6

237 41 0
                                    

Main Cast :
Kim Taehyung / V
Bae Joohyun / Irene

"Kau mengajaknya ke Seoul apa itu artinya kau sudah seratus persen yakin untuk melanjutkan hidupmu bersamanya ? Maksudku.. kau sepenuhnya yakin kau akan bertanggung jawab ?"

Pertanyaan Namjoon membuat pria itu berpikir. Mungkinkah pertanyaan ini sama dengan yang dipikirkan gadis itu ?

Maksudnya.. saat ini ia belum memberikan kejelasan status gadis itu baginya. Mungkin itu yang membuat gadis itu ragu.

"Hyung terima kasih!" Taehyung memeluk Namjoon yang tidak mengerti apapun.

"Aku akan ke pusat kota besok. Jadi tolong kalian bangun lebih pagi besok dan temani Irene ke pasar"

"Mau apa kau ke pusat kota ?"

"Ada yang harus kubeli. Dan bila besok ada seorang pria gemuk datang tolong bantu aku untuk mengusirnya oke ? Cha! Ayo tidur!"

"YA! Botol soju ini bahkan belum terkuras habis. Dan kau sudah menyuruh kami tidur ?" Yoongi memprotesnya tidak setuju.

"Tidurlah hyung. Sebagai gantinya saat kembali ke Seoul, aku akan menraktirmu Penfolds Grange Hermitage"

Mata Yoongi berbinar begitu mendengar Taehyung akan menraktirnya wine mahal. Ia memberikan kode oke dan segera meninggalkan teras dan masuk ke dalam untuk beristirahat. Meninggalkan Hoseok yang menggerutu karena ia yang harus membereskan semua botol-botol soju itu.
.
.

-Ëñğäģęđ-

Pagi-pagi sekali Taehyung sudah membangunkan enam sahabatnya itu untuk mandi dan bersiap-siap bahkan sebelum Irene bangun.

"Aku akan ke pusat kota hari ini jadi mereka akan menemanimu hari ini"

"Untuk apa ke pusat kota ?"

"Ada sedikit urusan, aku akan menumpang mobil Jung ahjjushi dan kembali siang hari. Aku akan segera menyusul begitu kembali"

"Baiklah"
.
.

Enam pria tampan dari Seoul tentu saja menarik perhatian, hampir semua buah habis hari ini. Hanya tersisa dua kilo apel dan tiga kilo jeruk. Toko milik Irene benar-benar kehabisan stok jadi sekitar jam tiga sore gadis itu sudah menutup tokonya.

Bertepatan dengan Taehyung yang baru kembali karena terjebak macet di pusat kota.

Pria itu mengacungkan jempol untuk enam sahabatnya itu.
"Kalau saja kalian ber-enam bukan pewaris kaya aku sudah akan mempekerjakan kalian disini"
.
.

Dalam perjalanan kembali Taehyung menarik Irene untuk memisahkan diri dari Jimin dan yang lain.

Ia membawa gadis itu ke sebuah taman sepi dan memberikan sebuah kotak merah beludru pada gadis itu.
Irene mengerutkan dahinya tidak mengerti.
"Ini apa ?"

Sepasang cincin cukup membuat gadis itu terkejut

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

Sepasang cincin cukup membuat gadis itu terkejut.
"Ini sebagai bentuk bahwa aku serius denganmu. Kita mungkin tidak akan menikah dalam waktu dekat. Aku masih harus memenangkan taruhanku dengan kakek dan mengambil alih perusahaan. Tapi aku benar-benar serius denganmu. Karena itu.. bertunanganlah denganku"

Gadis itu terdiam untuk beberapa saat sebelum akhirnya mengangguk setuju. Taehyung tidak berakhir disana. Ia juga mengeluarkan secarik kertas dan memberikannya pada Joohyun.
"Aku juga menyiapkan ini agar kau bisa percaya padaku" Irene membacanya dengan seksama.

'Aku. Kim Taehyung. Berjanji untuk bertanggung jawab penuh atas seorang gadis bernama Bae Joohyun. Akan memperlakukan tunanganku dengan baik dan tidak akan pernah meninggalkannya. Jika aku tidak bertanggung jawab , maka seluruh kekayaan yang kumiliki akan beralih ke tangan Bae Joohyun dan tidak diperkenankan untuk menetap di Seoul'

ps: Halmeoni juga akan langsung mengutukku dari atas sana bila aku membuat cucu kesayangannya menangis.

