Longing - I'm So Sick

1K 85 3
                                    

( Apink - I'm So Sick )

Tidak apa-apa. Ini tidak sakit.
Hanya saja meninggalkan bekas
yang tidak terlupakan.

|| HAPPY READING ||

°°°


Bagi Aileen, malam itu bukan malam yang menyenangkan baginya. Walaupun, berbalas pesan dengan Raga adalah hal yang sangat dia inginkan. Tapi, tidak sebahagia biasanya.


•••


Entah ke ajaiban apa yang datang pada keluarga Kim ini. Pria itu di kejutkan oleh seorang gadis kecil masih menduduki bangku satu SD. Tidak lupa pula, ada kedua orang tuanya di rumah.

Ini sungguh pemandangan yang indah. Delano berjalan menghampiri keluarga kecilnya di meja makan. Ia baru pulang dari rumah Raksa, teman sekelasnya. Delano tampak sedih dan bahagia. Pasalnya, kedua orang tuanya serta adik nya sangat jarang pulang ke Indonesia.

Ayahnya yang menjadi CEO di sebuah Entertainment membuatnya sibuk di Korea. Dan ibu serta adiknya, tentu saja ikut dengan ayahnya. Hanya Delano yang ingin menatap di Indonesia.

“Sudah sejak kapan Papa dan Mama sampai di Indonesia?” tanya Delano. Formal? Ya, Delano menggunakan bahasa Korea. Anggap saja seperti itu.

“Dari jam lima sore tadi. Pengasuh bilang, sepulang sekolah kau hanya mengganti pakaian lalu pergi bermain,” balas Ayah Delano. Kim Yang De.

Delano menggaruk tengkuk nya. Takut Ayahnya marah. Delano pun duduk di samping Adiknya. Deta Kim.

“Hai, kak, Delano.” Deta melambaikan tangannya tersenyum manis. Ia merasa bangga karena bisa menyebutkan kalimat itu dengan bahasa Indonesia. Deta memang belajar les bahasa Indonesia dan Inggris di Korea.

Delano hanya terkekeh. “Kak, Delano. Mari kita makan.” Lagi, Deta mengeluarkan kalimat bahasa Indonesia. Entahlah, itu membuat Delano geli. “Punya adik kok ogeb gini yah.” Tawa Delano.

“Adik kamu udah belajar keras lho buat bisa bahasa Indonesia. Kata dia, biar nanti ketemu sama pacar kamu ngobrolnya asik.” Vina, Ibu Delano terkekeh. Ibunya menyendok makanan ke piring merek masing-masing.

“Pacar,” Delano terkekeh mendengarkan kalimat itu. Seperti ada sebuah ide licik di pikirannya. “Nanti, Papa sama Mama berapa hari di Indonesia?” tanya Delano. “Satu bulan,” jawab Papanya.

•••


Setiap pagi. Ini adalah pekerjaan yang membosankan dan melelahkan. Sesampainya di sekolah, sapu dan kain pel menjadi teman sejati. Membersihkan ruang ekskul. Kali ini, kedua remaja tersebut tengah membersihkan ruangan basket yang di pakai latihan kemarin. Sungguh sangat lelah.

Delano terus bersenandung dengan lagu-lagu yang ia nyanyikan. Tentu saja lagu yang berbahasa Jepang. Pelajaran yang tidak Aileen suka.

Aileen menghela nafas saat selesai memunguti sampah-sampah di bangku penonton. Ia berjalan turun dari bangku penonton paling atas. Mendudukan tubuhnya di bangku paling bawah. Delano yang asik menyapu pun sedikit mengganjal dengan Aileen. Biasanya, gadis itu sangat lihai tapi tidak dengan sekarang.

Longing [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang