🌟32. The Return of The Delta Leader

Start from the beginning
                                    

Gadis itu tersenyum. "Terlalu pagi apanya? Ini sudah jam delapan. Lagipula, aku tidak tahu kalau pemandangan Darkmoon Pack akan seindah ini di pagi hari".

Rafael hanya diam mengangguk saja, pria itu mengusap matanya yang sedikit terpejam karena seperti nya dia masih mengantuk, dengan santai pria itu menjatuhkan kepalanya di bahu Rachel sambil memejamkan mata. Gadis itu hanya diam tersenyum membiarkan apa yang ingin dilakukan Rafael dan menoleh pelan menatap pria itu dari dekat. Entah kenapa, manik ruby gadis itu tiba-tiba melembut ketika melihat sang Alpha yang begitu tenang, wajah tampannya terlihat sangat polos dan memancarkan aura tersendiri ketika surai hitamnya tertiup angin dengan lembut.

Rachel hanya diam sambil tersenyum, matanya melirik kesana kemari ketika ia melihat para maid dan warior yang begitu sibuk mengangkut barang, menghias serta merapikan segala hal dengan cantik. Gadis itu memperhatikan, mereka begitu semangat sekali menghiasi istana dan saling bantu-membantu.

"Rafael, kenapa istana kelihatan sibuk sekali? Ada apa?".

Pria itu bergumam tidak jelas, tanpa bangun ataupun membuka matanya ia berkata pelan. "Perayaan hari jadi Darkmoon Pack akan diadakan besok, memangnya kenapa?".

Rachel langsung saja membelalak, reflek menoleh cepat dan tanpa sengaja membuat Rafael hampir jatuh karena pria itu bersandar di bahu nya. Sang Alpha terlihat kesal, ia bersandar malas sambil menyisir surai hitam legamnya ke belakang.

"Sungguh? Besok?". Pria itu terkejut ketika Rachel tiba-tiba duduk mendekat padanya dengan wajah senang dan mata bulat yang berbinar-binar. Pria itu mengerjap pelan.

"Iya besok. Hah, sepertinya aku akan sibuk sekali, Dave sudah me mindlink ku berkali-kali hari ini". Ungkap pria itu kesal ketika seharian Dave sudah menghubunginya, memberitahu dan memohon berkali-kali untuknya menyelesaikan pekerjaan. Sepertinya Dave mulai kesulitan, wajar saja karena Rafael menyerahkan seluruh tugasnya pada sang Beta walau pria itu juga punya tugas sendiri.

Rafael beranjak ke kamar mandi, memilih kemeja dan pakaian yabg akan pakai. Sang Alpha kembali dengan setelan resmi nya seperti biasa, ia tengah berdiri di cermin sambil memeriksa kembali apakah pakaiannya sudah rapi. Pria itu berjalan mendekati Rachel yang tengah asyik memandangi lantai bawah dimana taman serta istana sedang dihias oleh para maid, Rafael mengusap kepala gadis itu hingga ia menoleh kaget.

"Jadilah anak baik selama aku tidak ada".

Rachel tersenyum mengangguk cepat, gadis itu sedikit mengaduh saat Rafael mengacak pelan surai abu-abunya. Pria itu berjalan pergi meninggalkan ruang kamar dengan setelan dan jas merah panjang yang tergerai hampir menyapu lantai. Beberapa saat setelah kepergian sang Alpha, Rachel kembali termenung dan meletakan dagunya diatas tumpuan tangan sambil menikmati tiupan angin lembut musim panas. Tiba-tiba gadis itu menginginkan sesuatu.

Sementara itu, di dalam istana yang telah dihias apik dan indah, Rafael beserta menteri dan para anggota dewan tengah berjalan memeriksa

"Bagaimana persiapannya?".

"Semua berjalan lancar Alpha, undangan kepada tamu kehormatan dan pengumuman kepada para ksatria sudah kami sebarkan". Jawab sang Beta menunduk hormat sesaat.

"Ruang?".

Seorang pria dengan jas cokelatnya menunduk hormat. "Kesiapan ruang dan tempat juga sudah diatur sedemikian rupa, persiapannya sudah hampir mencapai sempurna Alpha". Jawabnya tenang.

Starlight [ complete ]Where stories live. Discover now