bagian 19

1K 37 8
                                    

Happy Reading .......

"Sebenarnya apa maumu?" Nada itu terdengar begitu sombong

"Siwon, kenapa kau melakukan ini?" Ia tak bisa apa-apa, bahkan seseorang yang harus ia lindungi, kini sudah terkapar tak berdaya dengan darah dimana-mana serta pedang yang menancap tepat di jantung tubuh itu.

"Haha" Siwon tertawa

"Ini sungguh sangat menyenangkan. Iyakan sayang"

"S-siwon h-hen..tikanhh" Lirihnya, Siwon menghampiri yeoja itu, lalu mencengkram erat dagunya.

"Kenpa sayang? Hentikan hm...? Aku berterimakasih pada putramu Yoona". Siwon menghempaskan yeoja itu kasar.

"SIWON!!! TIDAK JANGAN!" Teriak Jihoon saat pedang itu hampir mengenai tubuh Yoona.

"Kenapa hm? Apa kau mau mati bersamanya?"

Jleb

Tanpa mengindahkan teriakan sang Raja Es, Siwon menghunus kan pedangnya.

Jleb

Jihoon berjalan tertatih, "Yoona kumohon bangun...jangan tinggalkan aku...Yoona"

"Ukh..s-...kit...h....tikan..." Suaranya begitu lirih bahkan tak terdengar jelas, begitu menyayat hati Jihoon walaupun didepannya seorang Selir.

"Sekarang waktunya untukmu yang mulia" Siwon berjalan santai mengarahkan pedangnya ke leher Jihoon hingga dagunya mengangkat.(?)

Sretttt...

Siwon menggores leher itu pelan...

"Selamat tinggal" Ucapnya

Srakkk

Pyarrr

Siwon mengepalkan tangannya dan api keluar dari ujung jarinya.

"Haha...selamat tinggal Jihoon" Ia melempar api itu hingga tubuh itu terbakar dan menghilang.

Siwon berjongkok mengelus pipi tirus Yoona, "Terima kasih untuk semuanya Yoona"

.......

"Apa yang kulakukan..." Lirihnya

"Hyungie kumohon bangunlah"

"Owhh...ada yang bersedih" Ucapan itu membuat pemuda itu menoleh

"A-ayah..." Ucapnya lirih

Sedangkan pemuda yang di panggil ayah itu menarik dan menggengam tangannya erat.

"Lepaskan.." Ia menyentak tangan itu dengan kasar

"Sudah waktunya Taehyung..."

"Aku tidak mau...sungguh.." Ucapnya bahkan aura disekelilingnya mulai berubah

"Biarkan ia terbang bebas...bukankah itu yang kakakmu inginkan terbang bebas seperti burung"

Tanpa pemuda itu sadari pemandangan disekitarnya perlahan berubah menjadi padang salji yang luas, dengan salju yang berjatuhan. Serta berdiri sebuah bangunan yang di timbun salju.

 Serta berdiri sebuah bangunan yang di timbun salju

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Krakk

Kreyakk

Bangunan yang ada dihadapan mereka mulai runtuh bahkan salju yang turun dari langit berubah warna menjadi orange. Bahkan tanah yang mereka pijak bergetar bersamaan dengan runtuhnya bangunan itu.

Bangunan yang begitu indah, telah berdiri kokoh

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Bangunan yang begitu indah, telah berdiri kokoh.

"Inilah takdir mu...putraku.."

"Terima kasih telah membunuhnya untuk ku..."

"Tidak, bukan ini yang kuinginkan"

"Maafkan ayah.."

"Terima kasih telah membukanya untuk ayah..." Seiring dengan perkataannya, tubuhnya tak dapat ia gerakan, seakan ada segel yang membelenggu dirinya.

"Taehyung...putraku..." Dalam sekejap mata tubuh itu terduduk bahkan terkulai lemas

"Dan untuk mu kembalilah"

Cahaya yang begitu menyilaukan keluar dari tubuh Taehyung, bahkan teriakan kesakitan itu tak ia hiraukan.

Saat pedang itu diayunkan..

Ting

Sebuah pedang menahan pedang yang telah ia ayunkan.

"Ayah...hentikan, sebelum semuanya terlambat" Ucap pemuda itu

"Seokjin jangan pernah kau menghentikan ayah"

"Tidak sejak awal ini salah, jangan menyakiti putramu sendiri ayah"

Tubuh taehyung bergetar, bahkan sebuah pedang telah digenggamnya.

"Aku akan membantu mu, sesuai tugasku"

Taehyung bediri, bahkan ia bergerak secara lihai menggunakan pedang, Seokjin hanya menatap diam tak ingin menghentikan nya.

Jika sudah pedang itu yang bertindak, maka ia hanya menatap sendu kearah ayahnya.

Srak..

Bahkan jika segores luka yang didapat, maka jiwanya perlahan terserap.

Jleb

Brukhh

Tubuh Siwon terjatuh dengan pedang yang menancap di dada kirinya.

......

"Namjoon.." Panggilnya

"Ya, ada apa?"

"Bunga ini layu" Ucapan singkat itu, membuat semua yang berada diruangan itu terdiam...

Mereka tahu jika bunga itu layu...

Maka sang pemilik sudah tiada...

"Hyung, es ini meleleh" Pemuda itu berlari, hingga memasuki ruangan itu

"Apakah..."

"Hah.." Namjoon hanya bisa menghela nafas "ini sudah terjadi, dunia itu sudah terbuka"

Tbc...

Maaf banget bila alur cerita ini makin gak nyambung, buat pusing 7 keliling... Ada yang ngarti kh dg alurnya?

Five Fantasy ✓Where stories live. Discover now