Ch-7 Tanah milik ku dan Ratu.

2.3K 135 0
                                    

"Nona, aku tahu DongLing tidak dapat untuk pergi makan. Jadi aku antar makanannya kesini" kata Pei Xiang sambil tersenyum paksa.

.

.

.


"Koki sengaja memasak ini semua untuk selir Qin, aku mengambil sebagian nya untuk anda. Semoga sesuai selera anda.." ujarnya sopan

"Oh begitu, bagaimana kalau Selir Qin tahu? " tanya Stukiya dingin, dan berjalan menuju meja makan yang udah setara dengan meja di warteg.

"Nona ketiga pandai bergurau,Anda lah pewaris sesungguhnya di kediaman ini, maafkan aku , hamba telah bersalah, ampuni hamba.." katanya sambil berlutut ah hampir di katakan bersujud.

"SAYA yakin kamu bahkan tidak mau meracuni ku." Kata Stukiya sambil bertopang dagu dan mulai melahap makanan di meja dengan sumpit nya.

"Pei Xiang, kalau aku perhitungan dengan mu maka sudah ku bunuh kamu kemarin" lanjutnya dingin

"Iya, terima kasih telahmengasihani ku!" Sahut nya masih berlu-- sujud .

"Bangunlah, sebelum nya aku ada pertanyaan"

"Hamba akan menjawab sebisanya." Katanya sambil mulai bangkit dari sujudnya ekhem.

"Siapa yang mengelola pajak tanah milik Ratu dan milikku?" Tanya Stukiya serius walaupun dia tetap melanjutkan makan malam nya.

"Em..ini panjang ceritanya.." katanya sedikit pelan, ragu.

" Tanah Ratu Huiwen bernama Miyang, setiap tahun menerima pajak yang besar. Lalu anda, terlahir sebagai putri yang mewarisi 2 tanah yang sangat subur. Seluruh masyarakat berkata Stukiya adalah anak terkaya di negara Nanyi, bahkan lebih kaya dari pangeran.

" Saat Ratu meninggal, anda tidak mengerti apa apa. Dan seluruh pembukuan di serahkan kepada suami ratu. Namun sebagai pesilat, tuan tidak tertarik dengan hal seperti ini. Namun tuan akhirnya terbujuk, dan memberikan pembukuan MiYang pada selir Xue dan pembukuan QingHe pada selir Qin."

"Sejak mendapat kendali tanah, mereka langsung menjadi selir terhormat dengan status tertinggi di Nanyi. Mereka terus berfoya foya, sampai banyak selir dari keluarga yang lain iri"

' heh seenak jidat menghambur kan uang ku. Aku sendiri saja beli obat susah!!' batin Stukiya kesal tanpa sadar dia hampir mematahkan melampiaskan kesal nya pada sumpit di genggaman nya.

" Dan lagi Xiao Yun (si cewe yg sanggulnya Bunga sakura) sama sekali tidak berbakat. Tetapi selir Xue membeli segala jenis obat demi membuat membuat Xiao Yun menjadi summoner tinggi. Nona Xiao Yun,menjadi summoner bintang 3 di usianya limabelas tahun. Tuan muda yang berbakat pun tidak bisa menandingi nya"

penjelasan Pei Xiang selesai, karena memang yg ia tahu hanya sampai situ.

'summoner Di usia lima belas tahun, masa depan nya pasti cerah. Shen Yang, laki laki tua yang ku temui tadi juga summoner bintang tiga di usia lima belas tahun dan sekarang menjadi summoner Bintang enam yang di hormati. Hm...' batin Stukiya yang tetap melanjutkan makan nya sembari memutar otak nya.

"Nona Xiao Yun sangat disayang master karena kekuatannya. Kalau anda ingin mengambil alih tanah warisan, sebaiknya tidak dari selir Xue dulu.." kata Pei Xiang mulai menghasut.

Tunggu, apa dia mengira Stukiya adalah orang yang bodoh? Oh itu dulu iya tapi sekarang tidak.

"Aku hanya bertanya keadaan pembukuan nya sana. Bukan mau mengambil alih."

"Tapi, nona.."

"Belum saatnya mengambil alih, sekarang kamu memilih bersama ku aku akan mengingatnya." Kata Stukiya sambil menoleh man kepala ke arah Pei Xiang.

"Tentu saja nona, aku akan selalu setia pada nona!" Katanya sambil tersenyum manis.

"Hm.. tanggal 15 di bulan ini, apa ibunda kaisar dan Ratu akan datang?" Tanya Stukiya mengganti topik.

"Betul, dan mereka berdua pasti akan memanggil anda ke istana! Ibunda kaisar dan Ratu bisa di andalkan!" Jawab nya semangat

"Aku hanya membalaskan dendam Stukiya, bukan mau mengambil alih. Dan juga.. kematian ratu sangat aneh tubuhnya sehat, perilakunya normal, tapi kenapa tiba tiba terkena penyakit dan... Setelah menggunakan tubuh Stukiya,ada beberapa hal yang harus di selidiki.."

(🔹🔷🔹)


"Hng.. nona seperti nya tadi aku mendengar suara Pei Xiang.. apa dia mengusili anda lagi ?" Tanya DongLing lemah,dan masih setia rebahan di ranjang.

"Jangan khawatir, tidak ada seorang pun yang berani mengusili ku sekarang. Pei Xiang hanya datang membawa makanan" jawab Stukiya santuy

"Makanan dari Pei Xiang!? Jangan di makan nona!! Waktu itu dia membawakan sepotong daging, lalu anda muntah berhari hari..!!" kata DongLing Panik dia mulai pucati ketakutan dengan kejadian saat itu.

'pft, pelayan yang lucu, walaupun aku bukan orang yg baik hati. Tapi siapa pun yang berbuat baik padaku akan ku balas dua kali lipat'

"DongLing, dengar kan aku.. orang orang itu tidak akan mengusili ku lagi. Sekarang aku bisa menjaga diriku sendiri. Jangan menangis lagi, lihatlah luka mu sendiri.."

"Eh? Luka ku.. sembuh? Dan kulit ku terasa sangat halus.. nona apa yang terjadi saat aku tertidur?" Tanya DongLing Panik.

"Hng.. sekarang aku adalah seorang sumonner"

"Sumonner!? Apa ini hanya mimpi??!" Kata nya sambil berkedip kedip dan mencubit pipinya.

"Mungkin sebelumnya aku terlalu muda dan naif, seperti nya bakat summoner Ku mulai bangkit." Jelas Stukiya, DongLing menatap Stukiya dengan tatapan mata yang berbinar-binar yg seakan mengatakan benarkah!?

"WOAH bagus sekali! Tidak ada yg berani mengusili nona, seorang summoner, Bintang Satu sekalipun!" Kata DongLing yakin percaya diri, matanya berbinar-binar. Seperti kelinci yang menemukan wortel yang besar.

'bintang satu? Sampai bisa memanggil arctic myvern? Sepertinya aku setara dengan si ZhanYe itu. Tapi lebih baik di sembunyikan dulu..'

"DongLing sekarang aku masih lemah, lebih baik tidak memberi tahukan pada siapapun"

"Aku mengerti nona" sahut DongLing lembut.

'Nona ketiga sekarang sungguh berbeda, dia tidak penakut cuek dan lemah kini tampak berani dan bijaksana. Sepeti orang yang berbeda saja..

nona sudah dewasa, andai ibu Ratu masih hidup.. pasti dia akan bangga sekali' batin DongLing terharu bahkan meneteskan air matanya.

-—TBC—-

-ᕈhoenıx goes to αgαınst the ɯorld-Where stories live. Discover now