story by Wiwit Gomez
.....
Yuki masih tak bergeming di tempatnya, seperti tawaran Al baru saja mengganggu syaraf-syaraf di otaknya sehingga membuatnya hanya berdiri dengan tatapan kosong. Lambaian tangan Al di depan wajahnyalah yang menyadarkan Yuki.
"Kok bengong. Gak mau yah?" tanya Al menatap gadis itu ragu. Yuki menggaruk punggung tangannya sambil membenamkan gigi nya pada bibir bawah.
"Bukan begitu. Aku--" ucapan nya terputus ketika seseorang menepuk pundak nya dari belakang. Yuki menoleh, memberikan cengiran lebar pada lelaki yang entah sejak kapan sampai dikafe ini.
"Eh, hai." sapa Yuki kemudian memeluk lelaki itu sebentar.
"Sorry, menunggu lama?" Yuki menggeleng.
"Tidak." balasnya lantas menoleh pada Al yang tengah memasang wajah dinginnya dengan kedua tangan masuk ke dalam saku celana. Oh, si dingin telah kembali. Yuki menarik napas.
"Al, kenalin ini.." Yuki menunjuk lelaki berrambut ikal ke coklatan itu dengan lirikan matanya. "Syamsir Alam."
Syamsir mengulurkan tangannya di depan Al.
"Dia pemain sepak bola. " jelas Yuki. Menghela napas, Al membalas jabatan tangan Syamsir.
"Al. Alghazali Marshall." dia memperkenalkan. Entah kenapa, ucapan Al membuat perut Yuki tergelitik geli. Gadis itu menunduk, menutup mulutnya dengan telapak tangan untuk meredam kekehannya. Ada apa dengan pria itu sih? Pikir Yuki dalam hati.
"Saya pulang dulu, permisi."
"Loh. Katanya mau makan, kenapa gak bareng aja?" Al menoleh kearah Yuki dengan wajah masam. Bibirnya mengerucut hingga membuat Yuki hampir saja menyembur tertawa.
"Enggak usah! Bye." ketus Al sebelum melimbai meninggalkan Yuki yang akhirnya meledakkan tawanya dan Syamsir yang hanya mengernyitkan dahi tidak mengerti apa yang terjadi pada dua orang di hadapannya barusan.
.......
Al mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh. Dia menonjok setir berkali-kali sebagai luapan emosi nya. Entahlah. Al hanya kesal dengan siapapun yang memburukkan mood nya. Padahal, kalau saja pria itu tidak ada, bisa jadi sekarang dia dan Yuki yang berada di meja itu berdua sambil menyantap makanan mereka dengan sesekali mengobrol.
"Dasar si Alam mbah dukun. Ganggu orang lagi berduaan aja sih. Siapa sih tuh orang? Gebetan Yuki? Atau... jangan-jangan mereka pacaran?" Al menggeleng bersamaan dengan ia membanting setir ke arah kanan jalan.
"Gue harus cari tau." Al meraih ponsel di dalam saku nya ketika mobilnya berhenti di parkiran billiard dimana dia dan teman-temannya sering menghabiskan waktu bersama. Al menuliskan pesan untuk orang suruhannya agar mencari tahu tentang orang yang bernama Syamsir Alam itu. Setelah selesai, Al langsung turun dan masuk ke dalam. Aliando, Max dan teman nya yang lain sudah menunggu di dalam.
......
Yuki's Pov
Sungguh demi apapun aku masih saja tertawa mengingat bagaimana menggemaskannya wajah Al siang tadi saat ku perkenalkan Syam pada nya. Astaga itu konyol. Dia seperti anak abege yang kesal melihat cewek PDKT annya memperkenalkan cowok lain padanya. Oh apa tadi, cewek PDKT an? Maksudnya aku dan Al sedang PDKT? Bah! Apa-apaan.
"Yuki. Lo kenapa sih senyum-senyum sendiri aja dari tadi? " pertanyaan Michelle membuyarkan lakukan ku tentang siang tadi. Berdehem kecil, aku menjawab.
"Tidak ada. Eh gue tadi siang ketemuan sama Syamsir." Michelle mengangkat sebelah Alis nya.
"Siapa?" Ya ampun. Michelle kan tidak kenal Syam.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA dan PERBEDAAN (Ending)
RomanceSebelum menuju ke cerita mau kasih tau ini bukan karyaku ini karya salah satu autor di FB...namanya kak WIWIT GOMES......DAN saya sudah minta ijin langsung ke yang bersangkutan untuk repost ulang storynya diwattpad dan dia membolehkan.... j...