. . . . 4

28 1 0
                                    


Namanya Haruna

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Namanya Haruna. Parasnya cantik. Bibirnya semanis ucapannya. Takashi sungguh tergoda.

Ketika semua wanita jatuh padanya dengan cuma-cuma, Haruna tidak semerta-merta melakukan hal yang sama. Dia wanita yang cerdas, bahkan kau akan langsung tau ketika pertama kali menjabat tangannya dan mendengarnya berbicara. Bahasanya lugas dan pembawaannya begitu percaya diri. Dan kecerdasannya itu jugalah yang membuatnya tidak jatuh secara langsung pada Takashi. Gadis itu sangat, sangat pandai memutar-mutar, menjungkir-balikan hatinya hingga sanggup membuat pria itu rela mengejarnya. Takashi yang belum pernah menghadapi wanita seperti itupun terkesima.

Haruna tidak seperti gadis-gadis manapun yang dia kenal. Pertama kalinya ada perempuan yang dapat membuatnya merasa terintimidasi-- dalam artian yang bagus. Dalam hidupnya, belum pernah ada yang semenakjubkan itu. Haruna tidak semudah itu untuk didapatkan. Lalu bersama ambisi yang selalu lahir dalam perilakunya, Takashi berhasil meraih wanita itu. Bahkan setelah berada dalam genggamannya, gadis itu dapat meyakinkannya bahwa dia telah benar-benar jatuh cinta. Masih berada dalam ingatannya betapa kedua bola mata itu begitu mendambanya kala itu. Dan ketika melihat mata yang menjungkir-balikkan dunianya itu, segala yang dipikirkannya adalah untuk menikahi gadis itu.

Maka itulah yang selanjutnya ia lakukan. Menikahi gadis itu.

Takashi tak pernah seserius itu.

"Tentu saja aku mau menikah denganmu," adalah kalimat paling magis dari bibir Haruna yang mampu membuatnya melambung jauh dari tanah. Setelah melalui tahun-tahun dengan penuh permainan, akhirnya pria itu berani mempertaruhkan hidupnya pada usia yang tergolong muda. Berani menghentikan kesenangan semata dalam genggamannya, berani mengambil resiko masa depannya. Apapun akan sanggup dijalaninya asalkan dia bersama Haruna.

Apapun akan sanggup dijalani asalkan bersama Takashi-kun, begitu pula yang dikatakan gadis itu.

Namun setelahnya, kalimat yang melemparnya jatuh keras pada daratan justru berasal dari Ayahnya. Kouhei Kamiya tidak pernah menyukai Haruna semenjak gadis itu menampakkan diri di depan wajahnya. Kouhei selalu bilang bahwa Haruna bukan pengaruh baik, dan Takashi membencinya karena itu. Harus ada alasan yang bagus untuk menjauhi perempuan itu, tapi Takashi tak pernah menemukan hal tersebut, serta Ayahnya tak pernah melakukan sesuatu yang berarti untuk membuka mata anaknya. Maka seperti itulah yang terjadi, Takashi tak pernah mendengarkan Ayahnya sampai hari di mana ia memohon untuk bisa menikahi gadis itu.

Jawaban Kouhei selalu tidak.

Takashi terlalu muda, bodoh, dan dimabuk cinta untuk dapat melihat apa yang Ayahnya lihat. Sebaliknya, kenapa Ayahnya tak bisa melihat apa yang ia lihat?

"Kenapa Ayah tak bisa melihat apa yang ku lihat?" tanyanya dengan frustrasi kala itu. Kouhei tetap bergeming di balik meja kerjanya, menatap anak sulungnya dengan kukuh. Sebisa mungkin tetap tenang meski berusaha menahan garis rahangnya yang mengeras.

Beautiful StrangerWhere stories live. Discover now