Chapter 25.

101 18 0
                                    

⚠bagian ini mengandung penyiksaan (psikopat), buat yang nggak suka boleh diskip aja setelah bagiannya Yoona ini, meskipun menurutku ini nggak terlalu sadis⚠

.
.

Prang

Brakk

Bugh

Dorr

Klang

Yoona melempar, menendang, menembak dan menghancurkan disekitarnya dengan membabi buta. Wajahnya merah padam menahan amarah, terlebih tangannya yang mengalami luka sobek disana-sini.

Ruangannya sekarang bahkan lebih mirip dengan ruang pembantaian karena darah ada dimana-mana, juga potongan tubuh dan mayat-mayat mengenaskan yang tergelatak sembarangan.

"Kalo Yoona belum selesai juga marahnya, masa kita harus cari korban lagi," keluh Yoonhyeong pada Junhoe yang berdiri disebelahnya, mereka sedang menyaksikan Yoona melampiaskan kemarahannya.

Junhoe diam tak bergeming, menatap miris pada Yoona yang memilin usus manusia ditangannya, menjadikannya mainan dan dengan tega memotong-motong usus tadi seperti memotong usus ayam.

"HAKHH!! DASAR KAU SIALAN!!!"

Ruangan sedikit berguncang karena teriakan Yoona barusan. Yoona mendekati satu-satunya korban yang tersisa dengan kilat amarah yang terlihat jelas dimatanya.

"Hei bocah manis, apa perasaanmu ketika dikhianati oleh orang yang kau anggap sebagai sahabat?" tanya Yoona pelan tanpa menatap korban yang diajaknya bicara, melainkan menatap pisau tajam yang sudah berlumuran darah.

Yang diajak bicara tidak menjawab, Ia menangis sesenggukan sambil menatap kearah Yoona penuh harap, agar Ia bisa dibebaskan dari ruang penyiksaan ini, ya, ini menurutnya.

Yoona menggeram marah, bocah ini-- ya meskipun tidak bisa dipanggil bocah karena sepertinya perempuan ini sudah hampir menginjak tahap kedewasaan--bukannya membantu Yoona menghilangkan amarahnya, perempuan ini malah membuatnya semakin marah.

Yoona menggoreskan pisaunya pada leher perempuan itu, menikmati aroma anyir darah yang menciprati wajahnya, benar-benar aroma yang menyenangkan, tidak salah Yoona memilih perempuan ini sebagai korban terakhirnya.

Perempuan itu menggeleng kencang, membuat darahnya semakin deras mengalir keluar dari pembuluh nadinya.

"Dasar bodoh," maki Yoona, Ia langsung memotong-motong tubuh dihadapannya menggunakan pisau daging tanpa ampun.

Terakhir, Ia menginjak-injak kepala yang sudah terlepas dari tubuhnya sampai hancur, kemudian menatap kearah Yoonhyeong dan Junhoe yang menatapnya ngeri.

"Bersihin sampe bersih," perintah Yoona tanpa dosa.

Yoonheyong dan Junhoe jelas menganga, darahnya bahkan sampai mencapai langit-langit ruangan, organ-organ tubuh yang berserakan dan jumlah korban untuk melampiaskan amarah Yoona mencapai.. 43 orang.

"Awas kau Sunny," desis Yoona tajam, tangannya mengepal membuat sumpah yang akan dilakukannya tak lama lagi.

🌰🌰🌰

Mavin mengusap-usap kepala Vanya yang ada dipahanya dengan tangan kiri, tangan kanannya Ia gunakan untuk membalas pesan grup angkatan yang sedang ramai padahal ini sudah larut malam.

"Eh Van, si Yoona marah-marah gara-gara tau ibunya Joanne masih idup,"

Vanya yang sudah hendak terlelap kembali membuka matanya, menatap sebal kearah Mavin yang heboh sendiri dengan ponselnya.

Z-Stars The Secret MissionWhere stories live. Discover now