Bagian 9

941 62 6
                                    


Sory for typo
Happy Reading

"Syukurlah kalian bisa keluar tepat waktu sebelum matahari benar benar terbenam." Ucap kakek kim lega

"Apakah kalian tak menyadarinya, aku akan membalas dendam." Batin seorang namja

........

"Ayah apakah kau setega itu pada adikku dia darah dagingmu mengapa kau memanfaatkannya." Ucapnya dengan kesal

"Aku hanya ingin dia membuka takdir dimasa lalu yang sudah membeku bersama es abadi." Jawabnya

"Apa maksudmu." ucapnya"kau tidak mungkin menggunakan anakmu sendiri untuk membuka takdir kembali."

"Memang dia anaku tapi darah Jihon juga mengalir padanya."ucapnya" Kau harus ingat kau adalah putra mahkota disini Seokjin, kau harus balas dendam atas kematian saudaramu."ucapnya dengan nada yang penuh amarah

"Aku tidak suka cara itu." Ucapnya lirih sampai tak terdengar oleh sang ayah

Sang ayah langsung meninggalkan Seokjin sendirian yang masih bergelut dalam pikirannya.

Seokjin pergi memasuki paviliun nya dan menduduki dirinya di kursi dan menatap dirinya lewat pantulan cermin.

Ia masih teringat bagaimana adiknya dijebak oleh sang ayah walupun luka itu hanya untuk mengelabui. Tetapi siapa sangka luka yang dialihkan berakibat fatal seseorang bisa melupakan jati dirinya.

Seokjin terus berkutat dengan fikiran-fikiran yang sudah memenuhi isi otaknya, bagaimana menyelamatkan sang adik dari ayahnya walau kecil kemungkinan untuk berhasil.

"Rasanya aku ingin menyerah." Ucap Seokjin

Flash Back On

"Hyung cepat bunuh aku, aku tidak nyata aku hanyalah ilusi yang mebuatmu bingung cepatlah, atau kau akan menyesal." Ucapnya lalu menunduk dan tersenyum miris

"Aku tak sanggup." Jawabnya lirih

Namja itu menghela nafas berat, dan mengarahkan pedangnya pada seseorang namja didepannya, yang sedang tersenyum.

"Sudah waktunya." Batin seorang namja dan tersenyum

Jleb

Aaakkkhh

Teriaknya saat seroang namja menghunuskan pedang tepat di ulu hatinya, namja itu perlahan menghilang.

......

"Akkkh, kenapa tiba-tiba sakit sekali, padahal aku sudah melenyapkan seseorang yang menyerupai kakak ku."gumamnya

"Ssss sakit." Ucapnya menahan sakit"uhuk.. uhuk.. uhuk."batuknya dan mengeluarkan darah segar dari mulutnya

"Kenapa aku bisa merasa sakit padahal tidak ada orang disini dia sudah pergi." Fikirnya

Matanya sangat berat rasanya ia ingin terlelap tapi rasa sakitnya yang membuat namja itu sulit untuk memejamkan matanya.

"Maafkan aku, setelah ini kau mungkin akan kehilangan jati dirimu." Ucap seseorang yang tengah berdiri di belakang namja yang tak sadarkan diri dengan mulut yang mengeluarkan darah.

Flash Back Off

Kejadian itu terus teringat dipikiran Seokjin bagaimana adiknya terluka di hadapan matanya, dia tak bisa berbuat apa-apa.

"Taehyung apakah kau bisa melawannya, kumohon jika kau sudah membuka takdir dengan kekuatan mu kau akan baik-baik saja." Fikirnya khawatir, takut kehilangan sang adik walupun dia tak mengenali dirinya.

***


Seorang namja tengah terbaring diatas ranjangnya dia terlelap sangat nyenyak hingga ia tak merasa bahwa dirinya tengah diobati.

Seorang wanita paruh baya memasuki paviliun anaknya, dia tak tega anaknya terbaring lemah atas permintaannya.

Flash Back On

"Bunda sedang apa kau disini." Tanyanya

"Tidak boleh."

"Ani maksudku tidak biasanya bunda datang menemuiku." Ucap nya

"Duduklah disamping bunda." Ucapnya, namja yang berada di sampingnya perlahan mendekat dan jarak pun hanya beberapa centi berbeda dari sebelumnya

"Apakah kau mau pergi ke dunia itu." Tannya takut-takut

"Ya memang kenapa, bunda terlihat cemas dan khawatir."

"Tae dengarkan bunda saat kekek menyuruh mu ambilah yang menjadi milikmu, apakah kau mau mengambilnya walau itu akn menyakitimu untuk menggunakannya."

"Maksud bunda."

"Tidak, ambilah yang menjadi milikmu tanpa memikirkan hal yang lain."

Flash Back Off

"Seharusnya bunda tau bahwa ayahmu akan merencanakan hal ini." Ucap sang bunda pada anaknya yang tengah terbaring ia menggenggam erat tangan anaknya dan mengelus pucuk rambutnya

Tanpa ia sadari bahwa sang anak sudah baik-baik saja dan sudah sadarkan diri, namja itu terus mendengarkan ucapan sang bunda walau dalam hati timbul pertanyaan pertanyaan.

Apa maksudnya sang ayah? Yang merencanakan ini untuk dirinya

Kata-kata sang bunda membuatnya sangat bingung, ia mendengar sang bunda berucap nama seseorang.

"Siwon kumohon jangan libatkan Taehyung untuk membuka takdir dan membalas dendam. Kumohon jangan lakukan itu pada putraku aku mencintaimu seperi dulu." Ucap nya lirih dan mulai menitikan air mata dan segera ia hapuskan secara kasar

Namja itu terus mendengarkan perkataan sang bunda yang membuatnya bingung dan ingin bertanya. Namun itu ia urungkan saat tiba-tiba ia merasa sakit.

"Ssshhh"rintihan kecil keluar dari bibirnya

"Kau sudah sadar Tae, apakah sakit?" Tanya sang bunda khawatir

Taehyung hanya menggelengkan kepala, dia masih memikirkan ucapan sang bunda.

Siapa seseorang yang bernama Siwon? Mengapa bunda bilang ia mencintainya dan apa maksudnya dia kan mengulang takdir dan membalas dendam melalui diriku. Fikiran fikiran itu terus terngiang dikepalaku.






Thank's yang dah baca sama vote nya.

Bye... Bye.. ☺

Five Fantasy ✓Where stories live. Discover now