22. Ps : i love you

4.9K 127 6
                                    

Hubungan jarak jauh itu tidak pernah terbayang dalam benak Charisa sebelumnya. Bahkan, memiliki sebuah hubungan dengan "orang yang dia sukai." Juga tidak pernah terbayang dalam otaknya. Charisa tersenyum kecil membayangkan wajah Justin yang merenggek di face time beberapa menit yang lalu sebelum ia menutupnya. Charisa masih mengingat betul kata-kata Justin.

I miss u baby, aku ingin memelukmu sekarang juga.

Justin sakit. Badannya demam sampai wajahnya memerah bak kepiting rebus. Maka, 2 jam sekali Charisa menelponnya. Walaupun perbedaan jam di kota mereka berbeda, Charisa rela untuk memastikan Justin mengganti kompresnya sendiri. Ya mau bagaimana lagi, siapa yang akan menggurus laki-lakinya di kota orang kalau bukan dirinya? Perempuan berdada besar? Tentu saja tidak! Charisa mulai membaringkan badannya, menghela nafas sambil melihat ponselnya ia mendapatkan pesan dari Justin.

Thanks, love. Maaf menggangu waktu tidurmu, demamku sudah turun. God bless me cause i have someone like you.

Ps ; i love you!

Charisa tersenyum lebar masih merasakan debaran hangat yang membuat hatinya gembira. Ternyata dia masih sangat menyukai Justin sebesar itu.

*****

"Charisa, kau akan ke kampus ?" Charisa mengganguk ketika Mommy-nya bertanya, matanya terlihat sembab karena tidur hanya beberapa jam semalam.

"Dengan wajah seperti itu?" Daddy Charisa memastikan, Charisa mengganguk-angguk pelan. Setelah selesai dengan sarapannya Charisa berdiri, mengambil tas selempangnya dan berjalan agak sempoyongan. Matanya terasa berat tapi pagi ini ia tak bisa melewatkan jam Ms.Dani karena dosennya yang satu itu sangat killer.

"Charisa!!" Maddie berlari masuk tanpa salam dan permisi. Charisa terkejut melihat Maddie yang terengah-engah seperti dikeja. Charisa menepuk bahu Maddie gemas.

"Ada apa? Kau ini ish!" Sunggut Charisa kesal.

"Bisakah kau tidak mengikuti kelas hari ini?" Tanya Maddie, Charisa mendelik menatap Maddie dengan tatapan kesal.

"Tidak bisa." Jawab Charisa singkat sambil melangkah maju namun ditahan lagi oleh Maddie.

"Please." Dengan wajah memelas Maddie memohon, Charisa menggeleng. Maddie memhon dengan wajah penuh mengharap. Charis mendegus sebal.

"Hanya 30 menit Kelasku pagi ini Maddie. Apa yang kau ingin lakukan?"

"Kau harus menemaniku ke acara temanku Mad, dia mengadakan party. Kau harus menemaniku karena ini akan sangat menyenangkan sekali!"

"Memangnya kapan acaranya?" Karena Charisa memiliki firasat yang buruk tentang ajakkan Maddie.

"Nanti malam." Jawab Maddie tanpa rasa bersalah. Charisa melotot kesal.

"God, kau gila! Kau ingin kita melakukan apa sepagi ini? Oh ayolah aku masih bisa mengerjakan hal lebih berguna lagi selain mengikuti keinginanmu,"

"Hei kita harus ke salon untuk mempercantik diri." Sanggah Maddie, Charisa kembali berjalan menepis tangan Maddie yang menahan lengannya.

"Aku tidak berminat. Aku akan menemanimu, nanti sore aku akan kerumahmu. Bye, see you mad!" Maddie bersunggut begitu melihat Charisa keluar dari rumahnya, lalu ia membalikkan badannya dengan wajahnya yang terkejut dia menatap kedua orang tua Charisa. Oh god dia baru saja mengajak Charisa bolos didepan kedua orang tuanya hanya karna party? Hancur sudah reputasi baik yang sudah coba ia bangun beberapa tahun ini didepan orang tua Charisa..

"Umm, Sorry..." Maddie mengatupkan bibirnya menyesal. Kedua orang tua Charisa hanya tertawa kecil melihat tingkah Maddie. Ada-ada saja.

******

Childish Vs. Arrogant [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang