tomorrow today

277 32 9
                                    

bambam memeluk yugyeom erat disamping nya ada jackon yang menyaksikan perpisahan kedua sahabat itu. yugyeom melepas pelukan bambam dan melirik kearha belakang. bambam sadar apa yang ada dipikiran sahabat nya saat ini

"mark hyung tidak bisa ikut"

yugyeom hanya terdiam didalam lubuk hatinya ada rasa dimana dia berharap kedua kakak nya datang memelukknya dan meminta nya untuk tidak pergi

"baiklah jaga hyung ku ya" kata yugyeom

bambam mengangguk tangannya masih enggan melepas tangan sahabatnya ini. keputusan yang diambil yugyeom sangat sulit untuk diterimanya tapi ini demi kebaikan yugyeom dai butuh waktu untuk memperbaiki perasaannya setidaknya ada jackson bersamanya

"aku pergi"

"hati hati bro,jaga bocah ini untukku jack hyung"

yugyeom melepaskan tautan tangna mereka lalu berjalan diikuti jackson.

"kau harus bersabar teman ini hanya sebentar"




mark melihat kepergian adik dan kekasih adiknya dari kejauhan. dia tidak berani mendekat menatap wajah adiknya saja dia malu. dia tidak bisa mempertahankan keutuhan keluarga mereka.

"kenapa tidak bergabung?"

bambam sudah ada dihadapan mark saat ini.bambam tersenyum dan memeluk mark erat

"yugyeom hanya berlibur keluar negeri bersama jackson hyung" hibur bambam

mark membalas pelukan bambam dan menyembunyikan kepala wajahnya diceruk leher bambam. bambam sadar suami nya ini menangis lagi saat ini bambam mengusap punggung mark





***

jaebum dan jinyoung tengah sarapan di meja makan. jinyoung senang jaebum tetap bisa makan dengan lahap seperti biasa nya

"gyeom berikan kuning telur pada hyung jangan mark hyu-"

jinyoung menghentikan aksi makannya dan melirik jaebum. jinyoung bisa meliaht jaebum sangat terluka saat ini

"aku selesai" kata jaebum

"hyung bagaimana kalau kita pergi memancing"

jaebum mendekati jinyoung dan memeluknya dari belakang

"aku hanya ingin membaca buku seharian dengan mu, tapi aku harus mencari pekerjaan untuk menabung biaya persalinan"

jinyoung membalikkan badannya dia lupa jaebum bukan lagi CEO dia hanya pengangguran biasa saat ini

"apa aku juga harus bekerja hyung"

jaebum memasang tampang kesal

"tidak kau harus dirumah istirahat aku tidak ingin kau kenapa napa"

jinyoung tertunduk sedih

"maaf sudah menyusahkan hyung"

"hei manis kau bilang apa justru kau adalah pelita ku"

jaebum mengecup bibir jinyoung

"hyung akan bekerja dimana?"

"menjadi petani tidak buruk juga" kata jaebum





Its Not EnoughNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