chapter 1

47 5 0
                                    

Bel pulang baru saja berbunyi, tak heran jika siswa siswa berhamburan ke luar sekolah. Rey dengan gaya tengil nya berjalan melewati koridor,sambil melamun. Entah apa yang ada di pikiran rey sekarang. Sampai suara cewe menyadarkan ia dari lamunannya. Suara itu, milik seseorang yang berhasil mengusik ke kosongan di hati Rey.

"Reyyyy tunggu!!!" Teriakan Nara memenuhi koridor.

"Apa lagi sih?" Kesal Rey dan langsung berjalan kembali.

"Ihhh tungguuuu" Nara menarik lengan Rey.

"Hm?" Rey berdehem.

"Nara pulang bareng Rey ya? Boleh kan? Boleh kan? Boleh yaaaa?" Pinta Nara dengan muka melas.

"Ga." Ketus Rey.

"Trus nanti Nara pulang naik apa?" Nara cemberut.

"Gua ga peduli." Ucap Rey sinis dan langsung pergi meninggalkan Nara.

Raut muka Nara sekita berubah. Nara akhirnya memutuskan untuk menunggu papa nya menjemput.

"Kapan sih Rey mau bales perasaan nara? Atau emang ga akan pernah?" Batin Nara sedih.

Disini Nara masih setia menunggu papa nya menjemput. Jam sudah menunjukan pukul 5 sore yang berarti 3 jam sudah ia menunggu setelah bel pulang berbunyi.

"Ayo gua anter." Ucap cowo yang Nara tidak kenali.

Nara diam, tidak tertarik untuk membalas tawaran pria tersebut. Lagi pula ia juga tidak kenal.

"Lu bisu?" Kata-kata pedas yang keluar dari mulut cowo itu.

Nara sudah sangat kesal sekarang. Bisa-bisanya cowo yang tidak ia kenali mengatainya bisu?.

"Enak aja! Ga ya Nara ga bisu." Nara berkata ketusà1

"Kenalin nama gua Revan aditama, seterah lu mau manggil gua apa." Revan mengulurkan tangannya

"Kinara." Lagi-lagi Nara berkata ketus karena masih kesal.

"Tangan gua pegel loh." Kode Revan.

Dengan kesal Nara akhirnya bersalaman dengan Revan. Ya Revan bisa di bilang ganteng sih tapi, Rey tetap nomer 1 di hati Nara.

"Ayo gua anter." Tawar revan kedua kalinya.

Nara masih berfikir untuk menerima tawaran dari Revan. Bagaimana jika Nara akan di culik? Bagaimana jika Nara akan di bunuh? Ohhh tidak! Nara pusing sekarang.

"Ga usah mikir yang aneh-aneh. Angkutan umum ga akan lewat lagi kalo jam segini." Ucap revan

"Yaudah Nara mau." Akhirnya Nara mengiyakan tawaran Revan.

Di perjalanan tidak ada obrolan. Hanya Revan yang menanyakan alamat rumah nya.

"Makasih ya udah anterin Nara." Ucap Nara sambil turun dari motor Revan.

Belum sempat Nara mengembalikan jaket Revan, Revan sudah pergi dengan sepeda motornya. Ya memang Revan tadi sempat meminjamkan jaket nya kepada nara. Akhirnya Nara memutuskan untuk masuk ke rumah nya.

Sepi, Memang rumah Nara sangat sepi. Papanya yang jarang pulang ke rumah, dan mamanya yang selalu fokus dengan pekerjaannya.

~♡~

Lagu Location dari khalid terputar di hp Rey. Rey yang sedang tiduran sambil menikmati lagu terusik dengan notifikasi di hpnya.

Kinara

Reyyyy

Reyyyy

Kok ga bales sihhh :(

Rey kemana?

Hm?

Rey kok cuek sih?

Terus?

Ya gapapa sih hehe :))
Rey tau Revan ga?

Ga

Tadi Nara di anter pulang sama Revan, nah jaketnya ketinggalan.

Oh

Kok oh doang?

Read

Rey memilih hanya membaca pesan Nara. Ada sedikit rasa kesal waktu Nara diantar pulang oleh cowo yang bernama Revan. Rey memutuskan untuk tidur.

Mentari pagi malu malu menampakan sinarnya. Rey mulai terusik dengan cahaya matahari yang muncul dari jendela kamarnya. Akhirnya ia pun terbangun.

Karna hari ini hari minggu, Rey bangun lebih siang. Walaupun Rey sering kali telat karna kesiangan.

~♡~

Vote yaa '-'

ReynaraWhere stories live. Discover now