8 - Hallo Tampan. Hallo Cantik

Start from the beginning
                                    

Tubuh Tampan menggeliat dengan bibir mengerang tak jelas, suara ponselnya sedari tadi terus berdering. Tangan Tampan meraba-raba diatas kasur, mencari keberadaan benda persegi tersebut.

Tanpa membuka matanya, Tampan menerima sambungan tersebut, meletakkan ponselnya diatas kupingnya dengan kepala miring.

Tampan diam, menunggu orang disana yang berbicara dahulu.

"Hallo Tampan. Maaf ganggu. Ini saya Cantik."

"Cantik siapa?" lirih Tampan dengan suara serak dan malas.

Hening beberapa saat. Tak ada jawaban dari sebrang.

"Hallo," panggil Tampan lagi.

"Saya Cantik Suhaa Jasmin. Teman sekolah kamu."

Tampan manggut-manggut kecil, masih tak sadar dengan siapa dia berbicara.

"Oh Cantik teman sekolah. Saya Tampan."

Hening kembali. Tampan menguap beberapa kali, masih enggan membuka kedua matanya. Kesadarannya belum juga terkumpul.

"Kamu masih tidur ya?"

Suara Cantik terdengar seperti orang menerka-nerka.

"Iya nih. Ngantuk banget," balas Tampan lebih ngaco.

"Yaudah, saya tutup telfonnya. Maaf ganggu."

"Iya diamaafkan."

Tampan mengambil ponselnya yang ada diatas telingannya, sembari menggerutu pelan.

"Ganggu aja pag-pagi. Pakai ngaku namanya Cantik segala," gumamnya tak beraturan.

Deg! Wait a minute!

Kedua mata Tampan seketika terbuka lebar, kantuknya mendadak hilang. Otaknya mulai bekerja cepat, mengumpulkan puing-puing semua kesadarannya, mencerna lagi kejadian barusan.

Perlahan Tampan menatap ponselnya.

"WAAAAA!!!!"

Tampan berteriak histeris, tubuhnya langsung terduduk. Tampan buru-buru melihat panggilan terakhirnya.

Si Cantik🌼

Mampus! Gila! Bodoh!

Tampan mulai mengumpati dirinnya sendiri ketika melihat nama Si Cantikbenar-benar tertera di layar ponselnya. Cantik menelfonya dan dia menyia-nyiakannya begitu saja. Kebodohan yang besar.

Tampan segera menelfon balik Cantik dengan perasaan gugup.

"Hallo."

Tampan akhirnya bisa bernapas legah, tersenyum senang.

"Cantik gue minta maaf banget tadi gue masih belum sadar. Maafin ucapan-ucapan ngelantur gue, jangan dimasukan hati ya. Gue nggak sadar ngomongnya sumpah," Tampan berusaha menjelaskannya.

"Iya. Sudah bangun?"

"Su... Sudah Cantik."

Tampan meneguk ludahnya dengan susah payah. Suara Cantik terdengar sangat tenang, mungkin hanya dirinya yang gugup saat ini.

"Tadi kenapa nelfon Cantik?" tanya Tampan to the point. Jujur, ia sangat penasaran dengan alasan Cantik yang tiba-tiba menelfonnya.

"Sa... Saya..."

Suara Cantik terbata, gadis itu tak langsung menjawab dengan lancar seperti biasanya, membuat Tampan semakin penasaran dan tak sabar mendengar jawaban dari Cantik.

GARDENIAWhere stories live. Discover now