O3 - The Beginning

1.2K 161 4
                                    

- Ji Changmin Point of View -

"Younghoon-ah! Disini!" Chanhee melambaikan tangannya kearah orang yang juga tak asing untukku, Kim Younghoon.

Hei, apa ini mimpi? Kalau iya aku tidak ingin bangun dari mimpi ini. Bagaimana dia bisa ada disini? Antara senang dan terkejut, kedua perasaan itu bergelojak di dalam hatiku.

"Hoonie?" Gumamku yang sepertinya didengar oleh Chanhee. Ia langsung menoleh ke arahku.

"Oh, apa kau mengenalnya?" Tanyanya. Aku hanya mengangguk. Younghoon kemudian berlari kecil ke arah kami. Sampai di depan kami kedua tangannya memegangi lutut sambil mengatur nafas. Aku masih tidak percaya orang yang aku anggap paling istimewa di hidupku sekarang ada di depan mataku disaat aku sudah berpikir bahwa aku tidak akan bisa bertemu dengannya lagi.

"Hai, Chanhee-ya. Hai juga Minie," ia menyapa kami berdua. Chanhee sepertinya tertawa mendengar Younghoon memanggilku dengan sebutan 'Minie'. "Itu sangat imut," katanya. Kami bertiga berjalan menuju kelas kami masing-masing setelah memberi tahu Younghoon kelas mana yang akan dimasukinya nanti. Aku dan Younghoon sekelas di X IPA 2, sedangkan kelas Chanhee berada disebelah kelas kami, yaitu X IPA 1. Sebenarnya aku merasa keadaan ini terbalik. Kenapa tidak Chanhee dan Younghoon saja yang sekelas? Haha...

Sekitar 5 menit kemudian setelah kami sampai didepan kelas masing, bel masuk berbunyi. Kami menuju kelas kami masing-masing. "Hey, Younghoon-ah, jagalah sahabatku baik-baik dikelas." Ucap Chanhee pada Younghoon. Aku hanya tertawa kecil mendengarnya mengucapkan hal seperti itu. Dia sangat imut. Younghoon hanya menjawab dengan sikap hormat bak tentara yang sedang latihan baris-berbaris.

-----

Ting tong ting tong..

Bel pulang sekolah berbunyi, aku dan Younghoon segera membereskan beberapa buku dan alat tulis diatas meja untuk dimasukkan kedalam tas. Kami akan ke kelas sebelah dulu, kelasnya Chanhee. Karena baru awal masuk, kami pulang lebih awal. Sekitar jam 10 kurasa. Aku, Chanhee, dan Younghoon memutuskan untuk berjalan-jalan sebentar untuk 'merayakan' pertemuan kita bertiga ini. Sahabatku pacarnya teman dekatku, sungguh dunia sangat sempit.

"Kita mau kemana?" Tanya Chanhee sambil membuka pembicaraan. Aku dan Younghoon berpikir keras. Apa ya tempat yang cocok untuk kita bertiga?

"Taman kota?" Usulku. "Bukankah itu baru saja selesai dibangun? Aku ingin melihatnya!" Kataku bersemangat.

"Benar juga! Ayo, Younghoon-ah!" Chanhee menarik tangan Younghoon dan berjalan didepanku. Deg! Rasanya ada sesuatu di dadaku. Kenapa ya, rasanya ada yang mengganjal saat aku melihat mereka berdua. Ah sudah tidak usah dipikirkan. Hari ini aku akan bersenang-senang. Mungkin ini akan jadi awal baru yang bagus untukku.

-----

Sekitar 20 menit kita berjalan, akhirnya kami sampai di depan gerbang taman. Dari luar sudah terlihat jelas, di sisi kanan taman sekarang terdapat taman bunga yang cukup luas dengan beberapa tempat duduk disekitarnya. Tempat yang romantis.

"Ah, Hei! Kim Younghoon!" Tiba-tiba suara teriakan yang tampaknya dikenal oleh Younghoon---karena ia menoleh setelah mendengar suara itu---memecahkan keasikan kami bertiga yang sedang mengambil foto.

"Oh, Hai Kevin. Dan.." Younghoon berhenti menyapa setelah melihat sosok pria kecil yang menurutku imut yang berjalan di belakang Kevin.

"Hyunjoon, namanya Heo Hyunjoon." Ucap Kevin memperkenalkan orang itu. Hyunjoon maju selangkah ke samping Kevin. "Hai.." sapanya dengan malu-malu. Aku rasanya ingin berteriak, Ah! Kiyowo!!.

"Hai, aku Choi Chanhee. Kau bisa memanggilku Chanhee." Dia mengulurkan tangannya ke Hyunjoon. Hyunjoon terlihat malu-malu menyambut tangan Chanhee. Demi apa, dia benar-benar imut. Hanya itu yang ada di pikiranku.

"Heo Hyunjoon," dia menyambut tangan Chanhee. Aku yang tak mau kalah juga memperkenalkan diri. "Aku Changmin, Ji Changmin".

"Wah, kau sangat pintar memilih, kawan." Ucap Younghoon sambil menepuk kecil pundak Kevin. "Kau juga pemilih yang bagus. Bukankah begitu, Chanhee?" Jawab Kevin sambil tersenyum kepada Chanhee. Aku menyenggol sedikit badan Chanhee dengan niat menggodanya. Dia hanya menunduk menyembunyikan muka merah padamnya.

Akhirnya kami berlima---karena ditambah Hyunjoon---memutuskan untuk berjalan berkeliling bersama. Tujuan kami selanjutnya yaitu sungai Han. Disana adalah kesukaanku. Sebenarnya aku dan Younghoon sering bermain di tepi sungai itu waktu kecil, mengingat masa lalu.

"Younghoon-ah, foto aku bersama dengan Changmin," pinta Chanhee kepada Younghoon sambil menyerahkan handphone-nya. "Ayo, Changmin" dia menarik tanganku. Aku hanya mengikut saja.

-----

Hari semakin sore, Kevin memilih pulang duluan karena ingin mengantar Hyunjoon. Aku, Chanhee, dan Younghoon juga memutuskan untuk kembali ke rumah masing-masing.

"Minie, kau yakin tak mau diantar?" Tanya Younghoon padaku. Aku menggeleng sedikit. "Tak apa, sebaiknya kau antar saja Chanhee. Rumahku dekat dari sini." Jawabku "Dan jangan panggil aku 'Minie', panggil Changmin saja!"

"Baiklah.. Changmin?" Younghoon tertawa kecil.

"Sampai jumpa, Changmin-ah!" Chanhee melambaikan tangannya kepadaku, aku juga membalasnya.

Segera setelah mereka pergi, aku berjalan pulang ke rumahku. Jujur, rasanya aku tak ingin kembali ke tempat yang bernama 'rumah' itu. Itu lebih pantas disebut neraka daripada rumah. Disana hanya ada pertengkaran dan aku sebagai pelampiasan.

Aku akan berjalan-jalan sebentar, pikirku. Aku berjalan menuju taman yang aku kunjungi tadi bersama Chanhee dan Younghoon.

36,5° | bbangkyu Where stories live. Discover now