O1 - Meet You Again

1.8K 192 3
                                    

- Choi Chanhee Point of View -

"Chanhee-ya!! Bangun kau tidak mau telat kan hari ini?!" Suara teriakan yang tak asing lagi itu membangunkanku dari mimpiku.

Aku membuka mataku dengan berat. Ku garuk mataku yang masih sangat mengantuk itu. Setelah beberapa detik duduk terdiam dikasur, aku berusaha melihat jam yang ada di meja di samping tempat tidurku. Astaga! Sudah jam 7 lebih 5 menit!. Aku buru-buru turun dari kasur, mengambil handuk dan langsung berlari ke kamar mandi di dapur.

"Yah.. jangan lari-lari Chanhee nanti kau jatuh" ucap Lee Sangyeon saat aku lewat di dapur.

"Bagaimana bisa aku tidak berlari, ini sudah hampir telat hyung!" Kataku seraya mengambil sikat gigi baruku di lemari karena sikat yang lama rusak---padahal baru dipakai 5 hari.

"Itu salahmu karena tidak bangun lebih pagi. Cepatlah mandi lalu ke meja makan." Sangyeon mengangkat telur goreng dari wajan ke piring berwarna kehijauan.

Setelah selesai mandi, aku langsung memakai handuk dan berlari ke kamar. Ku sambar seragamku yang ada di gantung di samping lemari. Bagaimana kau bisa telat di hari pertama Choi Chanhee, gumamku. Aku cepat-cepat memakai seragam yang masih terlihat bersih karena baru dibeli 2 hari yang lalu. Segera aku menyiapkan tas dan pergi ke meja makan. Aku duduk di samping Sangyeon hyung. Melahap dengan cepat roti berlapis selai nanas kesukaanku dan menyambar susu putih di sampingnya.

"Pelan-pelan Chanhee-ya" kata Sangyeon hyung mengingatkanku. Aku tidak menghiraukannya, aku terus menelan susu putih itu dari gelas menuju kerongkonganku.

"Tidak bisa hyung! Aku akan telat kalau tidak bergegas!" Aku meletakkan gelas bekas susu yang ku minum tadi kan berlari ke ruang tengah untuk memakai sepatu dan mengambil tas. Aku mengikat tali sepatu secepat kilat.

"Bukankah kau sudah bilang akan bangun lebih pagi.. sendiri?" Sangyeon hyung duduk di sofa sebelahku sambil tertawa kecil

"Iya iya. Aku kan lupa menyalakan alarm" bantahku

"Oh benarkah?" Sangyeon hyung mulai memberikan tatapan 'mengejek'nya. "Kau harusnya bergegas, Chanhee-ya. Coba liat jam."

Aku langsung mengarahkan kedua mataku ke arah jam di dinding sebelah kanan. Astaga! Sudah jam setengah 8! Untung rumahku dekat dengan sekolah, pikirku. Setelah selesai, mengikat sepatu aku langsung mengambil tas dan berlari ke pintu depan.

"Aku pergi sekolah dulu hyung!" Teriakku pamit kepada Sangyeon hyung

"Hati-hati Chanhee-ya!" Dia memberikan senyumnya yang membuatku merasa dia seperti seorang ayah.

Aku berlari secepat mungkin sambil sesekali melihat jam yang ada di pergelangan tangan kiriku. Tidak apa, masih 15 menit lagi bel masuk dan aku sudah berada di depan gerbang sekolah. Aku berhenti sejenak dan mengatur nafasku. Saat beristirahat sebentar, aku melihat seorang bapak-bapak---yang mungkin itu salah satu guru di sekolah baruku, SMA Hagyeo---sedang membawa tumpukan buku yang lumayan tinggi menurutku. Aki mendekatinya dengan niat membantu.

"Pak, boleh saya bantu?" Tanyaku padanya sambil tersenyum. Dia membalas senyumku sekilas.

"Ah.. kebetulan sekali. Bisa kau bawakan buku-buku ini ke ruang guru? Saya ada rapat setelah ini." Balas guru itu

"Baiklah saya akan bawakan ke ruang guru" aku memindahkan buku-buku itu dari tangan bapak itu ke tanganku dengan hati-hati.

"Terima kasih. Oh iya, siapa namamu?" Bapak guru itu bertanya kepadaku.

"Choi Chanhee, seonsaengnim"

-----

Setelah guru itu pergi ke ruang aula untung rapat, sesuai perkataanku tadi aku akan membawakan buku-buku itu ke ruang guru. Dan benar saja, buku-buku itu sangat tinggi dan berat. Wajahku saja sampai tak terlihat, aku harus memiringkan kepala untuk dapat melihat ke depan.

Bruk!

Entah aku yang kurang hati-hari atau apa, tiba-tiba aku menabrak seseorang. Dan yah.. semua buku yang ku bawa tadi berserakan. Aku hanya bisa memegang kepalaku yang sakit kerena terpukul oleh buku.

"Maafkan ak-.. Eh?" Aku tercekat, aku terkejut dengan siapa yang baru aku tabrak tadi. "Changmin-ah!" Teriakku, sepertinya aku berteriak sangat kencang karena terkejut.

-----

- Ji Changmin Point of View -

"Oh, hai Chanhee-ya" kataku menyapa. Aku sangat terkejut bisa bertemu Chanhee disini. Dia adalah sabahatku di sekolah dasar. Kami sangat dengan karena aku pernah ditolong oleh kakaknya, Lee Sangyeon saat jatuh dari sepeda di tepi sungai. Dia membawaku ke rumahnya. "Maaf telah menabrakmu, Chanhee-ya. Aku akan membantumu" aku mulai memungut buku-buku yang berserakan di tanah. Sebenarnya aku berpikir bagaimana Chanhee bisa membawa tumpukan buku sebanyak ini dihari awal masuk sekolah. Kurasa dia tak serajin itu, Haha..

"Terima kasih. Aku harus menghantarkan buku-buku ini ke ruang guru" Chanhee masih mempunyai senyum yang indah itu.

Kami berjalan menyusuri lorong sekolah. Disana sangat ramai. Mungkin banyak anak baru yang satu sekolah lagi dengan teman lamanya, entah yang dari SMP atau sekolah dasar, seperti aku yang bertemu Chanhee. Aku sangat senang bertemu dia diawal sekolah, aku jadi tidak sendiri.

"Hei, Chanhee aku penasaran.." aku memotong pertanyaanku agar Chanhee merasa penasaran dengan apa yang akan aku tanyakan.

"Penasaran tentang apa?" Dia membalasku dengan bertanya.

"Apa kau sudah punya pacar?"

"E.. e-eh?!"

36,5° | bbangkyu Where stories live. Discover now