Ch 9-Pertemuan

2.1K 123 17
                                    

Ada Apa Ini sebenarnya ?

.

.

.


'Para wanita keluarga Xiao semuanya menarik.. tetapi Xiao Yun paling menonjol di antar yang lain'

Pandangan seseorang itu menyapu seluruh ruangan, menganalisis dan matanya terfokus layak nya kamera kepada salah seorang putri keluarga Xiao, Xiao Yun.

Masih ingat? Xiao Yun si Gadis berambut coklat ke-pink an dengan pakaian serba serbi merah muda dari sanggul selendang dan pakaian, anak dari selir yang di sanggulnya berhias mawar biru, Xiao Yue.

Dan Seseorang ini memandang Xiao Yun dengan tatapan kagum dengan kecantikan nya, ya seseorang ini adalah sang pangeran Xiao Che, yang ternyata Xiao Yun sendiri menyadari dan memalingkan wajahnya malu malu.

Tak tahu saja dia dengan sifat asli nya yang busuk, walaupun sifat kedua nya sama-sama busuk.

Tak lama Tsukiya memasuki ruangan bersama Dong Que yang membuat para hadirin di ruangan tersebut mengalihkan pandangan nya ke arah mereka berdua.

'Hm? Jadi ini Putri Stukiya? Tak jumpa beberapa tahun sudah secantik ini? Tetapi selain cantik dia tidak bisa apa apa. Wanita itu harus seperti Xiao Yun baru sangat menarik..'

Batin seseorang tersebut saat ikut mengalihkan pandangan ke Putri Stukiya yang memasuki ruangan itu dan dia, Xiao Che tetap memandang Xiao Yun dengan tatapan memuja.

Dan kembali ke Stukiya yang telah memasuki ruangan bersama Dong Ling yang mengekori nya bagaikan anak ayam, lalu dia duduk di sebuah kursi entah punya siapa, iya dia duduk sembarang tempat namun tetap dengan angkuh atau swag nya.

"Mohon maaf, Tuan An ini adalah putriku Stukiya"

Melihat Stukiya yang duduk sembarang tempat, sang ayah pun memperkenalkan Stukiya dengan kikuk dengan perilakunya pada sang tamu, tuan An.

"Ah putri Stukiya ternyata sudah tumbuh besar dan cantik seperti ibunya, ratu Huiwen!" Puji si Tuan An ini babibu.

"Namun sayang, hanya cantik nya yang menurun, tapi tidak bakatnya" timpal seorang selir yang memakai sanggul mawar merah dengan angkuh nya, Xiao Qin.

"Sayang sekali" timpal tuan An juga, ia meletakkan tangan nya di dagu, berfikir

'aku adalah salah satu pria paling berpengaruh di Nanyi, tentu nya banyak para ahli bekerja pada ku. Dan anak ku, Xiao Xue Che yang berumur 19 tahun yang merupakan summoner bintang empat yang handal..

Sebelum kematian ratu Huawen,Stukiya telah di jodohkan dengan anak ku, karena sang ratu dan raja menghendaki. Aku juga mendukung pernikahan ini, tapi sayang sang ratu Huawen meninggal dan menyisakan orang tak berguna seperti dia di situasi seperti itu..

Untuk keturunan ku, tak bisa kubiarkan untuk menikah dengan orang tidak berguna yang tidak memiliki masa depan seperti dia.

Agar tetap menjaga hubungan dan harga diri keluarga Xiao, sepakati saja untuk menikahi Xiao Che dengan putri nya yang lain..kikiki
Xiao Yun pasti nya, summoner bintang tiga di usia lima belas tahun itu pilihan terbaik untuk membawa nama baik keluarga ku! '

"Ah, aku memiliki pengumuman penting hari ini, tapi sebelum nya tuan raja menyepakati perjodohan Stukiya dan Xiao Che akan tetapi... Xiao Che berbicara lah sendiri..." Ia sengaja menyerahkan 'pengumuman' pada anak lelakinya tersebut.

"Baik ayah" suara laki-laki dewasa yang sudah terbayang betapa tampan wajahnya, seseorang berpakaian coklat-kuning-emas itu terlihat sangat elegan namun hangat.

Seseorang yang bangkit dari duduknya yang berwibawa, Xiao Che. Sebelum mengucapkan sepatah kata di rasa selalu ada rasa hormat dengan memberi salam.

"Kini saya, Xiao Xue Che sudah berumur 19 tahun yang berarti saya sudah mulai lebih dewasa dengan semua tanggung jawab saya ,saya berkehendak untuk memutuskan pernikahan ku sendiri, paman Xiao, saya mohon maaf atas hal ini"

Sedetik kemudian ruangan tersebut berubah dari tenang seperti mengheningkan cipta berubah menjadi sedikit berisik. Para selir dan dayang duyung berbisik-bisik menggosipkan hal tersebut, bahkan para menteri pun juga sedikit menggosip.

"Wah ternyata mereka datang untuk membatalkan pernikahan.."

"Tontonan seru nih, hihi.."

"Kasian sekali, hahaha"

"Membatalkan pernikahan dengan pencundang itu? Pasti menarik.."

"Kasihan sekali Stukiya,  tapi melihatnya seperti ini mengasihani nya seperti ini enak juga heh"

Bahkan saudari tirinya sendiri,Xiao Yun juga menghina walaupun dalam hati demi menjaga image putri yang kalem lembut dan elegan. Pencitraan.

Sementara itu di sisi Dong Que, sang pelayan setia Stukiya menahan air mata nya ia hampir bosan nona nya selalu di cemooh bahkan diri nya sendiri menahan rasa kesal yang menyayat hati dan raga nya hingga membuat tubuh nya bergetar.

T-tapi kenapa nona tenang sekali?

Rasa kesal sedih itu sedikit sirna saat ia melirik dan menyadari bahwa nona nya, Putri Stukiya masih tak bergeming, tenang dan diam. Ia menutup mata nya sikap nya tetap tenang meski lingkungan sekitar tidak bersahabat.

'Keturunan bodoh dari tuan An ini benar benar.. bisakah dia melihat bahwa putri bukan lah seorang pucundang! Jika setelah pembatalan pernikahan ini, dia meminta rujuk kembali jangan harap!!'

"Tidak ada salah juga, dengan kekuatan dan posisi mu di usia ini, Stukiya memang sudah tidak cocok lagi dengan mu" suara itu membuat semua orang yang berada di ruang hening dan kembali berisik karena yang mengatakan nya posisi nya tinggi dan penting di sini.

'Bahkan ayah pun merendah kan Stukiya hihihi'

'wah benar benar ayah... luar biasa hihi'

Iya yang berbicara itu adalah ayah nya Kepala keluarga Xiao sekarang itu, ayah kandung nya sendiri tanpa merasa bersalah menghina nya dengan tidak langsung di depan semua orang.

"Paman Xiao pandai bergurau ya, Putri sukiya adalah putri kerajaan, tentu nya aku yang tidak cocok bersanding dengan dirinya." Sahut Xiao Cheng

Dengan nada mencemooh itu menyambut candaan yang di katakan oleh ayah Stukiya yang sekaligus raja disana sembari tersenyum miring di balik kipas coklat berlukiskan pohon yang sangat indah.

"Putri Tsukiya masih berusia dua belas tahun, sedangkan Xiao Chen sudah memasuki usia yang matang untuk menikah. Maafkan kami yang lancang membatalkan perjanjian pernikahan ini, tetapi kalau ada putri lain yang umurnya sudah tepat atau sepantaran, tentu saja menjadi kehormatan bagi kami.."

lanjut Tuan An beropini, terdengar seperti merasa bersalah namun ada niat lain pastinya.

Dan bersamaan dengan kata putri lain yang umurnya sudah tepat, Xiao Che melirik mesra memberi kode pada Xiao Yun yang malu-malu kambing.

.

.

.

TBC

-ᕈhoenıx goes to αgαınst the ɯorld-Where stories live. Discover now