1. He's Back (REVISI)

Start from the beginning
                                    

"Mau sekolah, kan? Ayok aku anterin.?" Tawarnya pada Vandra namun gadis itu tetap tak merespon. "Yuk," ajaknya kemudian tangan laki-laki itu meraih pergelangan Vandra agar mengikutinya, Yudha membawanya untuk masuk ke dalam mobil. Baru saja dua langkah, gadis itu segera berontak, ia menghempas lengan Yudha yang berada ditangannya dngan kuat.

"Kamu mau apa lagi?" Tanya Vandra dengan nada tak suka, ia menatap mata milik Yudha dengan lekat, laki-laki itu tau ada banyak kemarahan yang gadis itu pendam. Untuk sejenak mereka saling menatap satu sama lain, yang satu dengan tatapan benci dan yang satu dengan tatapan rindu.

"Aku mau kita bicara ini baik-baik." Kata Yudha membuat Vandra tertawa miris.

"Apa? Apa yang mau kamu jelasin sekarang?" mata Vandra berkaca-kaca mengatakan itu sedang laki-laki itu justru diam. "Udah kan, kayanya emang gak ada yang perlu lagi dibicarakan." Ujar gadis itu, Yudha menunduk, ia sungguh menyesali ucapannya waktu itu. Tak lama sebuah bus akhirnya dating, Vandra bersyukur pada Tuhan karena mendaangkan bus diwaktu yang tepat.

Vandra segera berlari masuk ke dalam bus, Yudha tak lama menyusul namun bus itu lebih dulu melaju tdengan Vandra yang ada di dalamnya. Yudha sempat mengejar namun tentu saja larinya tak secepat laju mobil itu.

Yudha berteriak kesal. 'Arghhh. Sial." Makinya, laki-laki itu bahkan menendang ban mobilnya sendiri karena kesal. "Gue gak akan lepasin lo, gue pastiin kita bakal bersama lagi, karena lo cuma milik gue, Vandra Adila Dirgama." Yudha berujar dengan senyum licik di wajahnya.

Sedangkan di dalam bus, Vandra terus menghalau air matanya yang hendak keluar, ah, entah kenapa dirinya menangis, padahal laki-laki itu tak pantas ditangisi.

Semoga ini kali terakhir aku bertemu dengannya,batin Vandra pemuh harap.

Enam bulan yang lalu,

"Bang Rafa mau ke mana?" Tanya Vandra ketika melihat Rafa yang hendak keluar membuat laki-laki itu menghentikan langkahnya.

"Biasa ada urusan." Jawab Rafa.

"Halah sok punya urusan." Ejek Vandra membuat Rafa mengelus dada.

"Gabut bilang dong, jangan solimi padahal pingin ikut." Rafa berujar mengejek balik, Vandra kemudian melempar bantal sofa pada wajah Rafa namun sasarannya meleset. "Wah Adik durhaka." Ucap Rafa gelelng-geleng kepala. "Ikut, gak? Kalo engga gue pergi nih." Ujarnya. Baru saja Rafa berjalan selangkah, suara Vandra lagi-lagi membuatnya berhenti.

"Ehh, tunggu." Gadis itu lantas pergi ke kamarnya utuk mengganti pakaian. Setelah selesai ia pun segera menyusul Rafa ke luar.

Mereka segera berangkat. Rafa yang menyetir sedang Vandra duduk di kursi di samping kemudi. Setelah beberapa lama mereka akhrnya sampai di sebuah taman yang menjadi tujuan Rafa. Rafa turun dari mobilnya diikuti oleh Vandra. " Bang Rafa ada urusan apa di taman?" Tanya Vandra. Rafa menoleh pada adiknya itu.

"Rumah temen gue di deket sini." Jawab Rafa. Vandra hanya mengangguk saja. "Lo tunggu di sini aja, terserah mau kemana tapi jangan jauh-jauh dai sini." Jelas Rafa.

"Kalo Andra ikut emang kenapa?" Tanya Vandra bimgung, laki-laki itu menghela napas.

"Di sana banyak buaya. Emang mau di makan buaya." Ujar Rafa dengan ekspresi hendak menerkam gadis itu, gadis itu membelalakan matnya takut. Vandra spontan menggeleng kuat. Maksud gue buaya darat, lanjutnya dalam hati.

"Enggak, enggak, Andra gak mau ikut." Putus Vandra. Rafa tersenyum.

"Ya udah, gue ke sana dulu." Mendengar itu Vandra mengangguk. Rafa tersenyum lalu diletakkannya lengan Rafa di atas kepala Vandra, diacak-acaknya rambut gadis itu hingga sedikit berantakan. "Jangan jauh-jauh." Vandra mengangguk sebagai jawaban.

DEVANDRA ( PUBLISH ULANG )Where stories live. Discover now