~~~

"Lova suka bunga, suka coklat, suka kulit ayam, dan suka aku.." gumam Arsen, ia sedang merapihkan sesuatu yang sudah ia siapkan untuk pacar kesayangannya itu.

"Kira-kira dia suka ga? Kalo ga suka, ya harus suka." ia mengerucutkan bibirnya, mengoceh pada dirinya sendiri yang sedang duduk dikamar sendirian.

Laki-laki itu memangku sebuah kotak berukuran sedang. Ia mengangkat tutup kotak itu, menatap Boneka Teddy Bear, setangkai bunga mawar, sepucuk surat dan beberapa batang coklat yang ada didalam kotak itu.

Ia tersenyum lebar kemudian menutup kembali kotak itu. Ia mencium kotak itu kemudian menyembunyikannya dibawah ranjang tidurnya.

Laki-laki itu mematikan lampu kamarnya kemudian meloncat keatas kasur, "Selamat malam, dunia. Pangeranmu ingin tidur sejenak. Besok pagi adalah hari yang istimewa, jadi jangan terlambat." ucapnya untuk dirinya sendiri kemudian ia memejamkan matanya.

~~~

Arsen berdandan dengan rapih hari ini. Biasanya di minggu pagi, Lova selalu duduk dibangku taman kota sambil membaca sebuah buku novel.

Pagi ini, Arsen akan datang kesana. Gadis itu pasti terkejut atas kedatangannya. Secara, Arsen tak pernah menghampiri gadis itu disana.

Gadis manja, lembut, baik dan manis itu adalah kesayangan Arsen. Setidaknya, Arsen bisa melupakan kesedihan dihidupnya berkat gadis bernama Lova itu.

Ia menaiki motornya menuju taman kota namun berhenti sedikit lebih jauh agar tidak ketahuan Lova. Laki-laki itu melangkah dengan hati-hati menuju tempat biasa Lova berada.

Ia bersembunyi dibalik pohon rindang sementara orang-orang berlalu lalang, berjogging dan olahraga naik sepeda. Laki-laki itu menatap kearah bangku taman tempat biasanya gadis itu berada.

Tapi tidak ada siapapun disana. Senyuman Arsen pudar saat ia mendapati sosok Lova yang baru saja keluar dari kedai eskrim bersama seorang laki-laki yang entah siapa.

2 orang itu duduk dibangku taman, memakan eskrim bersama, mengobrol, bercanda dan tertawa. Kemudian, laki-laki itu menyentuh bagian tubuh Lova yang bahkan belum pernah disentuh oleh Arsen.

Arsen masih diam dipijakannya, kaku tak bisa bergerak. Ia menjatuhkan kotak itu kemudian menginjaknya dan pergi dari sana.

Hatinya memanas, sakit dan kecewa bercampur menjadi satu. Ia menarik nafas dalam-dalam dan berusaha berpikir positif. Semoga saja matanya salah, dan ia harap ia benar-benar salah dalam hal ini.

Lova tidak akan berbuat seperti itu. Lova sangat menyayanginya, Arsen yakin itu!

Ia membaringkan tubuhnya diranjangnya yang lebar, matanya sedikit berkaca-kaca namun ia menghapus air matanya sebelum air matanya jatuh keluar.

Ia memandang layar ponselnya.

Me
By
Aku boleh megang akun instagram kamu ga?

Lova
Buat apa?

Me
Mau lihattt~
Pleaseee~?

*DDDRRTTT*

Arsen melihat email dan password yang Lova berikan padanya. Ia segera masuk kedalam akun gadis itu kemudian membuka satu persatu DM diakun instagram itu.

Sepanjang ia melakukan kegiatan itu, ia berdoa pada Tuhan semoga pagi ini matanya salah. Semoga gadis itu bukan Lova. Semoga saja..

Setelah beberapa saat, tidak ada DM yang penting disana, mungkin Lova sudah menghapusnya. Ia membuka DM dari Khaliza.

Sepasang sahabat itu membicarakan banyak hal hingga sepertinya chat mereka tidak ada awal dan akhirnya.

Arsen membacachatnya satu persatu. Mulai dari obrolan ringan mereka sehari-hari, sampai saling menceritakan hal yang tidak penting. Dan Lova juga pernah membicarakan tentang Arsen pada Khaliza.

Laki-laki itu tersenyum sambil terus menggulir layar ponselnya terus menerus hingga ia mencapai titik dimana kedua gadis itu menghancurkan perasaan Arsen dalam sekejap.

dilaraslova
Ada abang-abangan gue, ngechat gue
Alex

khalizasal_
Siapa?
Ngapain?

dilaraslova
Ngajak main berdua
Hehe
Gue harus bilang apa

khalizasal_
Bilang mauu~
Wkwk

dilaraslova
Udah
Katanya hari minggu nanti

khalizasal_
Yaudah temuin wkwk
Have fun ya

dilaraslova
Temenin ih
Gue harus ngobrol apaan sama dia nanti
Canggung

khalizasal_
Kalau dia godain lo
Godain balik
Wkwk
Gue tau Alex orangnya kayak gimana

dilaraslova
Oke

khalizasal_
Selamat bersenang-senang.

Arsen tersenyum tipis sambil menatap sederet chattan antara Lova dan Khaliza. Tampaknya, ia mempercayakan Lova kepada orang yang salah.

Karena orang yang sangat Arsen percayai untuk menjaga Lova itu, justru malah menghancurkan dirinya dalam sekejap.

Benar-benar hancur, hingga tak tersisa...

ARSEN (END)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin