[19] Hari ini, Esok dan Seterusnya

Mulai dari awal
                                    

Nata menggaruk tengkuknya yang tidak gatal dan tersenyum masam "Kemarin di apartemen Bianca, lo ngeliat gue kayak liat setan. Di perpustakaan juga, muka lo agak gimana gitu liat gue,, sekarang juga.."

Mikaela menelan ludah dengan susah payah, perempuan itu bingung bagaimana mengatakannya. Tidak mungkin juga Mikaela mengaku yang sebenarnya!

"Waktu pertama kita ketemu di rumah lo juga! Yang lo di infus itu! Lo... benci ya sama gue?" Nata menatap Mikaela dengan sendu, berharap jawaban 'Tidak' keluar dari mulut perempuan itu.

Mikaela menggeleng kuat "Enggak kok! Enggak,, muka gue emang gitu Nata.. ngeselin! Iya! Muka gue ngeselin"

Nata memicingkan matanya "Ke Rama sama Randy kok enggak?"

"Enggak gimana? Gue gitu kok ke semua orang. Kalau stranger emang pasti menilai gue jutek dan pemarah gitu, makanya lo mikir gue benci sama lo, padahal enggak kok... biasa aja"

Nata mengerutkan keningnya ragu "Gitu ya?"

Mikaela mengangguk kuat "Iya gitu!"

Pria itu mengangguk "Tapi lo kenapa agak takut takut gitu kalau liat gue?"

Takut kalau gue ketauan suka sama lo, Nata!

Mikaela tersenyum masam " Enggak kok, gue emang gitu kalau ke stranger, gak luwes"

Kali ini Nata balas tersenyum masam "Gue stranger banget nih?"

Mikalea mengedipkan matanya agak terkejut, wajah Nata seolah tersinggung dan sekarang Mikaela merasa tidak enak. Perempuan itu menggaruk tengkuknya "E-enggak gitu.."

Nata tersenyum kecil "Lo lucu"

Ya, memang Nata sedikit tidak nyambung. Entah kenapa pria itu seali lari dari topik pembicaran membuat Mikaela bingung harus bereaksi seperti apa.

Senyuman Nata melebar dan sekarang pria itu terkekeh ringan "Iya, ekspresi muka lo lucu lucu! Tadi takut, terus kaget, sekarang masang muka gak enakan gitu. Lo penuh kejutan ya Mikaela"

Mikaela berpikir dengan sangat keras, entah harus bagaimana dia sekarang. Semoga pipinya baik baik saja, tidak seperti kepiting rebus.

"Udah makan! Jangan banyak mikir La, nanti keriput"

Mikaela tersenyum kecil "Gue makan nanti aja, di depan sana aja yang jual makanan ringan gitu, lo makan aja duluan Nata"

Nata mengangguk, satenya sudah datang "Seharusnya lo bilang dari awal kalau gak suka sate, Mikaela. Kan kita bisa makan yang lain"

Perempuan itu menggeleng "Gak papa, lo makan duluan aja"

"Gak enak guenya La, nanti kita makan lagi deh! Gue yang traktir" Nata mulai mengunyah satenya tanpa sadar kalau Mikaela sudah menegang.

"Gak usah, gak papa kok"

Nata menarik napas pendek "Padahal gue suka banget sate, eh lo nya gak suka"

Mikaela tersenyum kecil melihat Nata yang sibuk memakan satenya. Pipi pria itu menggembung dan terlihat sangat lucu. Nata benar-benar menikmati sate miliknya sampai lupa kalau Mikaela ada disana.

"Lo.. suka banget ya?" Tanya Mikaela melihat Nata yang tampak sangat menikmati dan fokus hanya pada makanannya.

Nata mengangguk "Banget, lo coba deh La? Kalau enak nanti gue beliin!"

Mikaela menggeleng pelan "Enggak deh, elo aja"

Nata menyipitkan mata "Lo gak alergi kacang kan?"

Perempuan meneguk chatime nya perlahan kemudian menggeleng "Enggak kok"

Nata menatap Mikaela sesaat kemudian pandangannya teralihkan pada minuman kopi yanh sedang trend di kalangan anak muda sekarang ini. Nata dan Mikaela memesan dia minuman yang berbeda, chatime dan starbucks.

I'm a MessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang