"Lo pesan apa Land?" tanya Xandra.

"Samain aja" ucap Roland tanpa melihat ke arah Xandra.

Mereka, Roland, Xandra, Vian, Marchel, Morgan, Alvian, Ravy, dan Lexis.

Xandra mengangguk dan pergi dengan Marchel yang mengikutinya.

Drtt drtt

Hp Roland bergetar.

Roland melihat siapa yang telfon tapi hanya nomor yang tertera di layar. Yang artinya nomor tidak di kenal.

"Ya halo?"

"Hai Roland" Roland di buat terkejut mendengar nada suara itu.

Suara yang paling ia benci.

Orang yang telah menghancurkan hidupnya dan membuat dia jauh dari Vella.

"Mau apa lo?" tanya Roland dingin, yang lain hanya menatap Roland bingung.

"Uhhh calm down dong, aku hanya ingin hartamu dan menikah dengan ku. Kalau tidak keluarga mu yang akan jadi ancaman" ucap orang di seberang sana.

"Gue ga takut dengan ancaman lo Lily. Gue ga akan menyerahkan harta, dan tidak menikah dengan lo."

"Mari kita lihat, apa yang bisa gue lakukan dengan keluarga lo Land" ucap Lily.

Ya Lily kabur dari kurungan RB.

"Bangsat"

Tutt...

"Siapa Land?" tanya Vian.

"Dia kembali, gue harus apa? Agar keluarga gue ga di sentuh oleh Lily?" tanya Roland frustasi.

Semua yang ada di sana terkejut. Lily kembali.

"Gue akan kerahkan anggota RB untuk menjaga keluarga lo." ucap Vian.

"Lo tenang aja, kita akan membantu lo" ucap Morgan.

Roland hanya mengangguk.
.
.
.
.
.
.
Vella udah sampai di bandara soekarno hatta, ia tidak sendiri ia bersama Lena dan Clervy.

"Oh dia kabur ternyata, dan sekarang dia ngancam untuk menghancurkan keluarga Roland." ucap Vella yang mendapat kabar dari Steven.

"Baik dia mencari mati ternyata." ucap Vella.

Lalu Vella memasuki mobil yang sudah terparkir di depannya. Di ikuti oleh Clervy dan Lena.
.
.
.
.
.
.
.
Vella memasuki mansion yang di beli oleh ia sendiri.

Kenapa ga pulang ke mansion keluarganya?

Karna dia ingin membuat kejutan.

"Jadi Vel?" tanya Clarvy.

"Aku ingin membasmi Lily, aku akan muncul saat dia benar-benar menyerang keluarga Roland." ucap Vella.

"Kenapa dia bisa kabur?" tanya Lena.

"Cih pasti ada orang dalam yang di utus untuk melepaskan Lily" ucap Vella dan menatap layar monitor menampilkan orang yang telah melepaskan Lily.

"Lily akan menyerang keluarga Roland besok malam" ucap Vella.

Dan dia berjalan ke arah sofa yang di sebelah sofa yang di duduki oleh mereka bertiga.

Vella membuka bagian tengah sofa, dan di sana terdapat pistol yang mematikan dan jenis jenis pistol.

"Aku akan membunuh dia dengan pistol ini" ucap Vella yang memegang pistol R2T10 jenis pistol yang mematikan.

"Hah aku tidak sabar untuk melihat dia mati" ucap Clervy.

"Sabarlah sebentar lagi" ucap Vella.

"Kak Lena bagaimana keadaan perusahaan yang ada di indo?" tanya Vella sambil melihat ipadnya.

"Baik keadaannga baik" ucap Lena.

"Vel kau yakin, untuk jujur kepada keluarga mu kalau kau itu ketua GD?" tanta Lena.

"Ya, aku harus jujur kepada mereka"
.
.
.
.
.
.
"Mommy Vian datang" ucap Vian sesampainya di mansion.

"Cepat ganti baju dan turun untuk sarapan" ucap Lexa.

"Ok mom"

Lexa hanya tersenyum, entah mengapa ia merasa kalau Vella ada di sini.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc

Pendek ya? Maaf banget ini hp ku baru di balikin sama mama habis di sita. Dan otak ku lagi buntu banget ide ide yang udah di otak harus bubar karna mikirin pr yang numpuk banget jadi ide idenya ilang gitu aja.

Maaf ya, aku usahain untuk panjang deh besok besok.

I'M STRONG (SEQUEL) (END)✔Where stories live. Discover now