Worried

2.1K 135 9
                                    

Tetaplah di sisiku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tetaplah di sisiku.
Bahkan semua kekhawatiranku, semuanya untukmu.

•••


Kerja keras Davin dalam belajar dan banyak bergelut dengan buku latihan soal kini terbayar sudah saat UAS di sekolahnya berakhir.

Rasanya bebas dan dia seperti bisa bernapas lega sekarang.

Jujur Davin terkadang merasa kesulitan. Bukan karena soalnya yang susah tapi karena gadisnya belum juga siuman dari koma dan itu selalu mempengaruhi pikiran Davin.

Terakhir Davin mengunjungi gadisnya adalah di hari minggu. Sebelum hari seninnya dia melaksanakan UAS.

Davin melangkah ke belakang untuk mengambil tasnya tapi tiba-tiba dia di kagetkan oleh suara keras dari Bara dan Gio.

"KEMANA KITA HARI INI, BRO?" tanya Gio dengan semangat.

"Rumah Davin kuy! Maen PS," kata Bara sambil menaik-turunkan alisnya. "Ayolah kita harus ngerayain ini. Biar gue yang traktir kalian beli kacang di kantin buat cemilan nanti."

"Apaan kacang? Lo kira kita monyet?!"

Davin mendecih. "Kayak yang lo yakin gak bakal di remed aja, Bar," kata Davin dengan spontan yang langsung membuat Bara tersenyum bodoh.

"Itu mah masalah belakangan, yang penting sekarang kita seneng-seneng dulu."

Gio menepuk bahu Davin pelan. "Lo butuh refreshing, Bro!"

Davin tersenyum miris. Iya Bara dan Gio tahu bagaimana pusing, khawatir dan takutnya Davin pada kondisi Anais.

Tak jarang Gio dan Bara malah memberi saran kalau lebih baik Davin banyak menjalani apapun yang dia suka daripada berkutat dengan buku latihan.

Davin juga menjadi sosok yang sedikit pendiam sekarang.

Dia sendiri menyadari itu. Dia sadar kalau dia terlalu memusatkan hidupnya pada Anais saja tanpa memikirkan kehidupan sendiri. Davin juga jarang menghabiskan waktu di luar sekolah bersama Bara dan Gio.

"Ntar malem pada nginep lah di rumah gue," kata Davin yang langsung membuat Bara dan Gio berorak kegirangan.

Memang itu yang selalu mereka harapkan. Kamar Davin yang luas dan nyaman ditambah ada PS, wifi dan cemilan yang enak-enak.

Itu adalah surga dunia bagi Bara dan Gio.

"Siap, Bro!"

Feeling Blue ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang