aku adalah mahkota bunga untuk Ibu, katanya wangi untuk hari yang hampir busuk kawan jika Ibu sedih, hampa dan kelelahan juga kabar baik untuk hatinya yang sedang berduka artinya, aku harus mekar di taman hatinya yang luas menjadi yang paling merekah dan menjaganya dari duri-duri yang membuat tangannya terluka
aku adalah doa yang sengaja diucapkan Ayah, katanya juga sekaligus amin yang diucapkan oleh Ibu setiap tangannya menengadah, aku menjadi pembahasan yang paling serius dan khusyu terlebih Ibu pernah mengaku, kalau aku adalah lagu yang disenandungkannya di sela-sela waktu demi merayu Tuhan dengan suara merdunya itu
aku adalah makna yang dititipkan Ayah dalam surat dan puisi-puisinya untuk Ibu, katanya yang mengantarkan sepasang janji, kesederhanaan, lukisan tentang masa depan, putih pada hitam yang pekat, kesabaran tanpa ujung, kemurahatian, penenang