IMPIAN YANG TERTUNDA

105 7 4
                                    

"Mon, ada nggak sih diet yang bisa bikin aku langsing dalam dua hari?" Kuaduk-aduk soto ayam yang masih mengepul dihadapanku.

"Ada." Ucap perempuan itu santai sambil menyuapkan makanan kedalam mulutnya.

"Serius?" Mata ini berbinar penuh harap. Mona mengangguk pelan.

"Diet apa?" Kudekatkan wajahku kearahnya.

"Lippo section." Ia mengunyah emping yang ada dihadapannya.

"Ih, yang alami aja." Aku bersungut-sungut.

"Mana ada yang alami bisa membuat kempes secepat itu. Kamu kira badanmu itu balon, ditusuk jarum langsung kempes."

Aku berdecak kesal. Sarapan kali ini tidak menggugah seleraku sama sekali. Soto Ayam itu terabaikan.

"Serius mau diet?" Mona memperhatikanku. Aku menghela nafas panjang.

"Nanti kita ke sanggar senam." Ia kembali menyuapkan makanan ke dalam mulutnya. Aku percaya Tuhan itu Maha Adil, tapi yang tak habis dipikir mengapa Mona yang suka sekali makan tetap aja langsing. Sedangkan aku, minum air aja bikin badan menggelembung.

"Olahraga ya? Aku capek duluan ni." Ucapku lesu.

"Kalau gitu kita ke bengkel ketok magic aja." Dia menambahkan sesendok sambal ke mangkuk Sotonya. Aku menelan ludah, meradakan enaknya soto itu.

"Ngapain?" Aku melotot kearah Mona.

"Getok perutnya biar gak makan banyak." Mona tertawa.

Aku cemberut, memasukkan sesendok soto ayam kedalam mulut.

Setelah menghabiskan makanan masing-masing, Mona mengajakku mengunjungi sebuah sanggar senam. Terik matahari sangat menyengat saat kami tiba disana. Jam menunjukkan pukul 13.00.

Kami menemui seorang perempuan yang memperkenalkan diri dengan sebutan Mbak dee. Seorang personal trainer yoga.

"Jadi mbak dee, Meldy ini ingin bergabung di Yoga. Plus sekaligus ikut club diet yang mbak dee asuh." Mona menjelaskan dengan antusias.

Kucubit pahanya, ia meringis tapi tetap melanjutkan kata-katanya, "Meldy ingin langsing dalam tempo sesingkat-singkatnya."

Perempuan berambut panjang itu tersenyum, "Dalam latihan yoga, mendapat langsing itu bonus. Point utamanya adalah melatih pernafasan dan keseimbangan tubuh. Untuk pemula latihannya 3 kali sehari setiap Senin, Rabu dan Jumat. Jam 7 malam."

"Lalu bagaimana dengan program dietnya?" Mona kembali bertanya. Aku masih diam saja berusaha mengikuti pembicaraan.

"Nanti akan ada yang membantu memberi menu sekaligus mengontrol perkembangannya. Disini dietnya pakai diet ketofastosis."

Aku menelan ludah. Membayangkan beratnya hari-hari kedepan. Apa iya saat Rendy bisa melihat kembali, aku sudah bertransformasi menjadi perempuan langsing dan cantik?

***

Hari ini jadwal yoga pertamaku. Bersama lima orang pemula yang lain aku belajar mengikuti gerakan dasar yoga yang dicontohkan mbak dee. Dan rasanya badanku kaku semua.

Yoga yang memadukan antara gerak olah raga dan meditasi ini memiliki gerakan dasar yang tidak terlalu sulit, namun ganjalan lemak di bagian-bagian tubuh membuat gerakanku tak maksimal.

Nafasku terengah-engah saat baru 20 menit awal latihan. Keringat bercucuran. Sumpah makan semangkuk bakso pedas lebih mudah daripada ini semua.

Setelah satu jam setengah berlatih, akhirnya mbak dee menyuruh kami duduk bermeditasi. Mengatur pernafasan dan menjaga pikiran agar rileks.

Single AvailableWhere stories live. Discover now