11

4.2K 369 12
                                    

Aku mengerang pelan sambil melengkungkan punggungku, dengan berhasrat menggesekkan bokongku pada pria bertubuh besar yang mendesakku dari belakang. Aku merindukannya, tubuhku menjerit kesakitan merindukan Connor Fletcher, Satu-satunya pria yang mampu membawa kembali gairah ke dalam hidupku.

"Aku mencintaimu Cherry, aku selalu mencintaimu dan tidak akan pernah berhenti" hembusan nafas Connor yang hangat dan memburu, serta gigitan lembut yang ia tinggalkan pada daun telingaku, membuat sekujur tubuhku meremang. Oh, aku ingin mengatakan hal yang sama tapi aku sangat tidak berdaya ketika tangan lelaki itu menyentuh sesuatu yang berada di antara kedua pahaku.

Connor berhasil menemukan titik sensualitasku. Ia membelainya dengan sentuhan yang tidak bisa dikatakan lembut. Tapi aku sialan sangat menikmatinya, tubuhku merindukan kebuasan erotis Connor Fletcher cukup lama. Connor mendorong dua jemarinya masuk ke dalam celahku yang basah, aku bisa merasakan getaran  yang nyata pada tangannya saat ia mencoba untuk menyentuhku dengan penuh kehati-hatian. Kecupan yang ringan Connor berikan pada tengkukku saat ia menggesekkan keperkasaannya di antara belahan bokongku.

Aku tidak tahu apa yang lebih nikmat daripada merasakan seorang pria dengan hasrat yang liar mencoba untuk mengendalikan diri dan bersikap hati-hati karena tidak ingin menyakitiku. Itu membuatku merasa berarti baginya.

Semakin lama jemari Connor bergerak semakin cepat. Tak ingin datang terlalu dini, aku menarik tangan Connor dari area di antara kedua pahaku lalu berbalik untuk mencium bibir manis lelaki itu. Connor mengerang di dalam mulutku. Sepasang lengannya mengurung tubuhku yang mungil di kedua sisi, sementara pinggulnya mendesakku.

Ranjang terasa jauh lebih empuk dengan Connor di atas tubuhku. Aku memiringkan kepala agar dapat menciumnya lebih dalam, membelit lidahnya yang bergerak liar di dalam rongga mulutku, dan mendengar erangannya yang tak tertahankan. Connor terasa seperti air segar dari mata air pilihan. Aroma oud wood yang tajam dari tubuhnya membuat pikiranku berkelanaq seperti sedang berada di dalam hutan hujan belantara. Jiwaku terasa gelap namun tenang, dan itu benar-benar menarik.

Sepasang bola mata Connor berkilat setelah dia membebaskan bra yang menjadi satu-satunya kain terakhir yang tersisa pada tubuhku. Dadaku dengan sendirinya membusung ketika ia meremas lembut sepasang payudaraku. Connor terlihat gemas dan bergairah, bibirnya membungkus puncak dadaku dengan sangat sempurna.

Shakespeare with the mouth of porn star, itu adalah julukan yang pernah kuberikan kepadanya. Mulut Connor Fletcher memang sangat berbahaya, tanpa butuh waktu yang lama mulut itu bisa membuatku mabuk kepayang.

Sepasang tungkaiku memeluk pinggul Connor yang seksi. Aku menarik lelaki itu semakin rapat sehingga aku dapat merasakan miliknya yang membengkak berada tepat di permukaan celahku, dia menggoda klitorisku dengan gesekan yang membuatku semakin basah di bawah sana.

Kulit kami yang licin saling bertemu. Tak pernah aku merasa sebahagia ini sejak dua tahun terakhir. Dapat bersentuhan dengan Connor lagi adalah sebuah kesenangan, setiap bagian dari diriku bersorak kegirangan. Terutama otot-otot kewanitaanku yang mengencang dan berdenyut ketika Connor Fletcher mampu mengantarkanku pada pelepasan yang pertama.

"Ohhh!" aku mendesah panjang, tubuhku menggeliat di bawah tubuhnya. Connor tidak memberikanku jeda. Ia terus menggesekkan miliknya di bawah sana sampai cairan yang deras mengalir dan membasahi kejantanannya. Pertama kali kami bercinta, aku pikir cairan itu adalah air kecil yang tak mampu kutahan sehingga aku merasa sangat malu, tapi sekarang aku tahu cairan itu adalah bukti bahwa aku benar-benar terpuaskan dan Connor satu-satunya pria yang mampu melakukannya.

Punggungku terhempas di ranjang. Ciuman Connor turun secara perlahan menjejaki kulitku yang sensitif. Sejenak ciuman itu berhenti pada perutku, dia menatapnya dengan tatapan yang sendu dan aku menjadi sedih karena tahu apa arti di balik tatapan itu.

His Dirty Little Cherry (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang