"Apapun itu yang kamu lakukan kepadaku tetaplah penculikan Connor, tapi jangan khawatir kamu akan mendapatkan kesempatan seperti yang kamu inginkan, aku adalah orang yang memegang janjiku" sindirku, telak.

Setelah melemparkan kalimat pedas itu aku hendak kembali mengurung diri di kamar, tapi dengan gerakan yang sangat cepat Connor menangkap lenganku sehingga aku tertarik ke arahnya. Kedua telapak tanganku berada di atas dadanya yang bidang, jantungnya berdebar sangat kencang. Connor menatap ke dalam mataku dengan sorot yang lembut yang membawaku kembali pada kenangan yang kami lalui bersama. Kenangan yang sulit untuk kulupakan karena sampai detik ini hanya Connor satu-satunya pria yang mengisi hatiku. Dia adalah cinta pertamaku, ciuman pertama, sampai pria pertama yang meniduriku.

Sulit bagiku untuk tidak membalas tatapannya, karena mata hazel itu punya sihir yang begitu kuat. Connor Fletcher pasti sadar bahwa dirinya masih menjadi kelemahan terbesar bagiku, oleh karena itu dia merasa cukup yakin dalam kurun waktu tiga bulan dia akan berhasil menaklukkanku.

"Lucy!" sesuatu yang terjalin di antara kami terputus begitu saja ketika Connor memanggil Lucy. Gadis itu datang dengan tergesa-gesa dan aku segara melepaskan diri dari kedua lengan yang mencengkeramku sebelumnya, "Bantu Ms Perkins merias diri"

Aku menatap Connor dengan alis yang bertaut, "Merias diri untuk apa?" aku bertanya.

"Kencan" jawabnya.

Oh.

"Lagi?"

"Aku tidak akan menyia-nyiakan sedetik pun Cherry, waktu yang aku miliki tidaklah banyak. Jadi Lucy, tolong bantu kekasihku berdandan secantik mungkin, jangan terlalu berlebihan dia tahu betul aku adalah pria yang pencemburu"

Yeah, tentu saja aku tahu. Connor bahkan pernah hampir membunuh pria yang menggodaku di bioskop.

Connor pergi setelah memberikan tugas kepada Lucy, dia meninggalkan aku yang kehabisan ide untuk menolak kencannya. Bagaimana aku bisa? Aku sendiri yang setuju untuk memberikannya kesempatan, jadi aku tidak dapat menolaknya. Selama tiga bulan aku harus mengikuti permainan Connor Fletcher, oh seandainya aku tidak termakan oleh air mata buayanya aku pasti sudah berada di rumah sekarang!

Cherrie yang malang.

Saat Lucy sibuk menata rambutku, pikiranku jatuh pada alasan mengapa Connor sangat bersikeras mempersiapkan pengawalan untukku?Bahaya seperti apa yang mengintaiku sehingga lelaki itu menugaskan salah satu anak buahnya untuk menjagaku secara khusus? Apakah sekarang Connor adalah orang penting, atau dia buronan yang diincar oleh FBI dan punya banyak musuh?

Aku meringis karena Lucy tanpa sengaja menarik beberapa helai rambutku sehingga pikiranku teralihkan pada sosok gadis muda yang berdiri di belakangmku dengan wajah paniknya, "Maaf Ms Perkins, aku tidak sengaja"

Aku tersenyum kepada gadis itu melalui pantulan cermin, "Bukan masalah Lucy"

Lucy melanjutkan pekerjaannya kali ini dengan lebih berhati-hati. Sejak Connor menugaskannya untuk meriasku pada kencan kemarin, aku tahu Lucy adalah gadis yang berbakat di bidang ini. Aku sangat kagum padanya, diusianya yang sangat muda dia mampu merias seperti make up artist profesional.

"Sejak kapan kau bekerja untuk Connor, Lucy?" tanyaku, penasaran.

"Sejak ibuku bekerja di sini, itu sudah 10 tahun yang lalu Ms Perkins"

"Wow, berapa usiamu sekarang?"

"Tujuh belas"

"Kau tidak sekolah?"

"Aku sekolah, tapi selama aku libur aku membantu Mama Martha dan Mr Fletcher memberikan aku upah"

Ya, sejak dulu Connor memang senang membantu orang lain, meski dulu dia tidak sekaya sekarang.

"Sudah selesai Ms Perkins"

Aku memandangi hasil karya Lucy pada diriku melalui pantulan cermin, oh dia meriasku jauh lebih sempurna daripada yang sebelumnya. Smokey eyes pada mataku membuat tatapanku terlihat seksi dan tajam, juga warna lipstik yang ia pilih. Aku benar bukan? Lucy punya bakat yang tidak bisa diremehkan.

"Woah, aku tidak pernah merasa secantik ini sebelumnya Lucy"

Lucy tersipu malu, "Anda memang sudah cantik Ms Perkins" jawabnya, "Apakah Anda sudah memutuskan baju apa yang akan Anda kenakan?"

Aku mendengus geli, "Aku tidak punya baju apa pun setelah psikopat gila itu menculikku Lucy, bagaimana aku tahu baju apa yang bisa kukenakan?"

Lucy berusaha untuk tidak tertawa mendengar omelanku tentang bosnya, tapi kemudian dia berkata, "Ah, sepertinya anda tidak tahu" Lucy melangkah menuju ke lemari, dia membuka lemari itu dan sontak kedua bola mataku membesar melihat lemari itu diisi penuh oleh pakaian-pakaian baru, "Mr Fletcher telah mengisi lemari ini penuh dengan pakaian Anda"

Aku bangkit dari meja rias lalu menghampiri Lucy. Kuperiksa pakaian-pakaian yang mengisi lemari, semua ukurannya pas dengan ukuran tubuhku. Menarik laci paling bawah, aku menemukan pakaian dalam juga. Aku mengambil salah satu bra dan terkejut mendapati ukuran bra itu adalah ukuran bra pas yang biasa kukenakan. Sialan, Connor serius saat mengatakan kalau dia tidak dapat melupakanku!

— TBC —


Dapatkan potongan harga pada setiap pembelian karya-karyaku di Karya Karsa dengan menggunakan kode voucher : MRTDISKON
Jumlah voucher terbatas, jangan sampai kehabisan!!

Jangan lupa untuk vote dan comment, perhatian dan dukungan sekecil apa pun dari pembaca sangat berarti untuk penulis dalam berkarya!

His Dirty Little Cherry (Completed) Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz