Look Here

3.5K 242 0
                                    

🔉 Jangan loncat chapter sebelumnya,
      Silahkan baca terlebih dahulu agar
      tahu alur ceritanya.


Warning !!! Semi Mature ( 18+)

  하나              둘               셋

" Cepat bangunkan dia, kasihan mate mu pasti kelaparan" titah yoongi ketika jungkook akan duduk di meja makan, jungkook mendelik tajam kearah yoongi.
" Tunggu apalagi, kau juga butuh asupan darinya bukan ?" Tanpa ba-bi-bu lagi jungkook segera meninggalkan yoongi, bukan karena ia melaksanakan perintah yoongi namun jungkook malas mendengar celotehan mahluk menyebalkan yang satu itu.

Cklekk....!!!

" Hiks ...!!" Indra pendengaran jungkook menajam kala mendengar suara isakan, ada gejolak amarah dan juga sesal dihatinya. Langkah panjangnya ia bawa masuk lebih dalam dan mencari mahluk yang terisak itu.
" Hiks!! Apa ini ? Kenapa hiks tidak hilang?!" Jimin terus menggosok perutnya yang terdapat noda merah yang membentuk simbol yin-yang.  Jimin menggeleng kepalanya frustasi bukannya noda merah itu menghilang malah kini perutnya memerah karena gosokan tangannya yang kencang, karena kesal jimin menambah kecepatan gosokannya.

" Percuma saja " Jimin terperanjat mendengar suara yang saat ini tidak ingin ia temui.
Jungkook berdiri menghadap jimin yang kini tengah membelakanginya dengan bertelanjang dada.
" Cepat mandi dan turun untuk sarapan" Jimin menggelengkan kepalanya cepat dan kembali menggosok perutnya.
" Kau berani membantahku hah ?!" Marah jungkook namun jimin menghiraukannya, jungkook kian memanas karena tak dapat sahutan dari jimin. Ia berjalan terburu-buru dan menarik surai jimin hingga kepala jimin terpaksa mendongak ke atas dengan keras.

Jungkook menatap jimin yang kini tengah terpejam
" Buka matamu bodoh !!" Titahnya namun jimin malah memperkuat pejamkan matanya.
Karena rasa kesal yang teramat besar, jungkook menyambar bibir jimin dan memagutnya kasar, jimin terkejut kemudian berontak enggan membuka mata dan memukuli dada jungkook acak. Tanpa memperdulikan apa yang dilakukan jimin, jungkook semakin berani dan menggigit bibir bawah jimin hingga terluka, menghisap cairan merah pekat itu sembari mengobrak-abrik isi mulut jimin.

Jimin mual bukan kepalang saat cairan saliva mereka berdua bercampur dengan rasa besi karat dari darahnya sendiri. Namun sepertinya jungkook menikmatinya terbukti dia malah asik menghisap dan menggigit bibirnya yang kini mungkin sudah bengkak dan robek oleh sang pelaku.
Dengan tenaga yang tersisa jimin mencoba kembali mendorong tubuh tegap itu dan yap berhasil.
Dengan rakus jimin mengais oksigen sebanyak-banyaknya dan mengalihkan pandangannya ke arah selain jungkook, namun kalah cepat dengan jungkook yang sekarang sudah mencengkeram erat sisi-sisi pipinya dan mengarahkan pandangan jimin hingga bertemu pandang dengannya.

Jimin melotot dan mencoba melepas cengkraman tangan jungkook dipipinya. Tapi kedua tangannya berhasil ditangkap dan jungkook membawanya tepat diatas kepala jimin yang sudah terbaring di ranjang dengan jungkook yang menindihnya.
Jungkook menyeringai lebar melihat wajah takut jimin tak lama kemudian wajah jungkook mulai turun dan berhenti tepat di perut putih milik jimin sambil sebelah tangannya ia arahkan untuk mengelus simbol itu dengan halus, membuat jimin menggelinjang kegelian. Lagi-lagi mata jimin terbelalak melihat jungkook yang sedang menyapu simbol merah itu dengan lidah basahnya.

" Hentikan !!" Titah jimin susah payah namun jungkook menghiraukannya dan tetap melanjutkan aksinya.
" Eungh~" Jimin melenguh keras dan juga bergerak gelisah ketika jungkook bermain lidah dan menusuk-nusuk lubang pusarnya.
Jungkook semakin terbakar nafsu setelah mendengar lenguhan yang lolos dari bibir jimin, berniat membersihkan darah dari simbol yin-yang ditubuh jimin, ya karena yang membuatnya jungkook, maka hanya jungkook yang bisa menghilangkan maupun membatalkan ritual itu.

