[EVALARA • 21]

2K 155 10
                                    

Tenggorokan Laras terasa kering. Dan ia segera keluar dari kamar menuju dapur untuk mengambil air minum. Setelah meneguk segelas air, ia menoleh ke arah jam dinding. Masih menunjukan pukul dua pagi. Matanya masih terasa ngantuk, ia memilih untuk balik saja ke kamarnya melanjutkan mimpinya sampai pagi nanti.

Ponsel Laras bergetar. Menampilkan nama Evan disana. Laras mengeryitkan kening, ada apa dengan cowok itu meneleponnya pagi-pagi buta seperti ini?

Tanpa ragu, Laras langsung menelepon cowok itu dengan cepat,

"Van?"

"Tolong gue, Ras!"

"Lo kenapa?"

"Tolong gue,"

"Ishh ngomong yang benar. To the point aja," ucap Laras diakhiri dengan decakan kesal. Terdengar suara tawa disebrang sana.

"Tolong gue, yank,"

Laras merasa aneh saat mendengar Evan pertama kali memanggilnya "Yank" tadi. Ia tersenyum dan menggelengkan kepalanya takjub dengan tingkah Evan yang semakin hari semakin menggemaskan menurutnya.

"Apasih ih? Lo mau minta tolong apa? Gue masih ngantuk banget nih. Jangan bikin gue marah ya,"

"Hahaha. Gini gini, gue minta tolong banget sama lo,"

Laras memutar bola matanya kesal dan langsung memaki-maki si penelepon,

"Gue tutup aja ya!"

"Ehhh.. jangan jangan, yank. Maaf deh. Gue mau nanya, gimana caranya mengobati rindu?"

Ekspresi Laras yang tadinya muram kini berganti menjadi ekspresi senang saat Evan bertanya seperti itu. Laras mengetuk-ngetukan bibirnya seperti orang berpikir,

"Hmmm.. mengobati rindu? Ya harus ketemu lah! Emang kenapa?" Tanya Laras balik.

"Yaudah, tunggu beberapa jam lagi ya. Nanti gue jemput lo kok, kita berangkat bareng," ucapnya dengan nada yang begitu lembut dan manis. Laras tersenyum dan duduk di kursi,

"Iya-iya. Kalau lo belum sempat sarapan dirumah, sarapan aja kesini. Gapapa," ucap Laras yang tak henti-hentinya tersenyum. Hanya dengan hal sederhana bisa membuatnya bahagia.

"Iya sayang. Yaudah, aku tidur dulu yaa,"

"Jadi kamu nelepon jam segini hanya karena kamu rindu aku?"

"Hehe iya. Btw kenapa kamu bangun jam segini? Jangan kebiasaan begadang yaa. Aku gak suka,"

Laras mengeryit, "ihh. Aku abis minum. Haus banget.. jadinya kebangun,"

"Yaudah, aku tidurr dulu. Kamu tidur lagi ya. Dadahh, bye my honey,"

Tut tut tut

Panggilan berakhir. Laras langsung memeluk ponselnya erat. Pagi ini terasa menyenangkan baginya. Sampai tak sadar bahwa Elsa memerhatikan gadis nya dari jauh. Ia ikut tersenyum melihat gadisnya bahagia.

"Eh eh sini dulu lah!" Teriak Evan kepada Laras yang sudah berjalan ke dalam lebih dahulu. Laras menghentikan langkahnya, dan berbalik badan,

"Apasih?"

"Itu helm copot dulu atuh! Kebiasaan ih kamu,"

Evan terkekeh geli dan Laras sadar kalau ia belum melepas helm yang masih berada di kepalanya. Laras mendengus dan mencopot helm itu dengan perasaan kesal. Ia mendelik ke arah Evan sebentar, lalu berbalik badan lagi menuju kelas. Evan menggeleng kepalanya heran dengan tingkah gadis polos itu. Ia pun menyusul Laras yang sudah duluan.

EVALARA [✔] Where stories live. Discover now