fine

252 30 6
                                    

bambam memeluk erat mark yang tertidur. pikirannya kembali teringat pesan ibu mertua nya. mark merintih. bambam mengelus rambut mark

dengan perlahan bambam melepas pelukannya dan menyelimuti mark. bambam melirik jam dimeja nakas sudah jam lima subuh ia sama sekali tidka bisa tertidur mengkhawatirkan pria disebelahnya

bambam berjalan kearah dapur disana sudah ada jinyoung yang memasak. bambam mendekati nya

"kau sudah bangun?"

bambam mengangguk

"bagaimana keadaan jaebum hyung?" tanya bambam

bambam melihat perubahan raut ekpresi jinyoung

"dia masih sedikit syok"

bambam paham adik ipar yang merangkap matan kekasihnya itu sangat mencitai pekerjaan nya dan pasti kecewa dengan wasiat aayh mertua nya

"bagaiaman dengan mark?" tanay jinyoung

"tidak jauh berbeda"

bambam mulai memotong wortel

"apa semua akan baik baik saja?"

bambam yakin saat ini hubungan persaudaraan mereka akan diuji saat ini dibutuhkan hanya bagaimana mereka menyikapi masalah ini

jinyoung juga berfikir demikian apa lagi melihat bagaimana kecewa nya suami nya saat ini. ayah dari anak yang dikandungnya ini bahkan menangis dalam diam. jinyoung sadar tapi jinyoung tidak bisa berbuat lebih selain memeluk erat jaebum dan emngatakan semua akan baik baik saja

tidak terasa mereka selesai memasak dalam diam karena fokus memikirkan keadan suami nya

yugyeom duduk dimeja makan. di susul oleh jaebum yang sudha berpakaian rapi

bahkan tidak ada ucapan selamat pagi,mark dtang terakhir dan duduk dihadapan jaebum

tidak ada candaan hangat lagi. suasana pagi ini sangat mencengkram

"aku pergi" kata yugyeom

yugyeom menatap nanar kearah kedua hyung nya . bambam melihatnya mata gyeom ada rasa sedih yang mendalam di pelupuk matanya

"hati hati " kata mark dan jaebum berbarengan

yugyeom berjalan keluarr rumah . jinyoung yakin dia hanya tidak kuat saat ini dan memutuskan menghindar

"aku selesai" kata jaebum

dia berjalan keluar diikuti jinyoung. mark melihat kepergian jaebum dan jinyoung. mata nya tak lepas dair pintu dimana jaebum dan jinyoung menghilang

bambam mengecup pipi mark. dan menggenggam tangan mark

"semua akan baik baik saja"

mark memperat genggaman tangan bambam



***

bambam turun dari mobil mark tepat distudio nya

"tersenyumlah"ujar bambam

mark senyum tetapi senyum yang menyiratkan kesedihan

"berhenti tersenyum kau sangat jelek, semangat dan jangan terlalu berpikir keras aku tau kapasitas otak mu" kata bambam

ada rasa sedikit bahagia melihat mark tersenyum mendengar candaan bambam

"aku pergi" kata mark

"hati hati"

mark meneruskan perjalanan nya keperusahaan yang sangat ingin dia hindari saat ini.

Its Not EnoughWhere stories live. Discover now