Gadis itu tertawa mendengar isi surat perjanjian yang sudah di cap stempel oleh Taehyung. Itu membuktikan seberapa serius pria itu.
.
.
Dan disinilah Bae Joohyun sekarang. Sebuah penthouse yang terletak di pusat kota. Ini penthouse pribadi milik pria itu. Ia akan tinggal sementara disini. Gadis itu membereskan semua barang bawaannya. Beberapa pigura foto ia letakan disamping tempat tidurnya. Ia akan memulai kehidupan yang baru di Seoul. Dan mulai minggu depan ia akan mencari kerja.

Ia tidak mungkin hanya makan dan tidur. Walau Taehyung menyuruhnya untuk dirumah saja tapi gadis itu kukuh ingin bekerja. Ia bukan wanita simpanan yang hanya menghabiskan uang kekasihnya.

Semburat rona merah muncul dipipi gadis itu begitu kata 'kekasih' muncul dalam pikirannya. Mereka sudah resmi berkencan, walau sekarang Taehyung masih dalam tahap bertaruh dengan kakeknya.

Waktu yang tersisa hanya sepuluh hari dari taruhan kakeknya. Jadi begitu kembali ke Seoul pria itu disibukan dengan pekerjaan dan meeting yang menumpuk. 

Hingga dua hari pria itu lalui tanpa sempat untuk bertemu dengan gadisnya. Begitu ia melirik jam tangannya, waktu sudah menunjukan pukul sebelas lewat tiga puluh lima menit hampir tengah malam.

Tapi pada akhirnya pria itu tetap melajukan mobilnya ke penthouse miliknya tempat Irene berada. Ia tidak masuk, ia hanya berdiri disana memandang ke arah penthousenya yang terletak dilantai paling atas. Seperti ini saja sudah cukup untuk mengumpulkan energinya kembali.

Setelah jam menunjukan sudah melewati tengah malam pria itu baru kembali ke kediaman kakeknya.

Panggilan telepon dari Jimin masuk ke ponselnya walau waktu sudah menunjukan pukul tengah malam.

"Sudah kutebak kau belum tidur" Jimin mengatakannya begitu Taehyung menjawab panggilan itu.

"Sejak kembali ke Seoul aku selalu tidur di atas jam dua pagi dan bangun jam enam pagi"

"Berubah menjadi pria paling sibuk" sambung Jimin dengan tawa khas andalannya.

"Dan sekarang kau sedang menguras waktu tidurku menjadi lebih sedikit" balas Taehyung.

"Aku memiliki kabar baik karena itu aku menelponmu. Kau tahu Kim Junghwan ?"

"Presdir dari KS Group ?"

"Benar. Kudengar dia kembali ke Beijing, mungkin kau bisa mengajukan proposalmu padanya. Mungkin dia akan tertarik untuk berinvestasi. Dan perusahaanya bergerak di Beijing, jadi walau ia orang Korea perusahaannya termasuk perusahaan asing"  begitu Jimin menyelesaikan kalimatnya Taehyung benar-benar mendapatkan pencerahan.

"Kau bisa meminta Jungkook menemanimu ke Beijing. Dia sudah pernah disana selama tiga tahun. Masalah bahasa dan yang lain serahkan saja padanya" sambung Jimin.

"Park Jimin. Aku benar-benar berterima kasih padamu. Aku akan menelpon Jungkook. Gomapta!"
.
.

~Đåý bý Đåý~

Terhitung satu minggu sejak gadis bernama lengkap Bae Joohyun itu menetap di Seoul sendirian. Taehyumg terlalu sibuk dan beberapa hari yang lalu pria itu berangkat ke Beijing. Walau pria itu masih menyempatkan diri untuk menelpon tapi bagaimanapun ia masih baru di Seoul. Ia merasa sepi.

Setelah membereskan rumahnya gadis itu memutuskan untuk keluar. Ia merasa bosan terus menerus menetap dirumah tanpa melakukan apapun. Ia baru melangkah sekitar dua sampai tiga langkah dari gedung itu saat seorang gadis berhenti tepat didepannya. Menghentikan langkahnya.
.
.

To be continue

Jangan lupa like, follow and comment!
Thank you

Lost Boy ? Lost Memories ?! ✅Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin