five - f u r t h e r

72 5 0
                                    

"Terimakasih kerjasama nya hari ini, aku harap penampilan kita nantinya akan memuaskan." Ucapku sebelum mematikan sambungan telefon dari Park Jimin yang memutuskan untuk menyelesaikan latihan hari ini setelah bel istirahat ke 2 berdering.

"Besok kita akan makan bersama dimana?" Tanya Jissle sambil memakan gimbap.

"Apa kalian mau makan makanan thailand? Aku ingin tom yum." Ujarku.

"Ide bagus, Mint-Ah." Timpal Darin.

"Omong-omong tentang makan malam, Hyujin ikut?" Tanyaku.

Darin mengangkat kedua bahunya dan menyeruput susu matcha, "Bagaikan angin lewat, aku tidak pernah melihat Hyujin."

"Aku akan menghampirinya setelah jam istirahat berakhir, aku akan bicara dengannya." Ucapku.

"Misi. Bagaimana misi kalian?"

"Lancar, walaupun masih tersendat-sendat dan tak selancar Mint."

"Apanya yang lancar? Kalau dipikir-pikir otakku jadi pecah karena menahan malu sejak Jimin Sunbae tahu tentang aku yang berusaha mendekati Jeon Jungkook."

"Suaramu jangan terlalu keras Mint-Ah, mereka ada di situ." Darin menunjuk meja yang digeromboli 7 pria tampan.

"Ah benar.."

"Kemarin Namjoon Sunbae memberikanku buku catatannya agar aku bisa belajar, tulisannya sangat rapih dan lucu. Apa aku bisa menyebut itu sebagai kemajuan?" Tanya Darin.

"Itu kemajuan."
"Bagaimana kalian bisa bertemu? Kelas kalian terpaut jauh."

"Kita berada di ekstrakulikuler yang sama, Jissle-ie~"
"Aku selalu melihat caranya bermain catur dengan sangat-sangat keren, taktiknya yang cerdik dan semua gerak-geriknya yang menggoda. Bahkan gimbap ini seakan tak berasa jika dibandingkan dengan betapa 'lezat'nya tampilan Namjoon Sunbae~"

"Berhenti mengoceh, Darin. Kau jadi aneh." Ejekku.

"Darin-Ssi."

Tiba-tiba suara pria membuat kami bertiga menoleh bersamaan.

"I-iya, Sunbae?" Darin yang gemetaran itu meletakkan sumpitnya dan menjawab sapaan Namjoon yang entah darimana bisa ada di depan meja kami.

"Bisa bicara sebentar?" Tanyanya dengan senyuman.

Darin mengangguk kaku dan mengekori Namjoon entah kemana.

"Sial. Apa Namjoon mendengar ucapan Darin yang terdengar mesum tadi?" Tanyaku.

"Ah~ Nggak tahu aku."
"Bisa hancur sudah aku di mata Taehyung jika anggapan tentang geng kita jadi buruk karena Darin."

"Tenang saja, pikirkan yang positif dulu."
"Aku akan ke kelas Hyujin dulu ya? Akan ku kabari di group chat nanti."

"Baiklah. Dah!" Jissle melambai dan aku pergi menuju lorong kelas Hyujin.

Kelas Hyujin berada di tengah-tengah, biasanya Hyujin akan ada di kelas sepanjang waktu.

Dan benar, Hyujin ada di bangkunya sambil membaca buku ketika aku mengintip dari jendela.

"Hyujin-Ah!"

"Hyujin!"

Hyujin tak menggubris. Aku masuk dan menghampirinya yang diam sendirian lalu mengagetkannya.

"Kau mengangetkanku." Kata Hyujin.

"Hei.."
"Aku datang karena keberadaanmu jadi seakan menghilang. Sibuk ya?"

fall for you ✔️Where stories live. Discover now