Prolog

126 22 4
                                    

° [T]-Rain °

•••

KRL Surabaya, 1 November 2008
17.38 WIB

Aku hanya seorang bocah yang takut akan mimpi.

Semuanya terlalu mustahil buatku.

Hingga sapu tangan biru itu terulur padaku. Poni panjang yang menjuntai ke dahinya melambai di sapa angin. Suara bising khas tempat pinggiran rel kereta api seakan terhenti dan berganti senyap.

Kulit putih itu sangat kontras denganku yang berkulit hitam. Pakaiannya bagus dan terlihat mahal untukku. Juga semerbak wangi dari tubuhnya membuatku semakin redup dan usang.

Ia tersenyum, menggenggam tanganku yang dekil.

Menghapus air mataku dengan sapu tangan biru itu.

° [ T ]-Rain ° [hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang