "Dalem sejarah, belom pernah jadi wali kelas yang muridnya se-antusias ini sama festival sekolah sampe-sampe nyiapin 2 bulan sebelum acara. 6 tahun bapak jadi wali kelas, paling lama ya seminggu sebelum acara, paling parah ada yang pas hari H baru nemu ide trus kerjanya mepet banget. Kalian tuh--"

Jungkook diantara mereka hanya bisa mengerjapkan mata, tidak mengerti drama apa yang telah ia masuki ini. Kenapa wali kelasnya tampak dramatis sekali? Sampai terharu seperti itu.

Sang ketua kelas hanya terkekeh dan menggaruk kepala belakangnya, "Yaudah, pak. Saya bawa Jungkook ya, pak?"

Mereka dapat izin untuk pergi ke kelas mereka.

Keluar dari ruang guru, pria pucat berandal tadi tiba-tiba saja datang dan merangkul Jimin. Membuat Jungkook yang tidak menyadari kedatangan pria yang tadi dipanggil Yoongi itu kaget dan mundur sedikit, memperhatikan jarak Jimin dengan pria itu.

Dekat sekali!

"Hyung, kamu harus berenti bikin masalah, deh, serius."

Dari merangkul, Yoongi mengubah posisinya menjadi memeluk Jimin dari belakang. "Aku gak bikin masalah, tuh. Orang aku udah bilang ke kepala sekolah kalo ring nya udah mau copot, tapi gak ditanggep. Aku tadi main basket, pas aku shoot, ring nya lepas dari papan. Salah aku dimana coba? Ish."

Invisible Man [KookV]Where stories live. Discover now