Kim Jisoo adalah gadis biasa yang beruntung menjadi sekretaris Kim Taehyung CEO dari agensi ternama Korsel. Sialnya ia harus terlibat dalam drama bossnya, menengetahui rahasia Taehyung adalah kesalahannya.
Bagaimana bisa pria itu memintanya untuk me...
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
Tertawa lepas terukir pada raut wajah Jisoo. Ternyata seperti ini rasanya tertawa dengan orang yang dicintai. Ia senang dengan sikap Taehyung yang berubah, ia senang mendapat perhatian dari suaminya.
"Berhenti tertawa, kau membuat anak kita kesakitan?" kata Taehyung yang saat ini tengah sibuk mengupas kulit mangga untuk istrinya.
Jisoo menoleh pada Taehyung dan tersenyum kecil, lalu dikecupnya pipi suaminya itu.
"Jadi kau lebih suka melihatku menangis?"
"Bukan seperti itu." Taehyung mencoba untuk menjelaskan apa maksudnya, namun mulutnya benar-benar susah untuk berkata.
"Taehyung," panggil Jisoo dengan lembut.
Tangannya meraih tangan suaminya untuk digenggamnya, keduanya matanya sibuk memperhatikkan raut wajah suaminya.
"Terimakasih. Aku bahagia melihatmu seperti ini, terimakasih sudah memberiku cinta."
"Aku yang harusnya berkata seperti itu."
Jisoo tersenyum lebar, lalu menyandarkan kepalanya pada bahu suaminya. Membiarkan sussana tenang ini terjadi beberapa menit, ia harap selamanya akan seperti ini.
"Bagaimana jika aku membohongimu."
"Aku akan marah."
Jisoo mengangkat pandangannya pada Taehyung yang tampak tenang. Ya, ia takut Taehyung akan kecewa setelah ia tahu ia membohonginya.
"Hei, ada apa dengan wajahmu? Kau tidak sedang menyembunyikan sesuatu dariku, bukan?" Taehyung bertanya penuh selidik, namun terdengar santai.
Jisoo tidak menjawab, wanita itu hanya menyengir. Lalu dirasakannya tangan Taehyung yang menyentuh perutnya.
"Aku pikir anak kita akan tumbuh baik nanti. Ya, setelah dia lahir aku akan sering menghabiskan waktu bersamanya."
Rasanya nyesak saat melihat Taehyung yang tampak bahagia membicarakan kebohongan ini. Jisoi benar-benar tidak bisa berkata, ia semakin takut berkata. Ia takut akan semakin menyakiti Taehyung.
"Hanya anak kita? Aku tidak."
"Tentu saja, kenapa kau cemburu?"
Kim Jisoo menggeleng, lalu kembali menunduk ke bawah.. Detak jantungnya berdetak kencang saat merasakan sebuah bibir melumat bibirnya.
"Jangan biarkan orang lain menyentuhmu, aku tidak suka."
