[14] Elastic Heart

4.2K 624 235
                                    



Well I've got thick skin and an elastic heartBut you're blade it might be too sharpI'm like a rubber band, until you pull too hardBut I may snap and I move close

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Well I've got thick skin and an elastic heart
But you're blade it might be too sharp
I'm like a rubber band, until you pull too hard
But I may snap and I move close

'Cause I've got an elastic heart

***


Mikaela terbangun dari tidurnya karena sebuah telepon dari ponselnya. Perlahan Mikaela mengangkat telepon tersebut "Iya?" Tanya perempuan itu dengan suara seraknya.

"Mikaela? Lo baru bangun?" Suara seorang perempuan menyapa indera pendengaran Mikaela. Perempuan itu mengerutkan keningnya bingung

"Ini siapa ya?"

Terdengar kekehan dari seberang sana "Ini Bianca, lo gak save nomor gue ya Mikaela? Yah.." Bianca terdengar kecewa membuat mata Mikaela langsung terbuka lebar dan kesadarannya kembali seratus persen.

"Eh? Bukan Bianca. Gue tadi gak liat siapa yang nelfon. Gue save kok, beneran deh! Gak bohong!" Katanya kalang kabut. Entah kenapa Mikaela langsung bereaksi seperti ini kepada Bianca.

"Iya, iya Ellaa.. gue kemaren kan La pesan baju tuh, online" Bianca mulai bercerita membuat Mikaela mendengarkan sambil melirik jam yang ada di dinding kamarnya.

Sudah jam setengah tujuh pagi. Mikaela bangun kesiangan karena keasyikan mengetik dan melanjkutkan ceritanya sampai lupa kalau dirinya tertidur tengah malam.

"Gue beliin satu buat elo La, kan badan kita hampir sama tuh" Bianca menjelaskan membuat Mikaela membulatkan matanya tidak percaya

"Hah? gimana gimana? Lo beliin buat gue?"

"Iya, gue beliin. Gue seneng soalnya karena punya teman baru hehe" Bianca berkata dengan kekehan di akhir kalimatnya.

Entah kenapa Mikaela merasa tersentuh, ya Mikaela memang adalah tipe perempuan yang sangat mudah tersentuh, apalagi dengan hal hal manis seperti ini, Mikaela juga merasa tidak enak kepada Bianca karena terkesan menjauh disaat Bianca mendekatinya.

"Kok.. Bianca baik banget sih sama Mikaela,," Lirih Mikaela tidak percaya

Bianca tertawa di seberang sana "Biasa aja La, tapi bajunya kan ada dua tuh. Dua duanya gue kirim ke alamat lo. Padahal gue perlu sekarang Laa,, gimana ya?" Suara Bianca terdengar kebingungan di seberang sana membuat Mikaela mengerutkan kening.

"Lo ngirim udah berapa lama Bi? Gue gak ada terima paket soalnya"

"Udah dua hari yang lalu La, duh gimana ya? Gue perlu bajunya.." Bianca berkata dengan suaranya yang memelas

Mikaela menggeleng "Lo masuk kuliah jam berapa Bi? Bentaran ya gue tanyain Bibi gue dulu, siapa tau disimpen sama dia. Biar gue anter ke rumah lo aja bajunya" Mikalea turun dari tempat tidurnya dan berjalan keluar kamar hendak mencari sang Bibi yang pasti ada di dapur menyiapkan sarapan untuk Gabriel

I'm a MessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang