Chapter 3

26 2 0
                                    

Nara sangat bingung sekarang, apa maksud perkataan Rey tadi? "Arghh Rey kenapa ngomong gitu sih."

Flashback on

"Emang lu siapa nya Nara?" Revan tertawa sinis.

Rey baru ingat, ia memang tidak mempunyai hubungan apapun dengan Nara. Lalu kenapa ia sangat kesal jika Nara berdekatan dengan Revan?

Rey melepas tangannya dari tangan Nara.

"Haha, Gua emang bukan siapa-siapa nya Nara." Tawa Rey. " Bahkan gua ga kenal ama dia." Lanjut Rey sinis

Nara yang awalnya menunduk akhirnya mendongakan kepalanya menatap Rey. "Reyy." Suara Nara terdengar lirih.

Rey kembali tertawa, "Emang bener kan ucapan gua?" Rey kemudian melangkah pergi mengambil motor nya.

Rey membalikan tubuhnya, "Oh iya ra, sikap lu yang selalu caper sama gua.." Rey menggantung ucapan nya "Bikin gua risih." Rey berkata pedas.

"Bagus lah kalo lu bukan siapa-siapa nya Nara." Senang Revan.

"Haha, cepet-cepet jadiin pacar, biar gua ga diganggu lagi sama dia." Ucap Rey.

Flashback off

Revan yang mengantarnya pulang tadi. Sejak di perjalanan Nara hanya diam, memikirkan apa yang barusan Rey katakan.

Apa maksud kata-kata yang tadi rey katakan? Apa selama ini yang Nara lakukan selalu membuat Rey risih? Apa harus Nara berhenti berjuang dan melupakan Rey?

~♡~

Rey sangat kesal sekarang. Nara lagi-lagi pulang dengan Revan. Rey kira Nara tidak akan pulang bersama Revan, melainkan di jemput papa nya.

Rey bergegas ke tempat tidur mungkin, dengan tidur ia bisa menghilangkan pikiran nya.

Belum sempat tertidur, hp Rey berbunyi tanda adanya notifikasi dari hp nya. Rey kembali bangun dan langsung mengambil hp nya.

Rey sangat kaget sekarang. Ternyata notifikasi yang berbunyi di hp Rey dari Nara! Rey tersenyum, entah apa yang membuat Rey sangat senang mendapat pesan dari Nara.

Kinara

P

Hm?

Maaf Rey salah kirim

Read

Sial. Rey tambah kesal sekarang, ia kira Nara akan menanyakan kabar nya atau mungkin menanyakan hal lain. Rey terlalu berharap lebih sekarang.

Rey akhirnya melanjutkan tidur nya yang tertunda.

Rey bangun dari tidur karna silau nya sinar matahari, ia melirik jam di atas nakas. "Mampus gua." Rey melotot kaget dan langsung melompat untuk segera pergi ke sekolah.

Biasanya mama Rey akan membangunkan nya jika ia pergi sekolah. Tapi Rey tidak tahu sejak kemarin mama nya tidak pulang.

Sekarang pukul 7.15 Rey membatalkan niat mandinya. Masa bodoh walaupun ia tidak mandi, itu tidak akan melunturkan kadar gantengnya.

Ya sesuai yang Rey perkirakan, gerbang sekolah sudah di tutup sekarang. Tapi Rey senang ia melihat Nara juga didepan gerbang sekolah, sudah bisa dipastikan jika Nara juga telat sepertinya.

Rey menghampiri Nara, Rey tidak memiliki niat menyapa Nara atau apapun itu. Nara melerik Rey sekilas, Rey membalas lirikan Nara. "Apa!" Suara Nara sedikit mengagetkan Rey.

"Telat?" Rey bertanya.

"Ya kalo Nara disini berarti Nara telat lah." Kesal Nara.

Rey tersenyum, entah kenapa Rey sangat senang membuat Nara kesal. Mungkin ia menemukan hobi barunya.

"Mau ikut gua?" Tawar Rey.

"Kemana?" Nara mengerutkan dahinya.

"Bolos." Rey berucap sangat santay.

Nara melongo sekarang, "Bolos? Ga! Nanti kalo ketauan gimana? Nara ga mau ya di marahin."

Rey tertawa, "Oh jadi lu belum pernah bolos?"

"Ga, dan ngga akan pernah mau!" Ucap Nara.

"Udah ikutin gua aja, biar gua kasih tau seberapa enak nya bolos." Rey menarik tangan Nara.

~♡~



ReynaraOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz