"Kau ingin kutemani, Jaehyun-ssi?"

"Tidak- aku perlu waktu dengan putraku"

Jaehyun segera berlalu. Berjalan cepat menuju pintu sebelum Haseul menemukan Nayeon beranjak dari duduknya ingin mengejar Jaehyun.

"Jika kau berani mengikuti adikku, ku pastikan pergerakkanmu hanya sampai sebatas depan gerbang!"

Ancaman Haseul sukses membuat Nayeon terdiam membeku. Wanita itu segera menoleh dan memaksakan senyumnya kepada Haseul.

.

.

.

.

.

"Taeyongie eomma- Jaemin boleh memanggilmu seperti itu?"

Taeyong mengangguk dengan wajah tersenyum, tubuhnya tak dapat bergerak banyak dan hanya bisa berdiam diri di atas kursi roda.

"Yeay! Berarti Jaemin punya dua eomma"

Mata balita itu berbinar penuh kesenangan. Bulu mata lentiknya memukau Taeyong. Taeyong terpesona padanya.

"Jaemin sayang Taeyong eomma"

Balita mungil itu berlari pelan dan menghampiri Taeyong. Memeluk tubuh lemahnya dan hal tersebut sukses membuat Taeyong menangis haru tanpa balita itu sadari.

Ia menyadari, bahwa kerinduannya semakin memuncak di kala seperti ini. Tapi dia masih berharap banyak pada keluarga Ten agar dapat membantunya bertemu Jaehyun lagi.

.

.

.

.

Disinilah Jaehyun berada, duduk menyender di kap mobil sambil memandang jurang tempat ditemukannya kerangka mobil yang di kendarai sang istri. Setetes air mata lolos perlahan melewati pipinya dan terjatuh tepat di wajah Jeno.

Entah kenapa balita berusia tiga tahunan itu hanya terdiam selayaknya apa yang di lakukan Jaehyun saat ini.

"Jeno mau eomma", Jeno berkata lirih sembari menyenderkan kepalanya di dada sang ayah.

Bukan hanya Jeno yang begitu merindukan sosok  Taeyong. Jaehyunpun bahkan sering menangis jika dia tengah merindukan sosok Taeyong.

Drrrt.. drrrrt..

"Ada apa nuna?"

"Aku ada kabar untukmu- cepat kembali"

"Ada-"

"Doyoung berhasil menemukan keberadaan Taeyong"


.

.

.

Jaemin yang sedari tadi asik berceloteh kearah Taeyong yang mana sesekali celotehannya di timpali Ten yang gemas akan kelakuan putranya. Kadang juga Taeyong tersenyum mendengar celotehan Jaemin yang terdengar lucu di telinganya.

Sesekali tangannya mengelus puncak kepala Jaemin dengan sayang. Beruntung beberapa anggota badannya sekarang bisa di gerakkan walaupun dia belum bisa berjalan karena masih sangat lemah dan gemetaran.

"Oh ya, Taeyong kau mau ikut ke rumah bibi Hwang? Dia yang menjaga putraku biasanya, beliau meminta kita untuk kerumahnya dan makan siang bersama. Katanya dia memasak sangat banyak hari ini"

Taeyong tersenyum, kepalanya mengangguk. Terlihat sangat manis dan menggemaskan, sampai-sampai Jaemin melompat senang ketika Ten mengajak Taeyong ikut kerumah bibi Hwang.

.

.

.

Doyoung dan Haseul sengaja berbicara diruang keluarga yang berjarak cukup jauh dari ruang tengah. Alasannya karena Nayeon masih berada disana sedang mencari muka dengan kedua orangtuanya.

Memang wanita itu benar-benar kukuh pada pendiriannya setelah kabar menghilangnya Taeyong dia  semakin sering berkunjung dan mencoba terlihat baik dihadapan keluarganya.

"Kau harus melihat ini, kurasa seseorang merawatnya dengan baik"

Haseul mengernyitkan keningnya tidak mengerti. Ia menatap kearah Doyoung yang tersenyum padanya.

"Kami menemukannya, lebih tepatnya asistenku Moon Taeil beberapa hari lalu ku tugaskan untuk mencari hingga ke Busan. Aku hanya berharap kemungkinan dia berada disana dan kami berhasil menemukannya"

Doyoung memberikan amplop berisi laporan dan juga foto-foto yang di ambil oleh beberapa bawahan Doyoung di Busan. Haseul sebentar lagi akan menangis namun ia tahan, ia harus segera memberitahu Jaehyun.

"Kau- yakin dia berada di Busan", tanya Haseul sekali lagi mencoba meyakinkan.

"Aku sangat yakin"

Haseul tersenyum dengan mata berkaca-kaca sambil memberikan jempolnya atas kerja keras Doyoung yang telah membantunya dalam waktu sebulan ini. Ia sudah sangat yakin jika Doyoung benar-benar dapat di percaya lebih dari siapapun dalam hal ini.

Segera ia menekan dial  dan menemukan kontak Jaehyun, tanpa menunggu lama ia segera menelpon adik bungsunya itu.

"Halo Jae"

"Ada apa nuna?"

"Aku ada kabar untukmu- cepat kembali"

"Ada-"

"Doyoung berhasil menemukan keberadaan Taeyong"

.

Tadinya Haseul ingin segera menyampaikan kabar baik ini dengan perasaan bahagia, namun tiba-tiba matanya menemukan suatu kejanggalan.

Kemana wanita itu?

Ia terdiam beberapa saat hingga terdengar suara mesin mobil yang di nyalakan mendadak mengalihkan atensinya, segera Haseul berlari kearah pintu dan menemukan Nayeon segera melajukan mobilnya dengan raut wajah yang sulit diartikan.

"Nayeon tiba-tiba berpamitan saat kembali dari dapur"

Begitu mendengar pernyataan sang ibu. Haseul langsung tersadar akan sesuatu.

Apa dia melewatkan sesuatu yang penting.

Oh sial!!

Apakah wanita itu ada hubungannya dengan semua ini.

"Panggil polisi, kita langsung berangkat menuju Busan. Aku akan menghubungi Jaehyun"

.

.

.

.

.

To Be Continue...

.

Entah apa yang ada di otak saya...sehingga inspirasi belum ada yg nyempil barang sedikitpun..

Ini apa kalian kecewa dengan part ini...huhu saya pun bingung mau mendiskripsikannya kayak gimana..

Yaudah saya terlalu banyak bacot..

Ditunggu vote dan komentnnya

Ppai yeoreobun..huiing haniiing...

Colors ✔ [Jaeyong]Where stories live. Discover now