delapan.

3.9K 708 217
                                    

"Lo tuh maunya apa sih, Sa? Nggak paham gue sumpah."

Angkasa baru saja menjejakkan kakinya di kontrakan Renan dan sudah diberi pertanyaan yang bahkan dia saja tidak tau artinya. Renan dan Johnny sama-sama menghubunginya dan menyuruhnya untuk datang ke kontrakan Renan, katanya ada hal penting yang harus dibahas. Makanya, selesai mengerjakan rundown dengan Talitha, Ia langsung pergi ke kontrakan Renan meski sudah larut malam.

"Maksudnya?" Tanya Angkasa.

Johnny mengeluarkan ponselnya dan memperlihatkan foto yang dia ambil tadi. "Gue nggak habis pikir banget, Sa. Kenapa lo bisa sama Talitha disana?"

"Hah apaan sih, gue cuma ngerjain rundown doang kok." Elak Angkasa. "Kok lo nggak nyamperin sih, John?"

"Soalnya gue disana nemenin pacar lo. Jeara juga ada disana dan ngeliat lo secara langsung berduaan sama Talitha dari awal sampe akhir." Kata Johnny yang membuat Angkasa terkejut setengah mati.

"Dia masih disana?" Tanya Angkasa.

"Gue nggak tau, tapi tadi gue tawarin nganter dia pulang, dia bilang nggak usah soalnya dia kayaknya masih lama disana." Jawab Johnny.

Angkasa menghela napasnya, lantas mengambil kembali kunci mobil yang tadi dia letakkan. Berniat menyusul Jeara kesana, namun suara Renan menghentikan langkahnya.

"Nggak usah nyusulin dia. Gue udah suruh Arsen buat nemenin Jeara disana. Lo disini, cerita jujur ke gue sama Johnny tentang hubungan lo sama Jeara. Tentang Talitha juga jangan lupa. Sedetail mungkin, Sa."

Angkasa bungkam, memilih untuk kembali menempatkan dirinya di sofa merah maroon dan memejamkan matanya. "Gue sama Jeara lagi nggak ada masalah apa-apa. Ini murni terjadi karena gue lagi bosan sama Jeara dan Talitha datang gitu aja. Ngasih gue kenyamanan yang dulu gue dapet dari Jeara tapi sekarang udah nggak lagi."

"Gue juga nggak mau terlibat terlalu jauh sama Talitha, Ren. Gue juga takut kalau gue nanti terlanjur nyaman sama dia, gue bakal susah ngelepasin Talitha sama kayak dulu gue susah ngelepasin Jeara. Gue udah nyoba buat ngejauh, tapi nggak tau kenapa kayak ada aja yang bikin gue deket lagi sama Talitha."

Renan dan Johnny sama-sama menghela napas mereka. Tidak menyangka sahabatnya bisa sebodoh ini dalam urusan hati. Ya memang mereka tau sifat buruk Angkasa sejak dulu yang juga membuat Angkasa tidak bisa bertahan lama dengan mantan-mantannya dulu.

Renan pikir, Jeara mampu membuat Angkasa berubah karena Renan bisa melihat sisi lain Angkasa saat dia ada di dekat Jeara. Namun nyatanya, Angkasa masih tidak berubah.

"Kalau gitu, kenapa nggak lo lepasin Jeara dan pindah ke Talitha?" Tanya Johnny, sudah muak dengan kelakuan sahabatnya.

"Gue nggak bisa. Gue nggak mau lepasin Jeara gitu aja karena mau gimanapun, dia rumah gue. Jeara rumah gue." Jawab Angkasa.

"Lo egois, sumpah. Udah egois, goblok lagi. Ada ya manusia macam lo gitu, baru tau gue." Cecar Renan. Pria itu sudah tidak bisa menahan diri untuk tidak menyumpah serapahi Angkasa. "Kalau Jeara rumah buat lo, terus ngapain deket-deket sama Talitha? Nggak kasian lo sama Jeara? Ini bukan pertama kalinya lo kayak gini, Sa. Jeara kalau tau buruknya lo dari dulu, yakin deh gue lo bakal diputusin sama dia."

"Renan benar, dulu lo beruntung aja karena Jeara nggak tau. Makanya dia betah-betah aja sama lo, Sa. Tapi sekarang? Jeara tau dan lo juga bukannya berusaha buat balik ke dia, eh malah masih tetap aja sama Talitha." Sahut Johnny.

"Ya terus gue harus apa?" Tanya Angkasa frustrasi. Dia tidak tau harus apa, semua ucapan Renan dan Johnny memang ada benarnya, namun tidak membantu dirinya sama sekali.

AngkasaWhere stories live. Discover now