Prolog

12.3K 427 11
                                    

"Aku sangat minta tolong mbak,mas,titip Arsyad aku gak sanggup liat dia begini terus hidup dengan kami hiks." ucap seorang wanita dewasa cantik yang duduk didepan kakak nya sesekali melirik anak nya yang bermain bersama anak kakak nya di ruangan lain yang masih bisa terpantau oleh nya.

Sang kakak menghela nafas dan memandang sang keponakan dengan lamat lalu memandang adik dan suaminya bergantian.

"Jujur Din, Mas sama sekali tidak keberatan dengan adanya Arsyad disini begitu pun Mbak mu, tapi kamu tega pisah sama Arsyad? mas mikirin bagaimana Arsyad kalo tanpa kamu." jelas Danu kakak Dini dengan tegas tetapi lembut.

"Dini gak bisa liat Arsyad begini mas, Dini mohon titip anak Dini, Dini janji bakal jemput Arsyad ketika kami sudah hidup dengan mapan." jelas Dini dengan sisa air matanya.

"Iya mas, aku mohon aku akan berusaha sebaik mungkin untuk kembali keatas, aku sakit setiap kali anak aku merengek kelaparan dan kedinginan ketika malam dirumah kami, aku gak bisa liat anak aku menderita seperti itu mas." jelas Fares suami dari Dini ikut mengemukakan pendapatnya.

Danu mengangguk "Mas paham semuanya Din, dan mas mohon kamu benar-benar melakukan ucapan mu. kasihan anakmu bila lama-lama kau tinggal." Dini mengangguk dan mengusap air matanya kemudian berdiri menghampiri kakak nya itu dan bersimpuh di depan kakak kandungnya sekaligus keluarga satu-satunya yang Dini miliki setelah kepergian kedua orang tua nya 7 tahun lalu.

"Terimakasih mas, maafin Dini hiks Dini gak bisa ngebantu mas malah nambah beban mas, Dini minta maaf hik hiksss hiks." raung dini didepan kakak nya.

Danu mengamit lengan Dini dan menariknya kepelukan nya "Sttt... Mas tau ini bukan salah kamu ini semua memang sudah takdir kalian, mas tau kalian pasti juga tidak mau ini terjadi bukan? Jangan terus menyalahkan diri kalian mas akan rawat dan jaga Arsyad seperti mas menjaga Lintang dan Bintang, mbak juga tidak keberatan dengan kehadiran Arsyad." jelas Danu.

"Iya Din, kalian fokus lah pada pemulihan pabrik kalian mba tau ini berat untuk kalian, mba akan jaga Arsyad seperti anak mbak sendiri." sahut Eli istri dari Danu.

Dini mengangguk dan memeluk kakak iparnya itu "Terimakasih mba, maaf aku merepotkan mbak terus, Dini minta maaf mbak." Eli menggeleng "Sudah, yang terpenting sekarang kamu fokus pada pabrik kalian dan pulihkan itu dan jemput Arsyad lagi hm." Dini mengangguk di pelukan Eli, dan Eli yang terus menenangkan adik ipar nya itu.

****

"Adek, bunda sama ayah pulang dulu ya, kamu disini aja dirumah pak de sama bude main sama mas Lintang dan mas Bintang." ucap Dini berlutut didepan anak nya dan mengusap rambut hitam legam anaknya dengan air mata yang tak bisa ditahan nya.

"Bunda aku gak boleh ikut bunda?" Dini menggeleng "Gak boleh, Arsyad disini aja sama bude sama pak de, bunda sama ayah mau kerja dulu nanti kita bakal jemput Arsyad lagi hm?" balas Fares kini.

Mata Arsyad mulai berkaca-kaca anak 4 tahun itu tak tau apa-apa hingga ia ditinggal oleh bunda dan ayah nya.

"Nanti siapa yang bacain aku dongeng kalau aku mau bobo, aku mau ikut bunda aja."Dini menggeleng dan memeluk anak nya itu.

"Acad gak bisa ikut bunda, Acad disini aja ya, bunda janji bakal jemput Arsyad lagi gak lama kok." Dini mengulurkan kelingkingnya agar anak nya mau membuat pinky promise.

"Janji?"

"Janji sayang." balas Dini,setelahnya dini memeluk anak nya dan mencium semua bagian wajah anak nya dengan tangisan tertahan nya begitu pun dengan Fares.

ARSYAD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang