tatkala angin menyapa
dedaun gugur berjatuhan
tehempas ikhlas di atas laradi balik jendela tua
ku tatap erat cahaya
yang memudar begitu sajagaris jinga di kala senja
terbawa hujan ke ujung jiwa
mengalir lebut hingga di pelupuk mata
datang dan hilang, berganti rasa
YOU ARE READING
ambigu
Poetryaku hanyalah ibarat sepatah ranting yang merindu dipeluk angin, betapa itu tidak mungkin