Tangan besar jungkook kini mencoba melepas celana piyama satin jimin, nafas jimin memburu, menekukan lututnya dan berusaha mengganggu usaha tangan jungkook yang sedang membukanya.
" Akh !!!" Karena kesal jungkook mengigit paha jimin yang masih terbalut celananya dengan keras hingga sang empu menjerit.

" Tahan nafsumu jungkook-ah, jangan terburu-buru kau ingin dia pergi darimu hah ? Lalu bagaimana dengan rencana ritual itu heum?" Cegah yoongi yang kini berada dibelakang jungkook menatapnya tak percaya apa yang dilakukan oleh adiknya itu.
Jungkook melepas gigitannya dan menoleh kebelakang dan menatap tajam yoongi sekilas.

Mata sipit yang sembab dengan beberapa jejak air mata disana menatapnya sayu, hidung kempang kempis meraup oksigen dan juga kulit wajah yang tadinya putih kini memerah, ada rasa bersalah terbersit dalam benak jungkook kala melihat jimin yang ditindihnya berkondisi seperti itu.

" Tak ku sangka kau sangat bernafsu sekali, yang ku tau kau paling suka melihat partner sexsmu minta-minta dipuaskan olehmu ketiban memperkosanya" yoongi tersenyum jahil,
" Pergi !!" Titah jungkook sambil memeluk tubuh jimin yang masih telanjang dada, sedikit rasa tidak suka orang lain melihat tubuh mungil jimin kecuali dirinya sendiri. Ingin jimin berontak dan menolak rengkuhan jungkook yang ia akui terasa nyaman ketimbang aksi pelecehan beberapa menit yang lalu pada tubuhnya.

Namun  jimin urungkan karena tenaga setengahnya sudah habis menahan desahan dimana tadi jungkook hampir berhasil memancing birahinya.
Yoongi memutar matanya malas dan pergi menghilangkan diantara mereka berdua.

Jungkook melepaskan pelukannya dan menatap wajah jimin namun ia terkejut melihat dimana tatapan benci jimin yang dilayangkan untuknya.
" Kenapa kau tak bunuh saja aku, wae ?!" Lirih jimin, jungkook beranjak dari menindih jimin dan turun dari ranjang
" Belum saatnya" ujar jungkook sebelum keluar dari kamar, meninggalkan jimin yang kembali terisak menangisi nasibnya.
" Kenapa nasib buruk selalu menimpaku" tangis jimin sambil beranjak memasuki kamar mandi.







" Kau kenapa ?" Tanya taehyung sedari tadi melihat jimin dengan wajah lesu dan kedua mata yang tampak sembab. Kini mereka berdua tengah berjalan menuju perpustakaan kampus.
" Aku...em bawa aku jauh dari dia, aku mohon" pinta jimin dengan kepala menunduk, taehyung kaget mendengar itu, namun sedetik kemudian taehyung tersenyum kecil.
" Maksudmu jungkook ? Apa tadi malam dia melakukan sesuatu padamu ?" Jimin mendongak melihat wajah taehyung
" Darimana kau tau ?" Taehyung menggaruk belakang kepalanya gugup

" Entahlah aku hanya asal menebak, jadi apa yang dia lakukan padamu ?" Jimin menggelengkan kepalanya pelan.
" Aku tidak tau apa itu, tapi aku sungguh takut taehyung-shi, aku mohon bantulah aku" pinta jimin dengan air mata yang kini menggenang disana. Taehyung tersenyum lembut dan membawa tubuh mungil itu untuk ia dekap ke tubuh tegapnya.

Jimin terisak disana bersamaan dengan usapan lembut telapak tangan besar milik taehyung.
" Hiks aku mohon, aku takut, aku hiks tidak mau melihatnya lagi" taehyung mendorong pelan kedua bahu jimin dan menatap jimin lekat.
" Baiklah aku akan membantumu, sepulang kuliah aku minta kau untuk temui aku disini lagi, jangan ikut jungkook pulang, arraseo ?!" Jimin mengangguk.






TBC

Don't forget to
VOTE and COMMENT
JUSEYO









The Blood ( HIATUS )Where stories live. Discover now