poem roam

2 0 0
                                    

Farah : gimana, ceritain dongggg

Semenjani menatap layar ponselnya dengan mata memutar jengah. Walaupun Farah adalah sahabat yang paling mengertinya, tetap sifat keponya tidak bisa hilang.

Semenjani : apanya yang mau diceritain sih njir, besok aja kalau lu mau nyontekin gue mtk gue ceritain wqwq.

Farah : GAMPANG ITU MAH, tapi asal lu tahu ya jan kemarin katanya Barel up kasus ini di anak-anak basket sama cheers.

Semenjani terkejut, diketakkannya novel yang sedang ia baca.

Semenjani : serius lo rah, tau darimana lu?

Farah : lah selain nguping Rina, lu kagak denger di loudspeker kemarin anak basket dan cheers ada briefing dadakan? Ya itu Cece disuruh minta maaf dan gak akan ganggu lo lagi.

Semenjani : ya mungkin karena Barel gamau, ada bagian anggota basket dan cheers yang attitude nya zonk.

Farah : iya, dia juga pengen jagain tuan putri semenjani. Haha Aminnnnnn woiii

Semenjani : kemungkinan yang tidak mungkin adalah menanamkan harapan pada suatu yang jelas tidak mampu untuk didapatkan -Semenjani

Farah : ceilah, langsung deh bikin kata-kata ya kao. Sampe lupa gue, kan besok ada ulangan sejarah.

Semenjani : santuy mah kalau yg sosial gw yg bantu elo, tapi kalau eksak mohon sangat bantu gw😭

Farah : asiap, mantap!!! Beruntung banget sih jan gue punya lo🙏❣️🤣😋

Semenjani : ih males bgt.

Farah : o gt lo skrg?

Semenjani : bye!

Farah : y janlup conteqin aqiqa besok yeaaaa

Semenjani : Y

###

Suasana jumat pagi di Sma pendidikan muda sudah begitu riuh. Beberapa anak ekskul kustra sudah sibuk menata kursi di tengah lapangan dan menyiapkan mic dan prentelan alat sound lainnya.

Setiap Jumat memang selalu diadakan pembacaan puisi terbaik sepekan, yang dikirim di email kustra lalu diseleksi oleh guru pembimbing dan ketua kustra.

"Cek cek, satu dua tiga." Suara Dani, selalu seksi peralatan di kustra menyiapkan kesiapan mic.

Beberapa anak kustra didampingi guru pembimbing sudah duduk di bagian utara mic. Sedangkan siswa yang berminat mendengarkan memilih duduk di bagian Selatan.

Biasanya acara kustra setiap Jumat selalu dilewatkan oleh Barel dan kawan-kawannya. Mereka memilih ngegame ataupun tidur di kelas, karena acara ini tidak mewajibkan siswa untuk hadir. Lumayan, 30 menit bebas. Tapi kali ini, Barel ingin datang karena puisi yang Ia temukan di tas Ia setorkan ke email kustra atas nama Semenjani.

"Jadi, kenapa kita harus nonton anak kustra?" Tanya Roma ditengah riuhnya suara di lapangan.

Johan melempar kulit kacang garuda ke wajah Roma "Kenapa sih ma lo gak bisa biarin Barel nyari cem-ceman."

Barel menyikut Johan "Sok tahu banget."

Juno terkiki di barisan belakang "Wadaw berarti lagi memantau cemceman guys, udah ada nih berarti."

Rubi hanya ikut terkekeh disusul acara yang sudah dimulai.

"selamat pagi anak-anak, salam sastra! Ehm pagi ini hawanya berbeda , langit juga cerah seakan membenarkannya." Pembukaan oleh Bu Gina dipotong sorakan oleh siswa dan siswi yang sedang duduk lesehan di bawah.

fly me to the Moon, Earth So Long For Short HeartWhere stories live. Discover now