[20] Bad Things

Mulai dari awal
                                    

Everything is not what it seems.

"Gue beli chatime lagi nihh hahaha" Dewa berkata dengan bangga. Diberikannya dua gelas chatime ukuran large kepada Mikaela dan Farah.

Tentu di terima dengan sangat senang hati. Keduanya berterimakasih sebelum memulai pelajaran bersama Dosen yanh baru saja masuk kedalam ruangan.

"Thanks" Bisik Farah membuat Dewa tersenyum sambil mengangguk.

Di samping Farah, Mikaela juga membisikkan hal yang sama membuat senyuman Dewa semakin lebar "Sans aja, La"

***

"Aku pulang sore, nanti jemput ya?" Bianca bergelayut di lengan Nata yang duduk di sofa.

Pria itu mengangguk sambil fokus pada game online nya. "Kabarin aja nanti"

Bianca mengecup pipi Nata membuat pria itu melirik pacarnya sekilas, "Terimakasih sayangku!" Katanya dengan riang membuat Nata tersenyum.

"Lagi good mood ya?"

Bianca mengangguk "Hm, aku seneng pacarku pengertian dan baikkkk banget"

Nata memutar bola mata "Tumben kamu manis banget, salah makan?"

Bianca mengerucutkan bibir "Manis salah, jutek salah, semuanya salah! Aku benernya kapan sih?"

Nata menarik napas, "Enggak pernah salah, sayang" Pria itu mengelus rambut Bianca sebentar sebelum kembali bermain game

Bianca memeluk Nata dengan erat dan meneggelamkan wajahnya di dada pria itu "Kamu kenapa bisa suka sama aku?"

Nata mengedipkan mata berulang kali, "Kenapa ya? Gak tau tuh? Kalau kamu?"

Bianca mengambil napas pendek "Karna kamu ganteng?"

Nata mencebik "Itu doang?"

Bianca terkekeh "Kalau kamu?"

Pria itu mengerutkan kening dan menyatukan alis, tampak berpikir jawaban yang logis untuk pertanyaan Bianca. "Nyaman?"

Bianca tertawa kencang "Are you kidding me? Nyaman? Sama aku? Sama cewek yang bahkan gak punya temen di kampus?"

Nata mengangguk yakin "Kamu selalu sendirian, kamu gak peduli sama sekitar kamu dan fokus sama tujuan kamu. Kamu merdeka dan gak mengikut kepada orang lain, aku kagum"

Bianca menatap Nata dengan serius, mencerna perkataan Nata dengan baik.

"Kamu dan aku juga punya sifat yang sama. Kita bebas dan gak mau di atur. Aku menemukan banyak kesamaan dengan kamu, ya aku ngerada klik dan yaudah, dipacarin deh!"

Bianca mengeratkan pelukannya "Tapi kita sering berantem, karna kamu terus larang aku main ke club"

Nata menarik napas "Iya, mungkin awalnya aku biasa aja Bi, aku gak peduli kamu mau club atau main sama siapa aja, karna aku niat awalnya cuma mau have fun pacaran sama kamu. Tapi aku serius sekarang, aku sayang kamu dan gak mau kamu main kesana lagi. Aku takut kamu kenapa kenapa"

Bianca diam. Dirinya paham maksud Nata, dirinya tau betul kalau pria itu tulus ingin menjaganya. Tapi perasaan dalam diri Bianca menolak. Perempuan itu tau apa yang baik dan buruk untuk dirinya, namun sayangnya Nata terlalu menganggap Bianca tidak bisa menjaga diri. Inilah pokok permasalahan mereka.

Permasalahan yang tak kunjung usai.

"Ya,, aku juga awalnya mau have fun sama kamu, karna kamu sejalan sama aku. Kita sama" Bianca menatap layar ponsel Nata.

I'm a MessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang