Kepingan 04

1.8K 262 24
                                    

Jungkook menyadari satu hal ketika ia memergoki Yiseul yang tengah malam mengintip pada jendela kamarnya. Mengendap-endap seperti pencuri kelas kakap, walaupun Jungkook sengaja tak memergoki tetapi, ia sadar akan apa yang dilakukan Yiseul.

Apa lagi setelah keberangkatan Yoongi yang tengah melakukan perkemahan musim panas dengan kawan-kawan sekolahnya. Jungkook bukannya tidak marah akan apa yang dilakukan gadis ceroboh itu, namun pria itu tak mau dianggap tak tahu diuntung ketika sudah menumpang pun menyalahkan tuan rumah. Jadi, ia hanya bisa mendengus kesal semdiri akan hal itu tanpa dibicarakan.

Ini pukul enam pagi dan Jungkook memilih keluar rumah, berniat berjalan menuju pantai yang hanya sekitar lima belas menit berjalan kaki, dan tanpa mantel meskipun udara pagi hari ini termasuk cukup dingin di pertengahan musim panas.

Ia melangkah kakinya santai, melihat beberapa rumah yang masih sepi padahal ia tak terlalu pagi. Apa ini hari libur nasional?

Jungkook kembali melangkah, sampai ia mendengar bunyi pantulan dari langkah kakinya, sehingga ia diam. Lalu menengok dengan yakin ke belakang, dan ada Yiseul di sana. Lagi-lagi Jungkook hanya bisa mendengus kesal, menghiraukan eksistensi perempuan itu dan melanjutkan berjalan.

"Hey! Jeon Jungkook!" teriak Yiseul sembari melangkah terpogoh-pogoh mencoba mengimbangi langkah lebar milik Jungkook.

"Kau mau ke mana sepagi ini, sih? Mencari makan? Aku memasak, kok. Atau mini market? Harusnya kau belok ke kiri di pertigaan sebelumnya. Hey, Bung!"

Berisik! Jungkook akhirnya menghentikan langkahnya, menoleh ke belakang dan menatap Yiseul yang berisik. "Kenapa kau mengikutiku?"

"Kenapa memangnya? Kau melarangku? Ada hak apa? Memangnya aku pakai kakimu? Pakai badanmu? Tidak, 'kan?"

Lagi-lagi Jungkook mendengus, menaikkan satu alisnya merasa heran tentang wanita luar biasa di depannya saat ini. Namun tiba-tiba pemikiran yang Jungkook dapati justru sebuah stigma yang menentang eksistensi wanita itu.

Pria itu diam untuk beberapa saat, menatap netra coklat milik Yiseul lekat-lekat kemudian bertanya, "Kau nyata tidak, sih?"

[]

Asylum In SummerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang