INYSF 2

14 1 0
                                    

Happy readings😘

--

"Unni! Aku beli yang ini ya!", teriak Hyejin dengan semangat.

"Iya, beli saja yang kau suka", balas Zahra.

Kini Zahra dan Hyejin sudah ada di gramedia, toko buku yang sangat lengkap. Di sana sudah ada buku latihan, ensiklopedia, buku dongeng, novel, komik, dan sebagainya.

Setelah Zahra membayar komik yang didambakan oleh Hyejin, sekarang Zahra mengajak Hyejin ke starbucks untuk mengisi perut kosong mereka.

Saat akan masuk ke dalam, tak sengaja ada seseorang yang mendorongnya dan memberikannya secarik kertas kemudian pergi. Bahkan Zahra tak mengenalnya.

Zahra hanya mengendikkan bahunya ke atas. Apa pedulinya? Tapi yang menjadi pusat perhatiannya sekarang itu adalah secarik kertas tadi. Kemudian dibacanya kertas itu.

-Sudah setahun, kau harus ingat tujuanmu datang ke negeri sakura ini-

Seketika Zahra diam mematung. Dia hampir saja lupa tujuannya berada di sini.

"Unni? Kita jadi tidak makannya?", suara Hyejin berhasil membuyarkan lamunannya.

"Eh? Tentu saja! Ayo. Cacing di perutku sudah demo. Haha"

"Let's go!"

--

Kini sudah pukul 23.45 KST. Zahra masih betah di cafenya. Iya, berkat ATM yang diberikan oleh seorang asing Zahra membuka sebuah cafe yang sering didatangi oleh anak muda.

Sangat cocok untuk remaja-remaja. Tinggal 15 menit lagi dia akan menutup cafenya itu. Sembari menunggu jam, dia membersihkan cafenya.

Pukul 24.00 KST, tak terasa sudah lima belas menit berlalu, dan Zahra belum selesai membersihkan, dia tidak akan meninggalkan cafe sebelum tempat itu benar-benar bersih.

Ceklek

"Maaf tuan, cafenya sudah tutup-", ucapan Zahra terhenti saat dia melihat pelaku yang membuka pintu cafenya itu.

"KYAAAA, SIAPA KAU?!", teriaknya kepada pria yang berpakaian serba hitam itu.

"Hah..hah, tunggu nona, aku tak akan menyakitimu, aku hanya perlu persembunyian...hah", ucap pria itu dengan terengah-engah dan mendekat ke arah Zahra. Sepertinya dia habis dikejar.

"KYAAAA JANGAN MENDEKAT!"

"Hey, aku tak akan menyakitimu, percayalah"

"JANGAN MENDEKAT! HIKSS IBU, AYAH, NENEK!"

Langkah pria itu terhenti. Dia menggunakan bahasa apa? Bahasa alien? Batin pria itu.

Kemudian pria itu menyentuh pundak Zahra dan tangan Zahra. Sontak Zahra menepis tangan pria itu.

"YAK! PRIA MESUM! JANGAN MENYENTUHKU!"

DOES FATED?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang