Part 1

3.1K 1.3K 65
                                    

Happy reading! :)

***

Senja berjalan menyusuri koridor sekolahnya. Di sinilah ia berada, SMA Jaya Bangsa.

Salah satu sekolah favorite di Bandung. Bangunan megah berwarna putih, halaman sekolah yang luas, serta kolam renang yang cukup besar. Semua fasilitasnya sangat memadai, mengingat ini salah satu sekolah ternama.

"Wahh, bagus banget ternyata sekolahnya."

Senja menatap kagum ke sekeliling. Hari ini merupakan hari pertama ia bersekolah di sini, tak terasa sekarang dirinya sudah menjadi seorang anak SMA.

"Mana sih tuh anak nggak nongol-nongol dari tadi?!" gerurunya sambil mengedarkan pandangannya.

Senja tengah menanti kehadiran seseorang. Kania Flaresta. Sahabat dekat Senja.

Mereka memang sengaja memilih sekolah yang sama dengan alasan tak ingin berjauhan satu sama lain. Ketika SMP, mereka sempat berpisah karena Senja pindah ke sekolah lain.

Meskipun tetap di daerah Bandung, namun tetap saja rasanya berbeda jika tidak satu sekolahan.

"SENJA!" teriak Kania sambil berlari kecil menghampiri sahabat cantiknya itu.

Senja yang tengah asik menatap pemandangan di sekelilingnya terlonjak kaget karena suara Kania yang begitu keras. Seluruh perhatian seketika tertuju pada gadis itu.

Kania memang selalu heboh saat bertemu dengan Senja.

"Ck! Kebiasaan deh lo," decak Senja sambil memutar bola matanya dengan malas.

Kania hanya memperlihatkan deretan giginya. Ia tak merasa malu sedikit pun, sudah terbiasa diperlakukan seperti itu. Urat malunya terlalu tebal, itulah pendapat Senja.

"Maap Senja sayang, nggak bisa dikontrol nih udah kebiasaan hehe."

"Lo ke mana aja sih?! Lama banget datengnya!"

"Biasalah, ada kendala di jalan, macet."

"Yaudah, ayok masuk bentar lagi bel."

"Kuy!" ucap Kania dengan semangat.

Keduanya segera berjalan menuju kelas untuk menaruh tas mereka, lalu berkumpul menuju lapangan untuk upacara pembukaan masa orientasi siswa.

***

"Selamat pagi, seluruh peserta MOS  diharapkan untuk segera berkumpul dan masuk ke dalam kelompok yang sudah ditentukan," seru salah satu panitia.

Kania tidak sekelompok dengan Senja, membuatnya sedikit merasa kecewa.
Semua peserta telah berbaris sesuai nama kelompok yang sudah ditentukan oleh para panitia.

"Oke, karena udah lengkap semua, sekarang pemilihan ketua kelompok terlebih dahulu. Ketua kelompok yang nantinya terpilih akan memimpin seluruh anggota kelompoknya dan diharapkan dapat bertanggung jawab," jelas kakak pendamping di kelompok mawar.

"Senja aja."

"Kamu aja yang jadi ketua kelompoknya."

"Lo aja."

"Dia aja, Kak, kayaknya lebih berpengalaman."

"Okee, kalo gitu kamu yang jadi ketua kelompoknya," putus sang pendamping sesuai dengan suara terbanyak.

"Iya, Kak," jawab Senja.

Ketika SMP, Senja pernah bergabung dan menjadi bagian dari Osis. Ia sangat terampil dan juga memiliki jiwa kepemimpinan. Tak heran semua anggota kelompok memilihnya untuk menjadi pemimpin.

Unforgettable [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang