Longing - Beautiful

2.2K 148 27
                                    

|| HAPPY READING ||



Awalnya cuma pura-pura. Eh, lama-lama kecantol.

°°°


Akhirnya Aileen merasakan juga rasanya berada di ruang BK. Ruangan yang rasanya panas dan menegangkan. Begitu banyak introgasi yang akan dilontarkan oleh Guru BK itu nantinya.

"Saya sudah dapat tiga kali laporan kalau kamu suka absen saat pelajaran Bahasa Jepang." Guru itu menarik nafas untuk melanjutkan kalimatnya.

"Jadi, bolos kemana kamu? Kantin, Perpustakan, UKS, atau gudang?" tanya Guru tersebut membenarkan kaca matanya. Aileen membuang nafas malas. "Greenhouse, Pak."

Jawaban singkat itu membuat kening Guru BK tersebut mengerut. "Ngapain kamu di sana? Bercocok tanam?"
Aileen memilih bungkam dari pada berdebat dengan Guru BK yang ternyata memang menyebalkan seperti kata teman-temannya.

"Baiklah, kamu-"

"Permisi, Pak!" seruan itu membuat Aileen dan Pak Arya si Guru BK itu menoleh ke depan pintu yang terbuka. Ternyata itu si Ketua Osis dan ..., entahlah Aileen tidak tahu siapa namanya.

"Iya Lata, ada apa?" Pak Arya berdiri dari duduknya menghampiri Lata dan lelaki yang dia bawa.

"Biasa Pak, Delano lagi."

Lelaki yang bernama Delano itu menggaruk tengkuknya kikuk. Aileen yang melihatnya menaikan alisnya sebelah. Ternyata, nama lelaki itu Delano. Pak Arya membuang nafas pasrah.

"Kamu tahu tidak, lemari kecil di sudut sana?" semua pandangan tertuju pada telunjuk Pak Arya ke sudut ruangannya. Di sana memang ada sebuah rak yang ukurannya sedang. "Itu semua sepatu kamu, Delano. Dan asal kamu tahu, lemari itu udah penuh gara-gara sepatu sok keren kamu."

Aileen yang mendengarnya ternganga tidak percaya. Dari situ Aileen dapat menyimpulkan bahwa lelaki itu, tukang sepatu.

"Sini, sepatu kuning cetar membahana kamu. Bikin mata iritasi liatnya." Mau tidak mau Delano membuka sepatunya dan memberikannya kepada Pak Arya. Latania si ketua Osis itu menutup mulutnya untuk menahan tawanya.

"Seneng ya lo, Bu Ketos, " kata Delano melirik Lata.

Saat lemari itu di buka, memang begitu banyak warna-warni sepatu milik Delano. Dan itu membuat Aileen heran.

"Buset dah, ternyata bener yah ni anak tukang sepatu. Kapan-kapan suruh Bang Vernon beli sepatu sama ni anak aja kali yah." Aileen membatin tapi sedikit mengeluarkan suara gelaknya.

Delano yang berdiri tidak jauh darinya menoleh dan melemparkan kedipan sebelah matanya. Aileen yang melihat hal itu malah menatap Delano datar.

"Saya jadi bingung mau buat hukuman apa biar kamu kapok, " kata Pak Arya membenarkan lagi kacamatanya. Lata tampak berfikir sedangkan Delano berharap semoga tidak ada hukuman untuknya. Biarlah ia ke sana kemari tidak memakai sepatu dari pada harus di hukum, lelah.

"Bakar aja Pak sepatunya, biar kapok." Suara itu bukan berasal dari Latania melainkan dari Aileen si adik kelas. Entah keberanian apa dia mengatakan itu yang penting melihat Delano dia kesal. Pak Arya mengangguk, "nah, bener juga kamu. Dari pada menyemak, mending kita bakar aja."

Longing [COMPLETED]Where stories live. Discover now