5 - Dua Juta

72.8K 8.5K 1.8K
                                    


Assalamualaikum semuanya. Alhamdulillah bisa update lagi hari ini.

Masih semangat kan buat nungguin Gardenia Update?

Semoga suka dengan part ini. Amin.

Terus support dan baca Gardenia ya. Jangan bosan-bosan buat baca Gardenia.

Selamat membaca ^^

****

Di dunia ini siapa yang tidak suka dengan hari libur? Kebanyakan orang pasti menyukainya. Libur sekolah, libur kerja bahkan meliburkan diri dari men-stalker instagram Mantan.

Tampan bangun lebih pagi dari biasanya, ia ke dapur menghampiri neneknya yang sedang menggoreng kripik singkong.

"Selamat pagi Eyang Sri," sambut Tampan hangat, mencium pipi kanan neneknya.

"Mau makan apa?" tanya Eyang Sri.

Tampan berpikir sebentar, sembari mencomoti kripik singkong yang sudah matang.

"Eyang bisa buatin puding cokelat nggak?" tanya Tampan.

"Puding cokelat?"

"Iya."

"Tumben kamu minta buatin puding cokelat? Kamu kan nggak suka cokelat," heran Eyang Sri.

Tampan tersenyum lebar. "Tampan mau kasih ke teman Eyang. Dia kemarin sudah bantu Tampan ngerjain tugas matematika," jelas Tampan.

"Oh gitu. Yaudah Eyang buatin dulu."

"Sekarang ya Eyang," pinta Tampan.

"Iya."

"Jangan lama-lama Eyang."

"Iya Pan."

"Yang enak ya Eyang."

"Iya Tampan."

Tampan mencium pipi kanan Neneknya sekali lagi. "Terima kasih Eyang Sri yang selalu berseri-seri sepanjang hari."

Setelah itu Tampan langsung pergi dari dapur menuju ruang tengah. Tampan terkejut menemukan Papanya tengah asik menonton TV sepagi ini. Bukan, lebih tepatnya Papanya ada dirumah.

Papa dan Mama Tampan adalah seorang pengusaha yang sering keluar kota bahkan ke luar negeri. Jadi, Tampan sudah terbiasa ditinggali oleh kedua orang tua. Selama ini yang selalu merawat Tampan dan kedua kakaknya adalah Neneknya.

"What's up Bokap," sapa Tampan dengan bangganya.

Tak butuh lama, kepala Tampan langsung menjadi santapan remote Papanya. Tampan meringis memegangi puncak kepalanya.

"Salam yang bener," suruh Pak Balin.

Tampan mengangguk pasrah, Ia menyalami Papanya lebih sopan.

"Pagi Papa," ulang Tampan lebih sopan.

"Duduk," suruh Pak Balin.

Tampan pun duduk di sebelah Pak Balin yang kembali fokus menonton berita pagi.

"Kapan Papa datang?" tanya Tampan.

"Subuh tadi," jawab Pak Balin.

"Mama pulang juga dong?"

"Iya, masih tidur."

"Dasar cewek, jam segini belum bangun," cibir Tampan tak tau diri.

Pak Balin menoleh ke putra bungsunya. "Lah kamu sendiri kesurupan apa sepagi ini sudah bangun?" heran Pak Balin, karena sepanjang sejarah rumah ini dihuni, orang yang paling susah dibangunkan dan bangun selalu telat adalah Tampan.

GARDENIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang