chapter 4

26 2 0
                                    

Nara berteriak kesal sedari tadi, pasalnya Nara tidak tahu Rey akan membawanya kemana. "Rey! Kita kemana sih?"

Rey diam tak berniat menjawab pertanyaan Rey, ia kembali menambah kecepatan sepeda motornya.

Nara sangat kesal sekarang, Rey melajukan sepeda motornya dengan sangat cepat. "Rey pelan sedikit bisa ga sih!" Nara memukul pelan punggung Rey.

Akhirnya setelah beribu-ribu kali Nara memohon pada Rey, akhirnya Rey memberhentikan sepeda motornya di salah satu kafe.

Nara memasang wajah masam, ia masih sangat kesal dengan Rey. "Yaelah biasa aja kali, gua bawa motor ga kenceng-kenceng amat."

Nara memilih meninggalkan Rey yang sedang memarkirkan sepeda motor nya. Entah Nara ingin kemana sekarang, intinya ia masih kesal dengan Rey.

Rey sedikit berlari mensejajarkan langkahnya dengan Nara. "Mau kemana?"

Nara memelotot kan matanya. "Apa!"

Rey tertawa, "Galak amat sih." Rey menarik tangan Nara. "Udah diem! Ikutin apa kata gua."

Nara mencoba melepas tangan Rey yang memegang tangan Nara. "Ga mau! Orang Nara masih marah sama Rey."

"Diem bisa ga sih lu? Bawel banget." Rey kembali menarik tangan Nara.

Nara dan Rey memasuki kafe, Rey berjalan memilih tempat duduk yang akan di tempati mereka. Nara hanya berjalan mengikuti Rey sekarang.

Keheningan melingkupi mereka, Rey yang sibuk melihat menu makanan yang di sediakan kafe yang mereka datangi. Sedangkan Nara? Ia hanya memikirkan alasan jika nanti mama nya menanyakan mengapa ia bolos.

Rey melirik Nara, "Mau makan apa?"
Nara hanya diam tak berniat menjawab. "Gua yang bayarin" lanjut Rey.

Nara yang awalnya menunduk akhirnya mendongakan kepalanya, Nara menatap Rey dengan senang. "Yaelah gua bayarin aja cepet lu."

Nara tersenyum, "Rey beneran mau bayarin Nara?"

"Ya ga lah!" Rey agak meninggikan suaranya.

Nara kembali cemberut, kenapa Rey selalu membuatnya kesal. "Rey tuh aneh ya, kemarin Rey bilang kalo Nara tuh selalu ganggu Rey."

"Tapi sekarang? Seolah olah Rey yang ngebuat Nara deket sama Rey. Nara sedih banget deh waktu tau Rey ke ganggu sama sikap Nara. Nara pikir kalo Nara deket sama Rey.." Nara menggantung kata-katanya.

"Rey bakalan suka sama Nara, kaya Nara suka sama Rey. Tapi, nyatanya ga malah sikap Nara buat Rey ke ganggu." Nara menatap Rey sedih.

"Gua ga mau bahas, cepet pesen makanannya. Gua yang bayar." Rey mengalihkan topik.

Nara hanya diam. "Cepet pesen, sebelum gua ubah keputusan gua. kali ini gua beneran."

Nara tersenyum, "Awas ya Rey boong lagi!" Nara memulai menunjuk makanan yang Nara mau.

Nara dan Rey menunggu makanan yang mereka pesan datang. "Kok lama banget sih Rey! Nara laper tau." Nara kesal.

Rey tertawa, entah mengapa jika Rey bersama Nara dan melihat kelakuan Nara yang absurd membuatnya senang. "Ya sabar kali, kaya ga pernah makan aja."

Nara tak berniat membalas perkataan Rey. Akhirnya makanan yang mereka pesan datang. Rey dan Nara memulai makan makanan yang mereka pesan.

"Pelan-pelan kali, gua ga akan minta makanan lu." Rey menatap Nara.

Nara hanya melirik sekilas Rey. "Sirik aja!"

Suasana hening, hanya bunyi garpu dan sendok yang beradu. "Rey! Mau anterin Nara ke suatu tempat ga?" Nara mencairkan suasana.

Rey menatap Nara. "Dimana?" Tanya Rey penasaran. "Emangnya mau ngapain?" Lanjut Rey.

Nara tertawa, "Kepo! Kalo Rey mau anterin Nara, nanti juga tau."

Rey berdiri dari duduk nya. "Rey mau kemana?" Tanya Nara bingung. Rey berjalan ke luar kafe.

Nara mengikuti langkah Rey. "Ihh Rey tuh ngeselin banget ya! Kalo orang nanya tuh jawab dulu kek."

"Tadi lu bilang minta anterin gua ke suatu tempat kan? Yaudah ayo!" Rey berjalan mengambil sepeda motor.

Di perjalanan Nara hanya diam, Nara hanya memberi tahu Rey tempat yang ingin Nara kunjungi.

"Danau?" Rey bertanya ketus.

"Kenapa? Rey ga suka ya? Yaudah deh Nara mau pulang aja." Nara cemberut dan berjalan ke arah sepeda motor Rey.

Rey menarik tangan Nara, "Duduk ngapain ngajak gua kesini?"

"Emang ngga boleh ya?" Nara menatap Rey. "Tau ngga Rey?"

"Ga lah, lu aja belom ngasih tau gua." Kekeh Rey.

"Nara seneng banget deh hari ini." Nara tersenyum. "Soalnya Nara bisa bareng sama Rey seharian hehe." Lanjut Rey.

Rey hanya diam. "Kok Rey diem sih? Rey ga seneng ya?" Nara menatap danau.

"Gua seneng gua bisa bareng lu hari ini, ga sia-sia gua telat hari ini." Rey menatap Nara. "Gua bisa bareng lu tanpa ada penggangu hari ini." Lanjut Rey.

Nara memandang Rey dengan bingung. "Pengganggu? Maksudnya?"

"Ga usah bahas! Gua ga suka." Kesal Rey.

"Ihh Rey ngeselin!" Kesal Nara "Reyyyy!" Nara memanggil Rey, Rey hanya diam tak berniat membalas ucapan Nara. "Reyyy!" Panggil Nara kedua kalinya.

Rey menatap Nara, dan berdehem. "Hm?"

"Rey mau ga jadi pacar Nara?"

~♡~

Jangan lupa vote-!

ReynaraHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin