Mereka memang selalu berempat, Azna sendiri merasa nyaman berteman dengan mereka yang menerima ia apa adanya.


"Ah, nggak ada elit-elitnya nih sekolah. Kali aja gitu terkenal masuk entertaimen SMA BINA BANGSA SEKOLAH DENGAN PARA PEDAGANG KANTIN YANG GAUL, Kan keren tuh," celetuk Azna sekenanya.

"Gaul gimananya?" tanya Azura, fiks Azura ini tipe-tipe cewek yang mengesalkan.

Dia itu cewek idoy, telmi alias telat mikir, yang paling penting kalo diajak ngomong nggak nyambung, mirip idoy di serial film indonesia dunia terbalik.

"Au ah, nggak usah ladenin," pungkas Nadia, seakan sudah mengerti jika masalah spele ini akan tidak ada ujungnya.

"Gihhsono pesen makanan!" ucap Azna sarkatis.

"N*ir! Lo pikir gue babu lo apa?" tanya Nadia yang mendapat gelak tawa dari temannya.

"Sejak kapan Nadia jadi babu? Kok gue baru tahu sih?" tanya Azura, kali ini dia tidak mengerti kenapa temannya tertawa karena tidak paham dengan arah pembicaraan.

"Ehbusyett terus lo ketawa ngikut kita doang gitu?" Pertanyaan Syakila yang lebih mirip sebuah pernyataan.

"Ekhmm, i-iya gitu," jawab Azura.

*********

Anaz_pov

Siang ini gue melihat dia duduk bercengkrama dengan temannya disalah satu meja di kantin.

Senyuman di wajah tampak begitu memberikan atensi bagi rupa wajahnya. Dikala dia tersenyum begitu manis, dan aku menyukai itu.

Gadis itu telah mengusik hari-hariku, menjadikan sosok yang terlihat jelas bagi hatiku, mengundang percikan rasa penasaran hinggap di benak.

"Hidupnya tanpa beban."

Seulas senyuman aku berikan padanya, walau mungkin dia tak akan melihat.

"Lo suka sama Azna?" tanya Erik penuh selidik.

'Gue juga nggak tau rasa apa ini' ucap Anaz dalam hati.

"Lo ngaco ya!" Elak Anaz, yang tak lupa memberikan tonyoran kepala untuk sahabatnya, Erik.

"Demi dewi yunani! Dunia hancur akang santri kalo lo sama cewek bar-bar," kata Denis dengan bahasa alaynya.

Anaz bukan siswa biasa, dia juga bukan siswa yang sangat famous. Namun, tak sedikit orang yang mengenalnya, terutama untuk anak yang mengikuti eskul sebidang dengannya. Anaz merupakan anggota osis, tapi dirinya tidak setampan seperti apa yang kebanyakan novel menceritakan tokoh prianya. Dia cowok supel, dan beragama.

Anaz dipercayai untuk menjadi ketua dalam salah satu eskul di bidangnya yaitu eskul rohis, rohani islam yang banyak mengajarkan dirinya tentang agama dan juga pengalaman.

"Menurut aku Azna itu nggak bar-bar cuma pecicilan aja, hehehe," jawab Anaz sambil mengingat tingkah Azna yang menurutnya kekanak-kanakkan.

"Ya ... mirip lah sama bar-bar bos," bela Denis atas penilaian terhadap sosok Azna.

Tak jarang ia memberikan panggilan yang menggelitik untuk Anaz.

"Terserah!" cetus Anaz, dia menyerah. Bukan berarti kalah dia hanya mengalah. Orang waras harus mengalah :)

"Gue nggak tau dah, Ibu Azna dulu ngidam apa ya? Kok anaknya jadi begono," ucap Erik sambil menunjuk gerombolan Azna dengan dagunya.

"Loaahh gouee muano tao," jawab Denis dengan mulut penuh.

"Telen dulu nis," usul Anaz yang mirip perintah.

*******

Sudah menjadi kebiasaan Azna saat istirahat kedua, selepas makan untuk mengisi perut kosong, karena seharian tak makan Azna. Ia juga tidak lupa akan kewajibanya sebagai umat islam.

Adzan berkumandang itu tandanya Azna harus segera ke masjid yang sudah disediakan agar tidak perlu keluar area sekolah, takut-takut bolos.

"Ah, kalo gitu gue cabut duluan lah," ucap Azna setelah bersendawa.

"Idihh najis amit amit tujuh turunan delapan tikungan sembilan tanjakan. Sekate-kate lo sendawa depan gue," kata Nadia dramatis, tak terima atas perlakuan Azna.

"Maaf dah," jawab Azna."Bye guys."

Azna sudah terbiasa pergi ke masjid sendirian. Azna juga sudah bosan mengingatkan teman-teman dekatnya untuk sholat, tapi apa boleh buat mereka selalu mencari alasan. Setidaknya Azna sebagai teman selalu mengingatkan.

"Karnaku jomblo, memang jomblo, tetap jomblo, santai ... santai ... santai!"

Nyanyian Azna melengking mengikuti derap langkahnya.

******

Sekian dari auto😂 see you next time :)
Azna sama Anaz tidak kembar loh yah ^^

Mohon maaf kalau ada salah kata juga bahasa, auto masih belajar. Mohon bimbingannya.

Vote+komen
Terimakasih yang sudah vote ^^

I'm Fine (END)Where stories live. Discover now