#13

5.7K 249 18
                                    

Suara kegaduhan dari lantai bawah membuat para penghuni rumah turun untuk melihatnya dengan perasaan campur aduk, takut, cemas, panik, dll

Saat mereka sampai pada ruang tamu asal dari suara kegaduhan itu, Mata mereka dibuat tercengang ketika melihat peria yg sedang berdiri sebari melempar semua barang antik yg tertata rapih disana, penampilan peria itu tampak sangat sangar kusut, bau alkohol di badannya seakan menyerbak ke semua penjuru urang tamu

"MAS STOP MAS STOP"jerit Angel dengan air mata yg sudah mengalir deras di pipinya, istri mana yg tidak khawatir melihat suaminya dalam keadaan seperti ini

"DIAM atau akan kubunuh seperti aku membunuhnya"ucap Ken penuh penekanan di setiap kalimatnya denga menodongkan pistolnya ke arah Angel

"Pah turunin pah! sadar ini mamah, kita ini keluarga pah"ucap Leo sehari tubuhnya menghalangi mamahnya agar berlindung di belakang punggungnya

"KELUARGA? kamu bilang keluarga, bwhhhhhhhhhhh, tidak ada yg namanya keluarga"Ken tertawa lebar sebari merentangkan tangannya

"Kita keluarga pah, papah punya keluarga, papah punya mmh, punya cleo, punya cleya--" Leo menelan salivanya susah sudah "dan papah punya keluarga lain di luar, sana anak papah Alyan sm bang Alvino"

Ken yang tadinya tertawa tak memperdulikan ucapan Leo kini diam tak berkutik macam maling kundang yg lansung dikutuk menjadi batu oleh ibunya, perlahan-lahan tangannya mengepal, rahannya mengeras, hembusan nafasnya menjadi hembusan nafas penuh amarah, mata elangnya menatap Leo dalam dalam

Wajah Leo mendadak pucat sepucat pucatnya, ia meruntuki kebodohannya mengucapkan hal sakral itu, ia menundukan kepala, matanya menangkap sepasang sepatu yg digunakan Ken berjalan ke arahnya, tunggu! Artinya Ken menuju ke arahnya, ia terus berdo'a di dalam hati meminta pertolongan kepada tuhan

Tepat di depannya langkahnya terhenti menyisakan satu jengkal, Leo menegakan kepalanya matanya lansung bertemu dengan pelototan mata Ken, kringat dinginya trs bercucuran

"KAU BILANG APA TADI? MEREKA KELUARGA SAYA?" teriaknya tepat di depan wajah Leo

"Ma-maaf"ia menundukan kembali kepalanya

Tangan ken memegangi pipi Leo dengan keras memaksanya agar mendongak menatapnya "mereka BUKAN keluarga saya, kedua anak saya yg lain sudah mati di tangan saya"tegasnya penuh penekanan

"Jangan pernah kau ulangi kesalahanmu ini, kalau hidupmu tak ingin berujung di tanganku"Ken tertawa sekencang kencangnya, kemudian melangkah menuju kamarnya

"Are you alright?"tanya Angel menangkup pipi Leo

"I'm fine mom"balasnya sebari tersenyum getir

"Oke, sekarang km kembali ke kamarmu untuk istirahat, biar mmh yg menjaga pph"ucap Angel

"Leo udh gx ngantuk mah, lagian bentar lagi juga subuh, biar Leo jaga di sofa ruang keluarga aja" ruang keluarga yg ia mksud adalah ruang keluarga yg terletak di antara kamar dirinya dan kamar orangtuanya, Angel hanya mengangguk menanggapi ucapan Leo kemudian mereka berjalan ke lantai dua

Leo mendaratkan bokongnya di sofa, sedangkan Angel telah masuk ke kamarnya, pikirannya mendadak membayangkan bagaimana Alyan saat itu disakiti, dirinya yang baru mendapat cengkraman di pipinya saja sudah se sakit ini, sedangkan Alyan? Yang hampir mati di tangan papahnya

-Apa yg harus saya lakukan?
-kenapa harus ada kenyataan sepahit ini?
-Kenapa hidupku serumit ini?
-Kenapa dia bisa bertahan dengan siksaan itu selama bertahun-tahun?
-Apa benar ini kenyataan, bukan hanya skenario belaka?

Bagitu banyak pertanyaan yang terngiang di kepalanya, namun dirinya hanya bisa diam memahami kenyataan yang ia sedang hadap, Alyan Nathalie Putri, nama yg baru saja terukir di hatinya, namun terdapat batu yg menghancurkan itu membuat harapannya runtuh seketika

BROKEN HOME [Telah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang