Bagian 5

1.2K 83 2
                                    

Maaf untuk typo

Flash Back on

"Kau harus mati dasar pengkhianat." Ucap seorang namja dengan penuh amarah

"Maafkan hamba yang mulia ini hanya salah paham, saya tidak membunuhnya." Sanggah namja itu sesekali memberontak dari penjagaan para prajurit

"Aku tak percaya, karena kau hubungan kami berantakan, hubungan yang aku bangun dengan semangat dan kerja keras." Ucap seseorang yang di panggil yang mulia

"Tap-"

"Tidak ada tapi tapian kau harus mati." Ucapnya dengan amarah serta tangan yang terkepal kuat

"Jendral Chanyeol, cepat bawa pergi dia, aku tak mau melihat wajahnya lagi disini."

"Baik yang mulia." Jawab orang itu yang ternyata adalah Jendral Chanyeol seraya membungkuk lalu mundur perlahan

Namja itu ditahan dengan pedang yang mengelilingi lehernya dan dipaksa untuk berjalan mengikutinya.

"Ayo ikut." Ucap seorang yang menahan namja itu

Namja itu hanya diam karena jika sedikit saja ia bergerak maka pedang itu akan mengenainya.

Setelah namja itu di bawa dan dipaksa ke dalam penjara tahanan yang ada di bawah tanah.

"Kau akan ditahan disini, sampai yang mulia memutuskan hukuman untuk mu." Ucap seseorang yang membawa namja itu

"Tapi aku tidak bersalah Jendral Chanyeol, ini hanya kesalah pahaman belaka."

"Aku tak tahu menahu tentang itu aku hanya diperintahkan." jawabnya pada namja itu "Sudahlah lebih baik kau diam saja." lanjutnya

Namja itu hanya terdiam sesekali air matanya mengalir di kedua pipinya."aku tidak salah hiks.. Aku tidak melakukan itu hiks... Ayah tolong aku. Aku tidak bersalah hiks "

"Diamlah" Sentak seseorang

Seseorang datang dengan tergesa-gesa menghampiri nya.

"Yang mulia telah memutuskan hukuman pada pengkhianat itu, bunuh dia." Ucap namja itu dan diangguku oleh orang yang ada disana

Mereka menarik paksa pemuda itu dan membawanya pergi ke ruang hukuman untuk dihukum mati.

Setelah sampai diruang hukuman pemuda itu dibaringkan dengan tangan dan kaki terikat rantai dengan erat.

Akkhhhhhh

Namja itu telah tewas dengan darah yang berceceran dimana-mana.

.........

"Kau telah membunuh adikku Kim." Ucapnya geram serta marah

"Aku tidak tahu jika itu adikmu dan aku baru tahu kejadian yang sebenarnya maafkan aku." Ucap namja itu

"Maaf, itu tidak cukup untuk tuk mengobati rasa sakit dihati ku."

"Sekali lagi aku mohon maaf."

"Tch, dasar menjijikan." Ucapnya seraya tersenyum sinis dan tatapan akan menuntut balas dendam

Semenjak kejadian itu yang mulia Kim hanya bisa terdiam serta rasa bersalah menyelimuti nya hingga terjadi sebuah peperangan besar yang menjadi awal kehancuran antara kerajaan es dan api, serta perebutan wilayah laut mati yang terletak di istana air. Menjadi konflik awal peperangan.

"Kuharap kalian bisa merebut kekuasaan di wilayah air atau lebih tepatnya laut Mati."

"Kenapa kau begitu ingin menguasai laut mati."

Karena putraku akan bangkit dengan kekuatan abadi.....

Namun entah apa yang akan terjadi jika dia sudah tak ada lagi.......

Five Fantasy ✓Where stories live. Discover now