Ngantuk

3.6K 186 9
                                    

Dria, aku mencintaimu sehebat rasa kantukku. Sama-sama menyiksa badan dan mata. Kalau tidak dituruti tidur, jiwaku bisa lemas dan depresi. Kalau tidak dituruti memilikimu, jiwaku bisa kacau dan nyeri.

Padahal inginku sederhana saja, barangkali bisa kamu ada di sampingku ketika aku kalah berperang melawan kantukku. Jadi bantal paling nyaman buatku dan jadi wadah mimpi-mimpiku berjatuhan. Kalau buruk, tenangkanlah aku. Nyanyikan aku lagu paling damai dengan suaramu. Meski tidak bagus, kepalaku bakal tenang kalau dengar suaramu. Dan kalau baik, doaku satu, semoga kamu yang senantiasa bermain di dalamnya.

Inginku yang sederhana ini terasa mewah kalau kesampaian. Terasa mahal dan tak bisa dibayar dengan apa pun. Tapi sayangnya, barangkali cuma aku yang sayang. Kamu tidak. Maka sama saja seperti rasa kantukku, kamu sama-sama menghancurkan bumi mataku. Membuatnya sayu serta kuyup dilanda badai paling gelisah. Dan hal paling menyedihkan dari semua kejadian ini adalah aku tidak mati. Dengan sekarat aku marah pada perasaanku sendiri.

Kamu jangan sok hebat kalau mau selamat

Dan kata-kata itu seolah tidak pernah cukup buat rasaku biar jatuh tertidur dari sayang kepadamu. Ia memilih terjaga dengan mata memerah dan badan tak berdaya. Kamu mana tau kalau di sini aku berdoa biar mati saja. Dibunuh dengan cara apa pun. Asal sakitku sembuh. Asal jatuh cintaku selesai. Asal kantukku rampung digantikan tidur berkepanjangan.

Dan untuk pertama kalinya, pidato wajib sebelum tidurku berganti. Yang semula ingin kamu ada di mimpiku, kini minta buat ditiadakan. Aku minta peri baik buat mengusirmu dari skenario mimpiku. Sudah. Aku sudah tidak ingin serakah dengan memintamu ada di mana-mana. Mulai saat ini cukup. Mundurlah jauh dari semestaku, setelahnya biar kubangun benteng maha kokoh yang tidak akan bobol untuk kesekian kalinya. Biar kujadikan kecewa-kecewaku sebagai prajurit yang tidak pernah meninggalkan senjatanya.

Jangan maju barang selangkah. Sebab kalau kecewaku sudah murka, kamu bakal tiada. Kamu bakal jatuh sejatuh-jatuhnya, dan cintaku yang sebanyak tak terhingga seketika kosong melompong. Tidak ada ampun.

Maka, ampuni aku kalau kelak bakal jadi manusia paling buruk yang tidak pernah ada dalam bayanganmu. Sebab, baikku sudah lelah. Baikku sudah tidak baik-baik saja, Dria.

Buku Baru Untuk Kekasih LamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang